Energi, Renewable Sources

Mengoptimalkan Pemanfaatan Energi Angin

ShareMengoptimalkan pemanfaatan energi angin dengan menggunakan baling-baling. Sejumlah ahli berhimpun dalam satu konsorsium—lembaga ilmiah nonprofit dan peruahaan swasta—untuk mewujudkan impian bersama dengan...

Written by Jurnalis Industri · 1 min read >
Mengoptimalkan Pemanfaatan Energi Angin

Mengoptimalkan pemanfaatan energi angin dengan menggunakan baling-baling. Sejumlah ahli berhimpun dalam satu konsorsium—lembaga ilmiah nonprofit dan peruahaan swasta—untuk mewujudkan impian bersama dengan mengerjakan proyek SmartBlades.

Mengoptimalkan Pemanfaatan Energi Angin
Saat uji coba yang menggunakan bilah berbentuk pisau—disebut pisau atau bilah BTC—dengan beban yang ekstrim. Beban dikaitkan dengan tiga silinder hidrolik. Mengoptimalkan Pemanfaatan Energi Angin (Sumber foto/©: Fraunhofer IWES, Pascal Hancz)

Pangsa pasar listrik yang seluruhnya berasal dari energi angin terus meningkat dari tahun ke tahun. Mengoptimalkan pemanfaatan energi angin dapat dilakukan dengan baling-baling rotor raksasa—merupakan salah satu bagian sentral turbin.

Institut Fraunhofer IWES divisi Sistem Energi Angin dan para mitra telah mengembangkan sebuah bilah (pisau) rotor yang berkopling berbentuk tikungan yang inovatif berhasil memanfaatkan fluktuasi kekuatan angin dengan lebih efisien.

Setelah menyelesaikan riset secara mendalam, proyek itu di-follow-up dengan mengerjakan SmartBlades—konsep dilaksanakan dengan eksperimental dalam beberapa kali uji coba.

Lebih dari 28.000 turbin angin dibuat dan menghasikan (output) sebanyak 50 gigawatt dan  telah beroperasi di Jerman. Energi yang dihasilkan baling-baling angin itu setara dengan 12,3 persen dari total produksi listrik di Jerman pada tahun 2016.

Dengan capaian itu, menempatkan Jerman sebagai penghasil energi angin pada puncak klasemen liga Eropa, seperti diungkapkan Asosiasi Energi Angin Jerman.

Tim peneliti memfokuskan pekerjaan untuk mengembangkan teknologi yang lebih high-tech. Peran Institut Fraunhofer divisi Sistem Energi Angin IWES yang berkantor  di Bremerhaven, demikian besar untuk: mengoptimalkan pemanfaatan energi angin.

Ketika mengerjakan proyek SmartBlades, para periset mengalihkan perhatian pada konsep pembuatan kopling twist (BTC) yang digunakan sebagai bilah rotor.

Kopling kerja pasif beradaptasi terus menerus dengan gaya angin yang bergerak pada bilah rotor. Ketika angin menimbulkan beban yang semakin tinggi, tikungan-tikungan pada bilah justru mengurangi kekuatan yang memengaruhi struktur baling-baling.

Baling-baling dari turbin angin konvensional bereaksi terhadap perubahan kekuatan angin dengan sangat lambat. Sebuah bilah rotor yang panjangnya sampai 85 meter menggambarkan area melingkar seluas 22.670 m² setara dengan empat kali luas lapangan sepak bola.

Kekuatan angin di daerah seluas 22.670 m² sangat bervariasi. Tekanan yang bekerja pada pisau (bilah) menunjuk ke atas, misalnya sangat berbeda dengan tekanan pada pisau (bilah) yang letaknya di bagian bawah.

Baling-baling konvensional tidak dapat mengimbangi satu embusan angin. Baling-baling terlalu kaku saat hendak berputar sehingga tidak menimbulkan energi kelistrikan.

Artinya saat embusan angin kencang, operator turbin memutar bilah rotor dengan sepenuhnya dengan menggunakan kekuatan angin. Akibatnya, terjadi downtime yang waktunya lama sehingga tidak menghasilkan energi listrik.

“Dengan pisau BTC yang dikembangkan sebagai bagian dari proyek ini tersapu mundur sementara ujung pisau diimbangi sedikit ke belakang ke arah rotasi,” tutur Dr. Elia Daniele koordinator teknologi IWES yang khusus menangani pisau (bilah) BTC.

Dengan demikian, pisau atau bilah rotor sepanjang 20 meter dapat berputar dengan pelan di sekitar porosnya saat angin behembus kuat untuk mengurangi tekanan angin sampai tingkat tertentu, tambah Elia Danielle.

Simak apakah tim ahli berhasil  mengoptimalkan pemanfaatan energi angin (Bahan diolah dari laman Fraunhofer IWES)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *