Inspiration, MICE

Orangtua Asyik Main Game, Apa Manfaatnya mBah?

ShareBerkat Internet of Things tiap strata usia termasuk orangtua asyik main game—asalkan kreatif menghindari stres. Jika robot menang, kendalikan emosi ndak usah...

Written by Rayendra L. Toruan · 2 min read >
Orangtua Asyik Main Game

Berkat Internet of Things tiap strata usia termasuk orangtua asyik main game—asalkan kreatif menghindari stres. Jika robot menang, kendalikan emosi ndak usah banting ponsel atau Laptop.

Orangtua Asyik Main Game
Seorang orangtua asyik main game (kiri) dan tim peneliti yang harus memecahkan kode dan menemukan petunjuk dalam proses suatu penelitian. Orangtua asyik main game, apa manfaatnya mbah? (Foto/©: halbscharf.com)

Apakah lucu jika emak-emak dan kakek-kakek main game yang membuat mereka berteriak girang atau marah?

Hasil studi North Carolina State University (Amerika Serikat) menyimpulkan, orangtua yang hobi main video game mencapai  kadar kebahagiaan yang lebih tinggi.

Hasil penemuan itu dibanding dengan orangtua yang tidak pernah main game atau disuruh saja di kamar tidurnya—merenungi nasibnya seharian.

Fasilitas internet memungkinkan beragam sajian dan tanpa batas yang mampu menembus jejaring sosial, belanja online, dan beragam pilihan aktivitas waktu luang seperti main video game.

Beragam penawaran berbasis web bukan lagi dominasi kaum (pelanggan) muda dan para pebisnis dan orang-orang kantoran maupun kaum berpendidikan.

Energi orang-orang berusia lanjut dapat disegarkan oleh video game. Mereka berteriak kegirangan atau marah sendiri saat bermain game.  Orang yang sudah tua pun berhak menikmati buah teknologi.

Melihat peluang bisnis yang menggiurkan, tim peneliti di Fraunhofer mengembangkan proyek bernama SilverGame khusus aplikasi multimedia berbasis game yang menarik.

Aplikasi itu dirancang khusus untuk memfasilitasi partisipasi interaktif para orangtua di strata masyarakat agar kehidupan mereka penuh warna-warni, dan tidak membosankan.

Orangtua yang menjalani sisa hidup di usia senja yang disebut warga senior tidak harus diajak jalan-jalan untuk menikmati kegiatan rekreasi misalnya di tepi pantai atau gunung.

Oleh karena fisik para orangtua sudah tak memungkinkan melakukan kegiatan outdoor yang memerlukan tenaga seperti anak muda.

Orang muda dapat mengajak  mereka misalnya bernyanyi dan menari yang dilakukan secara virtual melalui layar komputer dan televisi.

Mereka berpeluang bertatap pandang dengan sesama tanpa harus bertemu fisik. Biarlah para orangtua mengekspresikan rindu melalui dunia maya.  

Para orangtua dapat secara bersamaan saat berkumpul dengan sesamanya untuk saling bertukar informasi tentang berbagai “mata pelajaran” mereka  melalui media online.

Para orangtua yang terpisah secara fisik itu dapat berjumpa dengan teman-teman sesusia.

Mereka pun mudah menjadwalkan “pertemuan” berikutnya dengan teman-teman segenerasi melalui audio atau konferensi video dan benar-benar melibatkan mereka dalam kegiatan bersama.

Dengan cara itu, demikian Fraunhofer, kontak virtual berpeluang memunculkan kontak sosial dan hubungan yang sesungguhnya dan sangat berfaedah bagi mereka meski dilakukan secara online.

Proyek SilverGame  menawarkan kegiatan waktu luang baru yang mampu meningkatkan kebugaran mental dan fisik si orangtua.

Para orangtua lanjut dapat mengekspresikan kerinduan kepada teman-temannya yang dilakukan secara online dan telah mereka agendakan.

Main Game
Beberapa peserta Fraunhofer Escape Game yang ingin menjadi peneliti tanpa mereka harus peneliti profesional asalkan mampu memecahkan kode-klode yang dilakukan secara virtual. (Foto/©: halbscharf.com)

Para orangtua yang lanjut usia justru berkontribusi positif untuk meningkatkan nilai kesejahteraan para orangtua—sekaligus mempromosikan penggunaan teknologi berbasis internet bagi semua lapisan masyarakat.

Tim peneliti Fraunhofer FOKUS yang mengembangkan proyek SilverGame berhasil mengimplementasikan teknologi algoritma untuk pengenalan suara, kontrol gerakan, dan deteksi gerakan, dan mendukung aplikasi lainnnya dalam integrasi dan pengujian sistem.

Teknologi algoritma digunakan dalam aplikasi yang berfungsi sebagai simulator mengemudi yang menyenangkan, klub nyanyi virtual, dan klub latihan tari, dan kegiatan kebugaran.

Melalui proyek SilverGame ini tim peneliti mengembangkan platform multimedia dan berbagai modul yang mudah digunakan di televisi.

Tim peneliti merancang platform sebagai sistem yang lengkap dengan perangkat keras seperti set-top box, webcam, dan lain-lain.

Orangtua mudah memasang dan menggunakannya tanpa merepotkan orang muda di sekitarnya. Aplikasi dan layanan game dibuat  dan tersedia sebagai modul yang terpisah agar dapat dikembangkan kapan saja.

Sementara itu, bermain game, seperti diungkapkan oleh Deakin University di Melbourne (Australia) dapat meningkatkan pengendalian motorik seseorang—termasuk orangtua.

Di lain pihak,  sebuah lembaga yang meneliti tentang Cybertherapy dan Telemedicine, pemain game yang bermasalah dengan kejiwaan—misanya kehilangan pekerjaan atau pacar, mentalnya jadi lebih segera dan terhalai dari stres dan depresi.

Sedangkan para peragu lebih mudah membuat keputusan tepat setelah dia main game. Hasil itu disimpulkan oleh University of Rochester (Amerika Serikat) yang meneliti sejumlah perempuan.

Jika robot menang, jangan sampai membanting ponsel atau Latop karena orangtua asyik main game dan tentu saja sangat bermanfaat di sisa hari-hari yang masih diberikan oleh Maha Pencipta kepada mereka.

Selamat bermain game, mBah. Inilah kehebatan tol langit yang difasilitasi oleh pemerintah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *