Digital & Software, Industrialisasi

Aplikasi Baru Bermunculan, Apa Dampaknya Terhadap Industri SaaS?

ShareSemakin banyak aplikasi baru bermunculan. Memilih mitra penyedia solusi teknis sebaiknya lebih hati-hati. Saat ini 8.000 solusi yang ditawarkan berbagai platform yang...

Written by Marinus L Toruan · 2 min read >
Aplikasi Baru Bermunculan

Semakin banyak aplikasi baru bermunculan. Memilih mitra penyedia solusi teknis sebaiknya lebih hati-hati. Saat ini 8.000 solusi yang ditawarkan berbagai platform yang tanpa integrasi antara satu dengan yang lainnya.   

Aplikasi Baru Bermunculan
Bagan di atas memperlihatkan perbandingan posisi beberapa negara pada tahun 1992, 2008, dan tahun 2024—diukur berdasarkan GDP atau jumlah nilai tambah yang dihasilkan seluruh unit usaha di suatu negara. Tahun 1992 dan 2008, Indonesia belum masuk hitungan. India menempati posisi ke-8 (1992), ke-4 (2008), dan naik  ke-3  tahun 2024. Indonesia langsung bercokol pada posisi ke-5 (2024) yang membawahi Rusia, Jerman, Brasil, Inggeris, dan Prancis. Aplikasi baru bermunculan (Foto/@: Presentasi Gibu Mathew, Vice President & GM Asia Pacific  Zoho Corporation)

Aplikasi Baru Bermunculan

Vice President & GM Asia Pacific  Zoho Corporation, Gibu Mathew menjelaskan bahwa berkurangnya moderasi berdampak terhadap industri Software as a Service lazim disingkat dengan SaaS yang sedang jenuh dengan perusahaan teknologi.

Kenapa hal itu terjadi? Gibu Mathew mengutip data sajian Chiefmartec.com semakin banyak aplikasi baru yang bermunculan setiap hari. Misalnya bidang teknologi pemasaran atau marketing technology terdapat sekitar 8000 solusi sekarang ini. 

Banyaknya produk aplikasi baru itu justru menimbulkan masalah yang mendasar. Kelebihan pasokan itu bisa menciptakan kegagalan perusahaan-perusahaan untuk memilih mitra teknologi yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan. 

Hal itu akan membuat praktisi bisnis harus mempelajari banyak solusi teknis dari berbagai platform

Pihak Zoho mengakui bahwa hal itu menyebabkan antara satu platform dan lainnya tidak ada integrasi, ketidakcocokan antar platform digital, dan bakal menghambat pekerjaan dan bukannya   memudahkan untuk menentukan pilihan.

Di era experience economy seperti sekarang ini, penyedia platform teknologi harus bisa memastikan bahwa solusi dan layanan yang mereka tawarkan dapat memberikan pengalaman yang mulus bagi pengguna. 

Selain itu, tidak banyak perusahaan SaaS yang benar-benar menguntungkan seperti anggapan umum. 

Dengan kurangnya diferensiasi dalam hal layanan, perusahaan-perusahaan harus dengan cepat mencari cara untuk mengembangkan keunggulan kompetitif untuk berkompetisi dengan penyedia platform lain yang saat ini sudah cukup banyak. 

Jika gagal melakukannya, mereka hanya akan menjadi bagian dari cerita konsolidasi orang lain, dan bukan menjalankannya sendiri di perusahaan setempat.

Sementaraa keamanan teknologi informasi harus terjamin dari serangan siber. Keamanan cyber sebagai sebuah konsep yang semakin canggih dari tahun ke tahun, terutama dalam setahun terakhir. 

Pasalnya, diperkirakan 18.000 organisasi telah terpengaruh oleh apa yang disebut serangan supply chain pada tahun 2020 yang dianggap cukup canggih. 

Meningkatnya insiden keamanan siber, penting bagi para pebisnis untuk mengamankan dan melindungi data, jaringan, dan solusi cloud mereka, demikian Gibu Mathew mengingatkan.

Sementara itu, masalah privasi semakin meningkat. Banyak bisnis mempraktikkan ‘pengawasan tambahan’ – yaitu proses penyematan sebuah kode di situs web  untuk menangkap aktivitas pengguna dengan tujuan memberikan pengalaman pelanggan yang lebih baik. 

Akan tetapi, para pelaku bisnis tidak menyadari bahwa mereka juga menjadi bagian dari apa yang disebut sebagai jaringan adjunct surveillance yang memungkinkan perusahaan periklanan mengakses pola keputusan pembelian dan informasi lain dari pengunjung situs web mereka. 

Informasi ini ketika dicocokkan dengan transaksi yang dilakukan secara online menghasilkan data berguna yang dijual secara langsung atau tidak langsung melalui kemitraan strategis.

Poin selanjutnya yang dikemukakan oleh pihak Zoho Corporation perlunya melakukan defenisi ulang tentang pengalaman karyawan. 

Alasannya, sebab organisasi perusahaan mempercepat transformasi digital dan cloud agar mampu melakukan adaptasi untuk mempertahankan kelangsungan bisnis utamanya di era kritis yang disebabkan pandemi. 

Salah satu dampak #Coronavirus adalah pengharusan berbagai fungsi bisnis dilakukan atau bekerja dari rumah—work from home—dan divisi yang menangani Teknologi Informasi diharuskan untuk memastikan bahwa pengalaman kerja jarak jauh sama baiknya dengan berada di tempat kerja. 

Fenomena ini membutuhkan platform solusi yang bisa digunakan untuk fungsi sehari-hari agar pekerjaan berjalan dengan mulus antara lingkungan kerja fisik dan lingkungan jarak jauh. 

Peralihan dan pendekatan kerja baru dari rumah di mana seseorang bekerja sendiri, akan membutuhkan banyak konteks untuk dibangun, agar dapat bekerja untuk pengambilan keputusan yang lebih baik dan tepat. 

Hal ini seiring dengan semakin pentingnya keamanan siber saat karyawan bekerja dari rumah dan memastikan praktik keamanan yang baik telah diterapkan tanpa mempengaruhi produktivitas karyawan.

Bagaimana pengalaman pelanggan dan peran  kecerdasan buatan atau  artificial intelligence (AI)? 

Munculnya pengoperasian bisnis jarak jauh untuk melayani klien atau pelanggan melalui berbagai media yang berbeda—mengubah perilaku pelanggan. 

Mereka ingin, perusahaan membuat koneksi yang berarti dengan pelanggan melalui setiap interaksi dan meningkatkan pengalaman mereka. 

Penggunaan aplikasi kecerdasan buatan atau  artificial intelligence (AI) mampu mengubah cara perusahaan mempelajari serta menafsirkan interaksi dan pikiran pelanggan. 

Teknologi ini, jika digunakan dengan benar dapat membantu berkomunikasi dengan pelanggan secara efektif dengan membantu agen penjualan mengurai poin data interaksi yang besar ke mesin AI untuk membuat keputusan yang lebih baik dan tepat.

Mari bergabung dengan lebih 60 juta pengguna perangkat lunak buatan Zoho Corporation

Baca: Your Life’s Work, Powered by Our Life’s Work

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *