Energi, Renewable Sources

Konsorsium Hyundai Korea Bangun Pabrik Baterei Sel, Terbesar di Asia Tenggara

SharePerusahaan konsorsium Hyundai Korea bangun pabrik baterei sel terbesar di Asia Tenggara. Pabrik electric vehicle ini menggunakan Nikel tambang Indonesia, dan direncanakan...

Written by Marinus L Toruan · 2 min read >

Perusahaan konsorsium Hyundai Korea bangun pabrik baterei sel terbesar di Asia Tenggara. Pabrik electric vehicle ini menggunakan Nikel tambang Indonesia, dan direncanakan berproduksi pada 2024.              

Pimpinan Hyundai menjelaskan proses produksi baterei sel kepada Presiden Joko Widodo. Konsorsium Hyundai Korea bangun pabrik baterei sel (Foto/@: Setneg Republik Indonesia)

Penulis/editor: Marinus L. Toruan

mmINDUSTRI.co.id – Satu peristiwa penting dan membahagiakan lagi bagi Indonesia. Di tengah kesibukannya mengurusi masyarakat yang terkena pandemi #Viruscorona, Presiden Joko Widodo meresmikan pabrik baterei sel yang pertama dan terbesar di Asia Tenggara.

Kota yang jaraknya sekitar 47 dari Jakarta Timur, terpilih sebagai lokasi pabrik baterei sel adalah kawasan Karawang New Industry City (KNIC).

Pabrik batterei sel itu merupakan milik konsorsium asal Korea Selatan yakni, Hyundai Motor Company, KIA Corporation, Hyundai Mobis, dan LG Energy Solution yang bekerja sama dengan PT Industri Baterai Indonesia atau Indonesia Battery Corporation (IBC) selaku holding  empat BUMN, yakni PLN, Pertamina, MIND ID, dan Antam.

Pabrik baterai itu direncanakan memiliki kapasitas produksi sebesar 10 Giga watt Hour (GwH) yang akan mensuplai produksi kendaraan listrik  atau electric vehicle milik Hyundai.

Semenara manajemen, KNIC menyediakan area hijau, solusi, dan layanan inovatif untuk mengoptimalkan produktivitas yang berdaya saing. KNIC menyediakan fasilitas one-stop-solution bagi para tenant seperti PT Industri Baterai Indonesia. 

Pada acara peletakan batu pertama yang dihadiri oleh  Presiden Joko Widodo dan sejumlah pejabat serta pimpimnan Hyundai,  Menteri Investasi.BKPM, Bahlil Lahadalia menjelaskan, total nilai investasi untuk industri baterai sel mencapai US$9,8 miliar atau sekitar Rp142 triliun. 

Sebesar US$1,1 miliar digunakan untuk pengembangan pabrik baterai sel kendaraan listrik  yang akan berproduksi mulai tahun 2024 di KNIC. 

Kemitraan itu melibatkan konsorsium badan usaha milik negara yakni PT Industri Baterai Indonesia (IBC) dengan seluruh rantai pasoknya, usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) seperti diamanatkan UU Cipta Kerja. 

Pembangunan pabrik batere ini tentu menyerap ribuan tenaga kerja dengan memprioritaskan sumber daya manusia setempat. 

Salah satu fitur yang disediakan oleh manajemen KNIC adalah fasilitas  pengelolaan limbah dan air bersih dengan total kapasitas 21.500 m3  per hari yang mampu menampung limbah 12.000 m3 per hari, juga fasilitas pengolahan air bersih, kolam retensi, dan sistem drainase untuk menampung curah hujan. 

Dukungan manajemen KNIC merupakan bagian keikutsertaan terhadap upaya pemerintah untuk memperkuat pembangunan ekonomi yang berkelanjutan atau ekonomi hijau (blue economy). 

“Kami mengapresiasi investasi LG Energy Solution yang membangun pabrik baterai sel kendaraan listrik. Kehadiran perusahaan ini memperkuat portofolio KNIC sebagai kawasan industri mobil. Saat ini mayoritas tenant kami adalah pelaku industri bahan bangunan, ptpmotif, consumer electronic, dan makanan,” ungkap pejabat dari KNIC. 

Dengan lingkungan yang inovatif, pihak  KNIC berharap pabrik baterei sel mampu mencapai efisiensi operasional dan pertumbuhan bisnis yang optimal. 

Presiden Joko Widodo sedang berbincang dengan salah satu pimpinan Hyundai (Foto/@: Setneg RI)

Sedangkan Presiden Joko Widodo mengatakan, pembangunan pabrik baterai electric vehicle merupakan komitmen pemerintah untuk mewujudkan  hilirisasi industri agar Indonesia  menjadi negara industri yang tangguh untuk memberikan nilai tambah ekonomi yang lebih tinggi. 

Dalam 3-4 tahun ke depan, Indonesia akan menjadi produsen utama barang jadi berbasis nikel, seperti baterai lithium, baterai listrik, dan baterai  kendaraan listrik. 

Indonesia berkomitmen penuh mendukung pengembangan ekosistem industri baterai dan kendaraan listrik dengan melakukan reformasi struktural untuk memberikan kepastian hukum dan kemudahan perizinan bagi pelaku usaha dan investor. 

Selanjutnya pihak KNIC menargetkan pembangunan industri rantai pasok atau supply chain baterai,  dan saat ini tengah mengembangkan 195 hektar lahan untuk menyambut lebih banyak pelaku industri beruperasi di kawasan itu. 

“KNIC berlokasi strategis yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan penyewa dari berbagai industri, termasuk industri baterai kendaraan listrik. KNIC menyiapkan kawasan industri yang luas untuk membantu perusahaan mencapai efisiensi operasional dan pertumbuhan bisnis secara optimal,” tutur pejabat KNIC itu.

Pengelola kawasan industri ini memiliki pengalaman manajemen kota industri  yang terbaik, lengkap dengan infrastruktur kelas atas, konektivitas digital, fasilitas premium, dan kehidupan berkelanjutan atau sustainable living.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *