Inspiration, MICE

Mesin Suara Menjawab Pertanyaan, Siap Membantu Kelancaran Bisnis

ShareSetiap pertanyaan yang kita lontarkan, mesin suara menjawab dengan baik. Ketika menyetir mobil, kita mendengarkan penjelasan keadaan kawasan yang kita lalui. Alat...

Written by Rayendra L. Toruan · 3 min read >
mesin suara

Setiap pertanyaan yang kita lontarkan, mesin suara menjawab dengan baik. Ketika menyetir mobil, kita mendengarkan penjelasan keadaan kawasan yang kita lalui. Alat ini juga membantu kelancaran bisnis dan tahu komponen mesin yang harus diganti.

Dikutip dari laman breakend.github.io (gambar kiri) yang menggambarkan sistem bekerja mesin yang dapat menjawab pertanyaan. Sistem dialog baru buatam Fraunhofer IAIS mamu menjawab pertanyaan kompleks—termasuk pertanyaan seorang pengemudi tentang lingkungan di sekitar mobil. Alat yang disebut asisten suara itu dapat digunakan dalam berbagai aplikasi seperti di sektor manufaktur dan dunia medis. Mesin suara menjawab pertanyaan, siap membantu kelancaran bisnis (Foto/©: iStock)

Kolaborasi manusia-mesin semakin nyata berkat peran tekonologi dalam hidup keseharian kita.

Mesin atau alat yang dapat berbicara dengan suara yang kita pahami semakin umum dan biasa digunakan oleh orang-orang modern. Tim peneliti menggelar mesin suara itu pada Hannover Messe  pada minggu pertgama April 2019.

Tim peneliti Institut Fraunhofer Fraunhofer Institute for Intelligent Analysis and Information Systems IAIS—menangani Analisis Cerdas dan Sistem Informasi IAIS bekerja sama dengan prodosen mobil Volkswagen. Mesin dengan domain sistem interaksi suara baru sesuai dengan pengetahuan khusus.

Dibanding dengan teknik pembelajaran mesin informasi, kualitas sistem itu jauh melampaui kemampuan peran Alexa, Siri & co yang dapat berbicara namun fungsinya terbatas. Sedangkan alat baru itu dirancang khusus agar dapat digunakan di sektor industri yang lebih luas.

Mesin dijadikan sebagai  asisten suara di kendaraan pintar.  Mesin dapat berdialog dengan pengemudi. Dengan asisten suara itu memungkinkan pengguna  berinteraksi secara intuitif dengan teknologi dan mengembangkannya sebagai model bisnis baru.

Banyak orang menggunakan Alexa, Siri, dan mesin yang berfunsi sebagai asisten suara sejenis lainnya setiap hari. Asisten suara itu dapat mengakses berita terbaru, dan memanfaatkan navigasi suara atau sekadar memperdengarkan lagu-lagu favorit.

Asisten suara merupakan cara intuitif untuk berinteraksi dengan teknologi—dilakukan dengan cara yang efektif—memberikan layanan yakni menyampaikan informasi kepada “tuannya”.

Namun, asisten suara itu bukan sekadar pembantu pekerjaan yang sehari-hari rutinitas dilakukan. Fungsi alat itu memberi perusahaan bisnis dengan peluang besar yang menyederhanakan interaksi manusia dengan mesin.

Mesin suara itu menawarkan layanan yang sepenuhnya baru bagi pelanggan khususnya para pelaku industri. Para peneliti di Fraunhofer IAIS di Sankt Augustin, Jerman, mengembangkan alat semacam itu dengan sistem interaksi suara untuk digunakan dalam berbagai aplikasi.

Contoh penggunaannya di sektor manufaktur, sektor otomotif,  dan medis. Sementara aisten suara yang sudah digunakan seperti mesin Alexa, Siri,  dan sejenisnya hanya diugunakan oleh konsumen individu. Fungsinya pun terbatas.

Bentuk alat yang dapat menjawab pertanyaan itu seperti ponsel, speaker kecil, dan beragam bentuk lain. Misalnya jika ingin pergi ke suatu negara tapi kita tidak dapat berbahasa negara tersebut, maka mesin suara akan membantu menerjemahkan kepada kedua belah pihak.

Mesin pembantu itu disebus dengan beberapa istilah seperti voice assistant atau smart assistant yang dapat membantu secara virtual berkat teknologi digital.  

Tim peneliti di Fraunhofer IAIS mengembangkan mesin suara yang baru itu dengan teknologi terbaru—khususnya dalam pembelajaran mesin agar mampu menjawab pertanyaan dan memahami grafik pengetahuan misalnya saat dibutuhkan untuk mengatasi keperluan spesifik dan tantangan bisnis.

“Contohnya sektor manufaktur,  kita melihat semakin banyak robot yang dilengkapi dengan asisten yang dapat bersuara. Kita dapat mengoperasikan dan melatihnya sebagai pekerja dengan menggunakan suara dan gerakan,” tutur Prof. Dr. Jens Lehmann salah seorang Ilmuwan Pimpinan di Fraunhofer IAIS.

Prof. Dr. Jens Lehmann dan timnya di Fraunhofer IAIS mengkhususkan penelitian  tentang sistem dialog yang melayani pengetahuan khusus domain dan dilatih untuk aplikasi spesifik.

Ketika mengikuti pameran Hannover Messe 2019, ditampilkan alat atau asisten suara itu dengan mengintegrasikannya ke dalam mobil merek VW Tiguan.

Dengan mengenakan headset dan kacamata realitas virtual, pengemudi diprogram mengikuti tur  (secara virtual) di Berlin—sementara sistem interaktif menjawab pertanyaan tentang lingkungan di sekitar kawasan yang dilalui mobil.

Pengemudi bertanya, bangunan apa yang tampak di sebelah kiri? Kapan gedung itu dibangun? Siapa yang membangun? Sistem interaksi juga mendukung pertanyaan pelengkap seperti, “Dari mana asal arsitek bangunan itu?” Atau “Dapat ceritakan lebih banyak tentang arsitek itu!”

“Pengetahuan yang terkait dengan kota Berlin telah disusun menjadi grafik pengetahuan. Setiap  bangunan diwakili titik pada grafik dan membentuk koneksi dengan titik-titik lainnya. Sebagai hasilnya, kita dapat mengumpulkan lebih banyak informasi secara progresif dan terus memperluas basis pengetahuan,” Lehmann menjelaskan.

Kemudian, ia menambahkan, bahwa mesin suara mampu menjawab pertanyaan yang kompleks dan tidak membatasi pertanyaan pada sejumlah pertanyaan yang telah ditentukan. Gambar bangunan dan keadaan lain berbentuk grafik-grafik dapat dibaca oleh mesin.

Pada konteks manufaktur, grafik pengetahuan dapat melaporkan status mesin misalnya atau menjawab pertanyaan tentang komponen yang diproduksi dalam satu jam terakhir.

Grafik pengetahuan yang digunakan untuk pameran pameran dagang mengacu pada berbagai sumber data termasuk Dbpedia (http://dbedia.org) dan OpenStreetMap. Fitur khusus asisten suara merupakan mesin yang dapat memanfaatkan pengetahuan yang tidak terstruktur, seperti dokumen teks di museum.

Dengan sistem ini, Anda tidak hanya memiliki mesin fisik di ruang produksi, tetapi juga mitra virtual yang diumpankan dengan data nyata. Data ini dapat diinterogasi dengan menggunakan dialog atau sistem penjawab pertanyaan.

“Sementara sistem penjawab pertanyaan langsung menjawab satu pertanyaan, sistem dialog mendukung beberapa langkah interaksi dengan urutan pertanyaan dan jawaban. Sistem dialog juga menanggapi urutan pertanyaan dan obrolan ringan seperti pameran yang akan digelar,” tandas Lehmann.

“Mesin ini merupakan pengetahuan khusus domain yang membuat asisten suara menjadi pintar. Tantangan teknis dari pihak kami terletak pada pengembangan sistem yang dapat memahami pertanyaan pengguna dan merespons dengan tepat menggunakan pengetahuan yang terkandung dalam grafik pengetahuan, ”simpul peneliti.

Mengembangkan sistem seperti itu membutuhkan penerapan teknik terbaru dalam pembelajaran mesin, teknik yang terus dikembangkan dan disempurnakan oleh para peneliti di Fraunhofer IAIS.

Disesuaikan dengan domain masing-masing, para ahli memilih algoritma pembelajaran mesin yang sesuai dan melatih mereka menggunakan dialog sampel dan pasangan pertanyaan-jawaban.

Kecerdasan asisten suara tumbuh dengan jumlah data pelatihan yang dikumpulkannya. Asisten suara yang dikembangkan oleh Fraunhofer IAIS menawarkan pengalaman digital terbaik bagi para penggunanya dan semuanya sesuai dengan GDPR.

Saatnya kita menggunakan teknologi dan mesin suara menjawab pertanyaan, siap membantu kelancaran bisnis bahkan (mungkin) bisa meminimalisasi perbuatan tercela yang masih sering terjadi di Indonesia, misalnya korupsi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *