Exhibitions, MICE

Pebisnis Otomotif Italia Lebih Suka Temui Orang, bukan Memusuhi Google

SharePara  pelaku bisnis otomotif Italia lebih suka temui orang meski kecerdasan buatan memungkinkan bisnis tanpa harus bersua. Digitalisasi seolah membatasi hubungan manusia...

Written by Rayendra L. Toruan · 2 min read >
Pebisnis Otomotif Italia

Para  pelaku bisnis otomotif Italia lebih suka temui orang meski kecerdasan buatan memungkinkan bisnis tanpa harus bersua. Digitalisasi seolah membatasi hubungan manusia namun Managing Director Autopromotec, Renzo Servadei menyebutkan berbisnis tak selalu mengikuti arus sungai.

Pebisnis otomotif Italia
Managing Director Autopromotech, Renzo S ervadei (kanan, gambar kiri)dan  Italian Trade Agency mengundang berbagai negara—termasuk dari Indonesia menyaksikan dan melakukan bisnis di Autopromotec 2019. Pebisnis otomotif Italia lebih suka temui orang, bukan memusuhi Google (Foto: Rayendra L. Toruan)

Banyak pelajaran dari penyelenggara Autopromotech yang berlangsung di Bologna, Italia pada 22-26 Mesi 2019. 

Penyelenggaraan Autompromotec 2019 sangat jauh berbeda dengan pelaksanaan pameran yang berlangsung di Jakarta dan kota-kota lainnya di Indonesia.

Pameran  Autopromotec yang dilaksanakan di Bologna, Italia pada 22 hingga 26 Mei 2019, disiapkan sejak dua tahun lalu, ditujukan kepada para pebisnis yang berkaitan dengan industri kendaraan.

Penyelenggara pameran misalnya Managing Director Autopromotec, Renzo Servadei menguasai dan memahami perkembangan industri kendaraan di seluruh dunia—utamanya di Italia—hal itu tampak ketika berjumpa dengan  ratusan jurnalis dari seantero dunia.

Pejabat pemerintah mendukung di belakang layar, praktis acara pembukaan tidak bertele-tele dan kata isi sambutan sarat informasi yang berkaitan dengan pameran.

Tidak seperti event organizer di tanah air, yang sang bos hanya membacakan kata sambutan meski disampaikan dalam bahasa Inggeris yang sudah disiapkan, namun isinya sangat normatif.

Contohnya sebuah penyelenggara yang sudah puluhan tahun melaksanakan pameran, namun pejabat yang berkata sambutan selalu orang yang sama—kebetulan pemilik saham mayoritas perusahaan itu.

Pebisnis Otomotif Italia
Harga mobil klasik yang direstorasi dan diberi sertifikat  bisa melambung tinggi setara harga mobil Lamborghini misalnya  jenis  Veneno Roadster yang mencapai USD$5.6 juta atau Rp74.6 miliar (Foto: Erika)

Pameran Autopromotec 2019—termasuk industri pendukung seperti pelumas, pembersih kendaraan, utamanya produk komponen atau spare parts yang disebut after market yakni komponen-komponen yang mayoritas buatan Italia—sarat kualitas dan peluang bisnis.

Pengunjung pameran dari lebih 50 negara—termasuk delegasi yang diundang oleh Italian Trade Agency bekerja sama dengan asosiasi produsen otomotif dan asosiasi terkait industri kendaraan—telah terseleksi sejak dini.

Artinya, event organizer mengetahui kualitas pengunjung. Para pengunjung dan undangan—termasuk jurnalis—benar-benar berkaitan dengan tema pameran.

Jurnalis diperlakukan secara baik lengkap dengan media kits, perangkat terkait, buku katalog dan fasilitas lainnya seperti snack, minuman dan makan siang—semua diberikan tanpa biaya.

Tidak seperti EO di Indonesia yang kadang membedakan jurnalis yang telah dikenal saja dan yang belum kenal harus membeli katalog.  

Ketika hari pertama dibuka para peserta dan pengunjung tidak membludak—masuk secara teraturke arena pameran.

Nametag mudah  discan—termasuk panitia pelaksana dan jurnalis yang masing-masing telah mendapatkan name tag di hotel. Sedangkan pengunjung (umum) harus membeli tiket masuk.  

Warna name tag sama dan yang berbeda hanya data sesuai dengan data dari biometrik, apakah visitor dari VIP, eksebitor atau penyelenggara pameran.

Tidak ada kerumunan ibu-ibu dan bapak-bapak yang mengunjungi pameran hanya sekadar mencari souvenir.

Artinya tiap pengunjung telah terseleksi berdasarkan data yang dimiliki oleh EO. Selaku jurnalis, media ini pun termasuk yang diseleksi berdasarkan isian formulir.

Semua booth atan stand peserta pameran ditempatka di 36 hal di area seluas 162.000 m2 dan tidak cukup waktu empat hari untuk mendatangi tiap booth.  

Banyak peluang bisnis yang ditawarkan melalui pameran—baik kendaraan masa lalu, masa kini dan kendaraan masa depan—dikaitkan dengan bantuan digital berbasis Internet of Things.

Kendaraan masa lalu direstorasi dengan penerapan teknologi masa kini sehingga harga mobil klasik itu melambung seperti harga sebuah Lamborghini. Sementara, peran teknologi Industry 4.0 dibutuhkan, namun peran manusia lebih utama.

“Kita membutuhkan peran teknologi canggih misalnya menggunakan kecerdasan buatan untuk membantu produksi komponen kendaraan. Namun, berbinsis itu tidak harus selalu mengikuti arus aliran sungai. Saya ingin bertemu muka, bertatap wajah dengan Anda saat kita memulai bisnis,” pendapat  Renzo Servadei Managing Director Autopromotec.

Dia mengakui bahwa peran digital penting namun seolah membatasi hubungan antarmanusia. Ragam informasi dari Autopromotec 2019, sarat informasi—silakan mengikuti laporan langsung dari Bologna,  Italia,  pebisnis otomotif Italia lebih suka temui orang, bukan memusuhi Google

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *