Industrialisasi, Konstruksi & Infrastruktur

Penerapan Teknologi Inovasi agar Usia Beton Ratusan Tahun

ShareJembatan ambrol, gedung bertingkat retak seperti gedung DPRD DKI, dan infrastruktur lainnya  amblas—peristiwa ini sering kita dengar di Indonesia. Perusahaan SCG Readymix...

Written by Jurnalis Industri · 2 min read >

Jembatan ambrol, gedung bertingkat retak seperti gedung DPRD DKI, dan infrastruktur lainnya  amblas—peristiwa ini sering kita dengar di Indonesia. Perusahaan SCG Readymix Indonesia menawarkan Jayamix by SCG sebagai solusi—dengan penerapan teknologi inovasi.

​​Kiri ke kanan Pirirut Dumlaeiad Vice President Director PT SCG Readymix Indonesia, Donni  Dwi Putranugraha Manajer Proyek PT Wika Gedung yang menerima penghargaan dari  Somchai Nuimark President Director of PT SCG Readymix Indonesia,  Davy Sukamta Presiden Direktur Davysukanta & Parners, dan salah satu pelaku bisnis konstruksi yang juga menerima penghargaan dari SCG. (Foto: Rayendra L. Toruan)

Sekitar 200 orang para pelaku sektor konstruksi menghadiri diskusi cara membuat beton kuat dan mampu bertahan ratusan tahun. Diskusi ilmiah yang diselenggarakan oleh PT SCG Readymix Indonesia yang bernaung di bawah grup SCG salah satu  konglomerat bisnis dari Thailand dan terkemuka di ASEAN—dengan produk andalannya Jayamix by SCG—menyajikan paparan  bertajuk  SCG Readymix Concretalk 2017.

Diskusi ilmiah merupakan forum yang juga telah dilaksanakan di Surabaya—sebagai bentuk kepedulian grup SCG terhadap kualitas pembuatan beton di Indonesia. Paparan SCG Readymix Concretalk berfokus pada penerapan teknologi inovasi yang tepat digunakan pada proses produksi beton dan penerapannya di lapangan—saat mengerjakan proyek di lapangan.

Penerapan teknologi inovasi  bertujuan untuk mencapai The Impementation of High Performance Concrete. Satu-satunya nara sumber adalah Ir. Davy Sukamta Presiden Direktur Davysukanta & Parners yang juga Ketua Umum HAKI (Himpunan Ahli Konstruksi Indonesia).

Grup SCG tentu saja bukan sekadar berteori. Melalui salah satu unggulannya, Jayamix by SCG yakni produk beton  yang sudah dipakai di pelbagai proyek di Indonesia, mengimplementasikan penerapan teknologi inovasi dalam mengembangkan produk dan layanan agar tercapai nilai tambah tinggi (HVA) dan memenuhi kebutuhan semua pihak terkait utamanya pengguna beton.

Manajemen SCG menyadari, betapa pesatnya perkembangan pembangunan  beragam infrastruktur dan gedung-gedung bertingkat tinggi di Jakarta dan kota-kota lainnya di Indonesia. Untuk memberikan konstrubsi yang signifikan, SCG—dalam  menigkatkan kualitas Jayamix by SCG—tak henti-hentinya melakukan penelitian dengan mengedepankan penerapan teknologi inovasi yang menghasilkan High Performance Concrete (HPC) dan tentu saja bermanfaat untuk pembangunan.

Hal itu diungkapkan oleh Nantapong Chantrakul Country Director of SCG Indonesia, bahwa SCG memusatkan perhatian pada pentingnya High Performance Concrete (HPC)_ untuk pengembangan proyek.  Melalui Jayamix by SCG terus diterapkan teknologi inovasi dan teknologi terbaru dalam pengembangan HPC yang diperuntukkan bagi berbagai kebutuhan pengembangan dan konstruksi.

Jika hal di atas tercapai, ungkap Nantapong,  maka terciptalah struktur beton yang lebih tahan lama—berusia panjang hingga ratusan tahun—dan lebih ekonomis dalam jangka panjang. Ia berharap seluruh pengembang dan kontraktor  proaktif untuk  mengetahui kelebihan dan manfaat implementasi HPC sehingga para tenaga kerja mengetahui cara membuat kualitas beton ketika mengerjakan struktur bangunan.

Presiden Direktur President Director of PT SCG Readymix Indonesia Somchai Nuimark, menjelaskan bahwa forum diskusi itu telah dilaksanakan sejak 2016—sebuah kolaborasi antara SCG dan Davy Sukamta & Partners—guna  menciptakan dan meningkatkan kualitas beton untuk industri beton di  Indonesia. Dengan bahasa yang sederhana, Davy menjelaskan beragam masalah yang sering dihadapi oleh kontraktor saat mengerjakan proyek-proyek di lapangan.

Davy menggaris bawahi pentingnya penelitian dan pengembangan (R&D) dalam menciptakan teknologi  inovasi dan teknologi terbaru untuk pengembangan dan pencapaian High Performance Concrete. HPC imbuh Davy yang cekatan menjawab pertanyaan para peserta merupakan parameter utama yang harus dicapai oleh praktisi (pelaku) industri konstruksi.

“Kita harus teliti dan berhitung secara benar. Bangunan yang kita bangun berhubungan dengan keselamatan (safety) pengguna,” tandas Davy.  Tanpa bersedia menyebutkan nama perusahaan, Davy menuturkan, masih banyak kontraktor yang belum mengetahui manfaat, kriteria, dan spesifikasi implementasi HPC pada proyek-proyek  yang dikerjakan.

Berbagai kalangan meminta agar  para insinyur teknik terus mengembangkan teknologi baru untuk mengerjakan pembangunan infrastruktur dengan menggunakan teknologi baru. Contohnya, pembangunan Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek II (elevated) sepanjang 36 kilometer di atas ruas jalan tol eksisting menggunakan teknik sosrobahu (temuan Tjokorda Raka Sukawati pada 1988) untuk menyelesaikan proyek senilai Rp13 triliun itu. Teknik sosrobahu digunakan saat hendal memasang konstruksi pier head.

Sementara itu, bagian tembok gedung baru DPRD DKI melengkung  dan berpotensi membahayakan para pejalan kaki. Usia gedung yang dibiayai dengan Rp500 miliar itu baru 5 tahun. Titik lengkungan tembok berada di lantai 11 gedung. Menurut Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, tembok mengalami keretakan dan kemiringan hingga 20 derajat.

Oleh karena itu, Davy Sukamta menandaskan, high performance concrete merupakan solusi yang ditawarkan oleh pemasok beton siap pakai seperti Jayamix by SCG. HPC tidak bisa diolah secara umum, sehingga harus diterapkan beberapa teknik khusus agar bisa mencapai performa tinggi yang diinginkan.

Saat ini salah satu produk HPC yang paling canggih adalah Self Compacting Concrete yang mulai menembus pasar Indonesia dalam beberapa tahun terakhir.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *