Bagaimana membangun ketahanan perusahaan agar tidak bangkrut pada masa krisis yang disebabkan pandemi #Coronavirus? Tim ahli Fraunhofer EMI membagi satu peristiwa dalam lima tahap.
Penulis/editor: Rayendra L. Toruan
mmINDUSTRI.co.id – Perusahaan menghadapi berbagai risiko yang semakin kompleks sekarang ini. Kenapa?
Paling tidak pandemi #Coronavirus telah menunjukkan bagaimana dampak krisis yang menimbulkan ancaman eksistensial dan operasional perusahaan-perusahaan di berbagai negara. Bagaimana membangun ketahanan perusahaan?
Para ilmuwan Institut Fraunhofer EMI yang menangani Dinamika Kecepatan Tinggi, Ernst-Mach-Institut, menemukan alat yang disebut FReE—ini memungkinkan perusahaan dapat mengukur ketahanan perusahaan.
Dengan kemampuan mengukur ketahanan maka selanjutnya perusahaan menyiapkan manajemen untuk memasuki skenario krisis yang akan datang.
Dalam skenario itu, para ahli menyiapkan cara menghadapi misalnya sebuah peristiwa darurat yang dibagi menjadi lima tahap dalam membuat siklus ketahanan perusahaan.
Alat FReE merupakan aplikasi praktis yang memungkinkan perusahaan leluasa memantau dan meningkatkan ketahanan manajemen.
Tim ahli menyebut melalui rilisnya belum lama ini bahwa dunia kita sangat kompleks dan rentan terhadap gangguan yang tidak terduga.
Misalnya bencana alam, serangan siber, pemadaman listrik yang mendadak, serangan teroris, dampak pandemi, dan skenario krisis lain-lainnya yang berpotensi memicu ancam terhadap kinerja perusahaan secara eksistensial.
Pandemi korona telah menunjukkan kepada dunia betapa rentannya pekonomian Jerman dan negara-negara lainnya.
Sebagai contoh seperti dipaparkan Kantor Statistik Federal Jerman, ekonomi jatuh ke dalam resesi pada tahun 2020. Pertumbuhan ekonomi selama sepuluh tahun mengalami keambrukan terutama pada kuartal kedua tahun 2020.
Hasil atau output ekonomi mengalami penurunan yang menjadi catatan gelap bagi sejarah perekonomian Jerman.
Apakah masih akan terjadi krisis lain pasca pandemi virus korona?
Tim ahli menjelaskan bahwa metode klasik analisis risiko dan manajemen risiko, hanya memperhitungkan risiko yang diharapkan, namun tidak cukup melindungi perusahaan-perusahaan dari pederitaan kerugian yang besar.
“Pengelola perusahaan seringkali hanya mempertimbangkan skenario yang paling mungkin ketimbang lebih fokus pada kemungkinan dampak dari peristiwa krisis yang terjadi,” pendapat Daniel Hiller, Kepala Unit Bisnis Keamanan dan Ketahanan di Fraunhofer EMI di Freiburg, Jerman.
Tim ahli Fraunhofer EMI telah membangun ketahanan sebagai konsep keamanan yang baru untuk membantu mempersiapkan organisasi dan manajemen perusahaan agar lebih piawai menghadapi dampak krisis.
Tim penelitian menghasilkan perangkat berbasis online yang dinamai Fraunhofer Resilience Evaluator FReE dan perangkat lunak KMU-Lagebild. Bagaimana menerapkannya?
Baca: Implementasikan Konsep Lima Tahap, Perusahaan akan Selamat
Implementasikan Konsep Lima Tahap, Perusahaan akan Selamat 