Hati-hati, perubahan demografis menyebabkan mulut mudah kering. Bagaimana mengatasinya? Mulut yang gampang kering menimbulkan ragam gangguan dan penyakit—terutama bagi orang lanjut usia.
mmINDUSTRI.co.id – Jika mulut mudah kering atau xerostomia maka timbullah beragam masalah. Dan gangguan itu semakin meningkat—terutama sebagai akibat dari perubahan demografis—jika tak segera diatasi.
Gangguan itu—terutama bagi orang tua menjadi fenomena karena mereka tidak menghasilkan air liur yang cukup. Atau mulut mereka mudah kering sebagai salah satu efek samping karena sering mengonsumsi obat.
Sebagai bagian dari proyek penelitian bersama, Skinomics GmbH yang berlokasi di Halle, Jerman, telah mengembangkan jenis gel mulut baru yang menggabungkan kombinasi inovatif zat aktif dengan kapasitas dan stabilitas pengikatan air yang tinggi.
Ini meningkatkan kemungkinan pencegahan dan terapi mulut kering. Sifat-sifat gel diselidiki di Institut Fraunhofer IMWS yang menangan Struktur Mikro Bahan dan Sistem.
Mulut kering menimbulkan konsekuensi kesehatan yang cukup besar. Selain rasa, gangguan makan dan tidur yang disebabkan oleh rasa terbakar dan nyeri pada rongga mulut, timbul bau atau perubahan inflamasi pada mukosa mulut, gusi, dan lidah.
Masalah ini bisa menjadi serius jika mulut mudah kering secara kronis. Selanjutnya, selaput lendir yang terkena atrofi, yang mengganggu keseimbangan flora mulut.
Dengan demikian juga mengganggu proses perbaikan alami di rongga mulut dan pada gigi, seperti penyimpanan kembali mineral di jaringan keras gigi dan perbaikan bahkan yang terkecil, dan kerusakan email gigi. Akibatnya, gigi mudah berlubang yang pada akhirnya penderita kehilangan gigi.
Masalah yang sering terjadi terutama pada pasien yang lebih tua, karena penyakit terkait usia yang khas seperti diabetes mellitus mempengaruhi produksi air liur.
Penyebab lain yang sering adalah asupan paralel dari beberapa obat, yang juga dapat diperlukan dalam banyak kasus pada usia tua.
Akibatnya, hampir sepertiga orang berusia di atas 65 tahun (misalnya di Jerman) terkena mulut kering.
Perusahaan Skinomics GmbH mengembangkan jenis gel mulut baru. Ini didasarkan pada asam amino pengikat air dan ekstrak tumbuhan pengikat air.
Selain itu, bahan-bahannya tidak mengandung pengemulsi, paraben, silikon, minyak mineral, atau aroma.
Untuk memastikan bahwa zat aktif mencapai dan menembus mukosa mulut dengan baik dan memiliki kapasitas retensi air selama mungkin, sifat gel didasarkan pada air liur alami.
Hasilnya, gel memiliki kombinasi bahan aktif yang efektif, dapat mengikat banyak air dan tetap berada di rongga mulut dalam waktu yang lama.
Formulasi gel baru untuk perawatan mulut kering berhasil diuji di Fraunhofer IMWS.
Hasilnya, formulasinya memiliki daya serap air dan sifat adhesi yang baik, mudah kompatibel dengan bahan kedokteran gigi yang khas, dan memiliki kecenderungan perubahan warna yang rendah.
Di masa depan, platform teknologi yang dikembangkan akan menjadi titik awal untuk jenis aplikasi perawatan mulut lebih lanjut, seperti pengembangan krim perekat.
Potensi Ekonomi Biru di Lautan Kita, Kapan Indonesia Mengeksplorasi? 