Engineering & Design, Industrialisasi

Robot Membantu Selesaikan Pekerjaan Sulit dan Hasilnya Meningkat

ShareSesulit apa pun pekerjaan manusia—robot membantu menyelesaikannya. Oleh karena itu, kita tidak perlu kuatir akan kehilangan pekerjaan—tentu saja kita harus bebenah. Hasil...

Written by Jurnalis Industri · 1 min read >
Robot Membantu Selesaikan Pekerjaan Sulit

Sesulit apa pun pekerjaan manusia—robot membantu menyelesaikannya. Oleh karena itu, kita tidak perlu kuatir akan kehilangan pekerjaan—tentu saja kita harus bebenah. Hasil pekerjaan manusia justru meningkat jika robot dilibatkan, misalnya di sektor industri dan manufaktur.

Robot Membantu Selesaikan Pekerjaan Sulit
Sensor konvensional membatasi fleksibilitas arah robot berbeda dengan robot yang menggunakan aplikasi SensePRO. Robot membantu selesaikan pekerjaan sulit dan hasilnya meningkat  (Foto/©: Fraunhofer IAPT)

Suasana di kompleks pabrik—seperti di area produksi—tidak selalu kondusif bagi para pekerja. Selain bekerja rutin, para pekerja harus menerima efek yang ditimbulkan suara mesin, udara pengab, cahaya yang berkilau, dan sebagainya.

Sebagian para pekerja sensitif terhadap suatu bau yang menyebabkan mata perih atau batuk-batuk.  Sebagian orang tidak tahan dan kemudian mengundurkan diri—jadi pengangguran.

Oleh karena itu, manajemen pabrik biasanya menerapkan sistem pergantian para pekerja, misalnya sekali dalam delapan jam dalam 24 jam.

Pergantian bertujuan agar para pekerja tidak merasa jenuh dan produksi tetap berlangsung dengan baik.

Bagaimana jika robot  yang bekerja menggantikan peran manusia? Cara ini sudah dilakukan di negara-negara maju—apa lagi industri yang telah menerapkan platform Industry 4.0 yang pemerintah kita memperkenalkannya dengan tajuk Making Indonesia 4.0.

Meski robot tidak mempunyai mata untuk melihat—seperti manusia—benda mesin itu (robot) demikian leluasa bergerak ke segala arah tanpa bertabrakan atau membentur benda-benda lain di sekitarnya.

Robot mampu bekerja selama 24 jam nonstop. Robot tidak pernah merasa lelah seperti kita manusia.

Bagaimana sebuah robot dapat bergerak leluasa ke arah sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh manusia?

Inilah rahasia sebuah robot yang bergerak dengan bantuan sensor laser yang dinamai SensePRO—hasil pembangan lembaga Fraunhofer Research Institution for Additive Manufacturing Technologies IAPT.

Sama seperti manusia yang bekerja, robot pun mempunyai tugas khusus yang tanpa pernah lelah melakukan beragam pekerjaan.

Beberapa pekerjaan (kasar) yang berisiko terjadi suatu kecelakaan yang menimpa manusia, kini dapat dilakukan oleh robot.

Pekerjaan seperti mengelem atau merekatkan kemasan, mengelas besi baja, menerapkan segel, merakit baut atau melubangi batang baja tebal—robot bekerja dengan  menggunakan alat atau benda kerja.

Semua jenis pekerjaan dilakukan dengan tepat—seperti pada sistem produksi yang dilakukan dengan proses produk yang presisi—bergantung pada sistem kontrol yang ditugaskan pada robot.

Bagaimana robot mengetahui lokasi kepala ikatan perekat dan kepala pengelasan yang berukuran hingga  milimeter yang demikian dekat dan dilakukan setiap saat?

Apakah robot mempunyai semacam mata untuk melihat urutan-urutan pekerjaan yang berukuran tetap misalnya dalam satuan milimeter tanpa terjadi suatu kesalahan?

Contohnya di industri otomotif termasuk berbagai sektor lain yang membutuhkan ketelitian sangat ketat.

Robot yang tidak mempunyai mata itu harus dapat “melihat” urutan-urutan pekerjaan yang harus dilakukannya. Artinya, robot bekerja tidak asal-asalan yang kadang dilakukan oleh pekerja manusia.

Tim ahli menciptakan  ? sensor khusus yang berfungsi seperti mata robot. Sebagian besar sensor pada robot beroperasi atau bekerja dengan prinsip triangulasi laser.

Dioda laser memproyeksikan garis cahaya merah ke benda kerja yang kemudian memantulkan  cahaya ke sudut yang telah ditertentukan. Proses itu berlangsung sebelum kamera melakukan deteksi.

Masih penasaran ingin mengetahui rahasia robot? Yang pasti, robot membantu selesaikan pekerjaan sulit dan hasilnya meningkat—silakan simak penjelasannya pada artikel lain di media ini, merupakan bagian rilis Fraunhofer IAPT.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *