Industrialisasi, Otomatisasi & Inovasi

Astra Berdayakan UMKM, Kinerja Lebih Baik dan Terdigitalisasi

ShareManajemen Astra berdayakan UMKM yang jumlahnya 11 ribuan usaha—berkinerja  lebih baik dan siap me masuki era digital disruption platform. Sebaiknya aksi Astra...

Written by Marinus L Toruan · 3 min read >
Astra Berdayakan UMKM

Manajemen Astra berdayakan UMKM yang jumlahnya 11 ribuan usaha—berkinerja  lebih baik dan siap me masuki era digital disruption platform. Sebaiknya aksi Astra ini dipadukan dengan kampanye  #BanggaBuatanIndonesia yang diresmikan Presiden Joko Widodo pada 14 Mei 2020. 

Astra Berdayakan UMKM
Foto dari YDBA ini merupakan acara penyerahan contoh produk buatan CV Karunia Mandiri milik Abdul Manap (dua dari kiri) kepada Sigit P. Kumala Ketua Pengurus YDBA (tiga dari kiri) yang disaksikan oleh  Ida R. M. Sigalingging Sekretaris. Gambar kanan merupakan contoh produksi buatan CV Karunia Mandiri dan produk hasil UMKM lainnya. (Foto/@: Rayendra L. Toruan)

Melalui video conference, Presiden Joko Widodo meresmikan kampanye Gerakan Nasional #BanggaBuatanIndonesia yang disiapkan oleh Kementerian Perindustrian.   

Astra Berdayakan UMKM

Ketua Harian Tim Nasional Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN), Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita meminta dukungan berbagai pihak agar produk-produk buatan Indonesia menjadi tuan rumah di negeri sendiri. 

“Melalui Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia, kita semua bisa memberikan kontribusi nyata dalam rangka memulihkan kembali perekonomian Indonesia,” ujar Agus menurut  laman Kemenperin. 

Jumlah UMKM (usaha mikro kecil menengah) demikian situs online-pajak, mencapai 59,2 juta (2019) dengan dukungan 72,67 juta orang pekerja (cnnindonesia). 

Astra Berdayakan UMKM

Jika permberdayaan dilakukan secara konsisten jumlah pelaku UMKM diprediksi naik hingga 5 persen tiap tahun. Sementara Kemenkop UKM dan Kemenkoinfor, dan para pelaku e-commerce menggagas program 8 juta UMKM go online

Menurut Kemenkop UKM, jumlah UMKM yang telah berusaha secara online mencapai 3,79 juta usaha. Meningkatkan jumlah UMKM untuk memanfaatkan digital disruption platform, para pelaku usaha perlu pendampingan dan pelatihan, kata Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto.

Era Industry 4.0 atau Making Indonesia 4.0 yang diresmikan oleh Airlangga selaku Menteri Perindustrian  (2018) tampaknya belum meningkatkan jumlah UMKM yang berusaha dengan memanfaatkan teknologi digital. 

Menurut Airlangga gerakan #BanggaBuatanIndonesia memungkinkan UMKM mendapatkan pelatihan secara online agar kebih tahu cara mengembangkan usaha. Pelatihan dan pendampingan yang dimaksud bukan sekadar menjawab masalah yang dihadapi. 

Dari kiri Sigit P. Kumala Ketua Pengurus YDBA, Abdul Manap pemilik CV Karunia Mandiri, dan Retno pemilik Citra Handicraft. (Foto/@: Yayasan Dharma Bakti /Astra)

Sementara itu, Menko Maritim & Invetasi, Luhut Binsar Pandjaitan meminta peran aktif gubernur, para bupati dan walikota agar jumlah pelaku UMKM di Provinsi Sumatra Utara semakin banyak memanfaatkan digital berbasis Internet of Things dalam berusaha.

Sejak Gerakan #BanggaBuatanIndonesia dikampanyekan, menurut Luhut kepada Pers, jumlah UMKM yang sudah online mencapai 300.000 usaha. “Saya ingin jumlah UMKM dari Sumut lebih banyak asalkan dibantu oleh gubernur, para bupati, dan para walikota,” tandas Luhut Binsar Pandjaitan. 

Laju kegiatan para UMKM kurang lancar sejak terpaan pandemi #COVID-19 yang tentu saja harus diminimalisasi agar terhindari dari keterpurukan. 

Salah satu cara meminimalisasi kerugian yang dilakukan oleh grup Astra adalah melakukan suatu improvement agar setiap perusahaan dan para UMKM binaan Yayasan Dharma Bakti Astra (YDBA) mampu mempertahankan dan memajukan bisnis di tengah pandemi #Coronavirus Deases 2019.

Tanpa gembar-gembor, YDBA menyelenggarakan sharing di antara UMKM dengan tajuk Adaptive melakukan Improvement di Tengah Pandemi #COVID19

Puluhan jurnalis media cetak dan online proaktif mendengarkan paparan Abdul Manap, pemilik CV  Karunia Mandiri yang berlokasi di Bogor, Jawa Barat. Manap mengisahkan saat perusahaannya mendapat pemberdayaan langsung para pelatih dari YDBA.

Pemberdayaan itu, demikian Manap melalui tayangan virtual dengan aplikasi Zoom, meliputi improvement, membuat APD (alat pelindung diri), menghadapi tantangan, dan cara pencapaian target. 

Ia melakukan improvement yang diimplementasikan sejak memasuki new normal. Sebelum #Coronavirus mendera dunia, usahanya menghasilkan Rp12 juta per bulan. Berkat improvement yang dilakukan bersama YDBA, Karunia Mandiri menambah pundinya Rp45-48 juta/bulan. 

Selain memproduksi APD yang berkualitas dunia, usaha Manap membuat dudukan plat nomor vcx, N max, Vixon, Winsil, dudukan Servo N Max, servo vcx, dan lainnya—menggunakan bahan logam. 

“Bengkel saya mampu bertahan di tengah COVID-19,” ujar Manap dengan nada senang. Demikian juga Retno, pemilik Citra Handicraft usaha kerajinan mitra YDBA. Selain membuat tas wanita, wanita yang tinggal di Depok, Jawa Barat ini  mendiversifikasi produk berupa masker dan daster.

Para wanita yang work from home (WFH) atau bekerja di rumah cukup mengggunakan masker di rumah dan jika ke luar rumah, “Pakailah masker berbahan kain,” imbuh Retno yang berencana menjual produknya secara online. Usaha ini awalnya hobi, ungkap Retno. 

Ketua Pengurus YDBA Sigit P. Kumala yang didampingi  Sekretaris Pengurus Ida RM Sigalingging, Bendahara Pengurus Handoko Pranoto, “YDBA mendampingi UMKM di tengah kondisi seperti sekarang ini. Kami mendorong UMKM untuk (tetap) adaptive dengan melakukan improvement agar lebih mampu mempertahankan dan memajukan bisnis melalui pasar online,” tandas Sigit. 

Sejumlah UMKM binaan YDBA di beberapa provinsi  memproduksi alat pelindung diri, komponen alat kesehatan, dan sebagainya. Menurut Sigit, pihak YDBA memotivasi anggota UMKM untuk mengoptimalkan bisnis dengan memanfaatkan  media online

YDBA konsisten mengadakan pelatihan yang dilakukan secara online agar peserta  UMKM mampu meng-up date terhadap ilmu-ilmu bisnis yang berbasis Industrial Internet of Things. Dengan demikian  lebih dari 11.332 UMKM binaan Yayasan Dharma Bakti Astra siap memasuki pasar dunia. 

Sigit tidak mengungkapkan jumlah dana operasional untuk melatih dan memberdayakan  899 UMKM bidang manufaktur, 1.914 usaha bengkel kendaraan roda 2/4, 3.134 kerajinan, 1.130 sektor  pertanian, dan lebih  4000 UMKM menekuni lembaga keuangan mikro.

Binaan YDBA yang berjumlah 11.332 UMKM itu menyerap 69.860 tenaga kerja yang menghidupi lebih 200.000 orang. Memasuki kehidupan new normal, pengurus YDBA meningkatkan partnership melalui kolaborasi dengan pelaku Pentahelix yang fokus untuk menggali peluang bisnis bagi UMKM. 

Pentahelix merupakan konsep pembangunan yang melibatkan pemerintah, masyarakat, community, akademisi, dan pengusaha. 

Melalui kolaborasi ini  Yayasan Dharma Bakti Astra berusaha mempermudah langkah bersama untuk mengembangkan dan menjadikan UMKM lebih mandiri dan siap go international, tekad Sigit P. Kumala bersama jajarannya. 

Peran UMKM semakin kuat dan produktif menghasilkan produk berkualitas dunia yang membuat stakeholders dan masyarakat #BanggaBuatanIndonesia

Semoga gagasan program 8 juta UMKM go online segera diwujudkan dan media ini siap berkolaborasi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *