ABB Membangun Pabrik Sistem Rolling Senilai $2,5 Juta

Kanthal pemasok baja bermerek Kanthal®meminta ABB membangun pabrik sistem rolling di Swedia. Proyek senilai US$2,5 juta itu meliputi pembiyaan mesin dan sistem pendukung agar mampu meningkatkan kinerja, uptime, dan lebih efisien. ABB beroperasi di lebih 100 negara termasuk Indonesia.

Grup ABB yang bermarkas di Swiss mendapatkan kepercayaan dari  Kanthal produsen baja Kanthal®  yang memasok produknya ke pasar global. 

ABB  membangun perluasan pabrik dengan desain AC modern serta menginstal sistem drive baru, termasuk motor atau mesin, tingkat frekuensi converter, transformator, dan cara kontrol.

Proyej senilai US$2,5 juta juga mencakup pemasangan gearbox yang baru seberat 70 ton, dan pembangunan keseluruan pelengkapan pabrik yang sepenuhnya dilakukan oleh ABB.  

Pembangun dan pengelolaan pabrik dilaksanakan oleh ABB termasuk penggentian motor DC yang sebelumnya dan memperbarui sistem penggerak yang sudah dioperasikan sejak tahun 1950-an, mengganti dengan instalasi desain AC modern buatan ABB. 

Ruang lingkup pembanguan mencakup semua jaringan listrik dan mekanik mounting, pekerjaan konstruksi  beton, commissioning, dan pengujian peralatan. Dengan sistem penggerak baru, produksi pabrik  akan meningkatkan signiifikan.

Selama proses pembangunan kemungkinan terjadi penghentian operasional pabrik yang tidak terduga,  namun berkat keahlian layanan ABB dan ketersediaan suku cadang, maka hal itu dapat diatasi. 

Setiap gangguan terhadap pabrik yang sedang dibangun dapat saja menghentikan seluruh produksi. Oleh karena itu, pihak ABB harus mampu meminimalkan risiko bisnis masa depan, demikian Anders Björkroth manajer yang menangani pembangunan proyek itu. 

“Mengganti motor DC yang lama dengan desain AC terbaru dan memastikan platform yang andal, efisien, dan pencapaian stabilitas untuk operasional pabrik nantinya, merupakan kewajiban,” ungkap Anders Björkroth.

Penggantian mesin seberat 60 ton dan menggatikannya dengan DC motor terbaru buatan   ABB membutuhkan waktu enam minggu yang dilaksanakan pada musim panas 2021. 

Sistem penggerak mesin baru buatan ABB itu memiliki banyak manfaat seperti kemampuan  peningkatan keandalan, peningkatan kinerja, built-in peraturan daya reaktif, kekebalan dari malfungsi jaringan, dan peningkatan efisiensi yang mencapai 3,5 persen. 

Pemilik pabrik yakin atas pengalaman ABB yang mempunyai solusi terpercaya untuk membantu dan  menjamin masa depan pabrik ini, demikian Björn Jonsson, Manajer Business dan Proses Industri ABB untuk wilayah Eropa Utara.  

Manajemen ABB telah berkomitmen secara keseluruhan tentang penggantian mesin berat dalam waktu singkat, dan menjamin keamanan besar bagi pelanggan. 

Pihak ABB melakukan studi kelayakan meliputi tiga pilihan yang merupakan solusi yang dapat dipilih.

Solusi lain adalah melakukan upgrade teknologi termutakhir buatan ABB dan merupakan pendorong utama bagi operator. 

Misalnya monitor di kabin operator yang menunjukkan informasi sistem untuk memfasilitasi mengemudi dan pemecahan masalah yang berkembang di pabrik.

Kanthal® merupakan merek terkemuka yang diproduksi dengan teknologi pemanasan yang  berkelanjutan. Kanthal® merupakan bagian dari grup  Sandvik. 

Sementara itu, ABB dikenal sebagai mitra terpercaya dan pemasok mesin terkemuka untuk industri logam.

ABB  menawarkan rangkaian lengkap produk, layanan dan solusi end-to-end untuk meningkatkan produktivitas, kualitas, keselamatan, dan efisiensi biaya khusus proses produksi besi, baja, aluminium,  dan logam lainnya. 

Keahlian ABB yang spesifik, melayani seluruh industri mulai dari pemasok bahan hingga pelaku manufaktur utama seperti casting, rolling dan processing lines. 

ABB merupakan salah satu perusahaan pelopor teknologi yang berbasis transformasi digital. Dengan pengalaman lebih 130 tahun, ABB memiliki empat bisnis yang berfokus pada pelanggan dan perusahaan kelas dunia.

Pengalaman inovasi ABB meliputi elektrifikasi, otomatisasi industri, gerak, robotika dan otomatisasi diskrit yang didukung kemampuan ABB™ berbasis digital platform. 

Bisnis ABB Power Grids akan didivestasikan ke Hitachi pada tahun 2020. ABB beroperasi di lebih dari 100 negara termasuk di Indonesia.