Kinerja Mesin Virtual Twin lebih Mantap, Robot Bersihkan Pabrik

Tingkat kinerja mesin virtual twin lebih mantap untuk membersihkan fasilitas otomotif, industri farmasi, teknologi medis, kosmetik, dan sektor pertanian. Dua varian robot dikembangkan oleh para ahli. Teknologi semakin memanjakan manusia.  

Penulis/editor: Marinus L Toruan

mmINDUSTRI.co.id – Manusia semakin dimanjakan teknologi seperti mesin robot pembersih pabrik pengolahan makanan-minuman dan alat medis.

Dalam proses pembersihan ruang pabrik makanan-minuman, robot memetakan data dengan aplikasi kembar virtual atau virtual twin untuk melakukan simulasi. 

Mesin yang bekerja berbasis digital virtual maka pengumpulan informasi berupa data mudah dilakukan yang digunakan untuk memrediksi suatu keadaan sesuai rencana peningkatan produktivitas.

Informasi suatu kontaminasi pun terdeteksi dengan pemetaan ke model sistem 3D dengan kembar virtual (virtual twin) yakni representasi virtual yang berfungsi sebagai mitra digital pada waktu yang sama saat berlangsung proses (pekerjaan) secara fisik . 

Bergantung pada jarak antara perangkat dan permukaan, tekanan air semprotan kemudian dapat disesuaikan dan dikurangi jika perlu—bertujuan untuk  efisiensi sumber daya. 

Robot yang dioperasikan dengan baterai bergerak secara mandiri—terhubung ke stasiun dok dengan selang dari mana sumber air pembersih yakni alat pemasok. 

Informasi antara robot dan alat lainnya terkendali dengan wireless local-area network (WLAN). Sensor canggih yang dikombinasikan dengan penggunaan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI), memungkinkan proses pembersihan ruang pabrik secara adaptif berlangsung baik. 

WLAN merupakan jaringan komputer nirkabel (tanpa menggunakan kabel) namun mampu menghubungkan dua atau lebih perangkat keras komunikasi untuk membentuk jaringan area lokal (LAN) di area terbatas seperti rumah, sekolah, laboratorium komputer, kampus, gedung perkantoran, pabrik, dan sebagainya. 

Sensor radar berfungsi untuk mengukur bahkan melalui semprotan dan uap, sensor ultra-wideband mengukur posisi di dalam ruangan. 

Sensor fluoresensi optik ketiga mengambil alih deteksi kontaminasi dan memberikan kesan geometri objek uji yang menurut para pakar menyebutnya sebagai odometri visual.

Parameter proses diturunkan berdasarkan status kontaminasi yang diakui dan data sensor yang digabung – setelah itu diperiksa selama proses pembersihan apakah itu dilakukan dengan benar. 

Pada langkah berikutnya, hasil tes diteruskan ke kembar virtual dengan sistem belajar mandiri. 

Setiap proses pembersihan, sistem dapat mengoptimalkan dirinya sendiri dan dengan demikian menjamin keberhasilan pembersihan yang efisien sumber daya. 

“Hasil pengujian menunjukkan bahwa pengguna robot dapat menghemat hingga lima puluh persen dengan menggunakan robot kami karena hanya jumlah alat pembersih yang benar-benar diperlukan untuk diterapkan pada permukaan alat yang hendak dibersihkan,” urai Max Hesse, Ketua Tim Penelti di Departemen Teknologi Pemrosesan Fraunhifer IVV yang berlikasi di Dresden, Jerman. 

“Pelaku industri dapat melatih sistem dalam periode tertentu, misalnya dalam shift malam gratis dalam sistem dua lapisan, untuk membersihkan sumber daya seefisien mungkin,” tambah Max Hesse. 

Selain itu, potensi efisiensi yang cukup besar dapat disadap jika pekerja terampil yang sebelumnya digunakan untuk membersihkan sudah dapat melakukan pekerjaan lain, sementara Mobile Cleaning Device 4.0 (MCD) menyelesaikan proses pembersihan secara sangat paralel. 

Poin plus lainnya bahwa proses pembersihan lengkap dicatat secara otomatis penuh dan sangat dapat direproduksi karena tingkat otomatisasi yang tinggi. 

Perangkat pembersih ponsel fleksibel dan dapat digunakan terlepas dari industri. 

Penggunaan perangkat pembersih seluler tidak terbatas pada industri makanan. robot pintar juga dapat digunakan di lingkungan otomotif, di industri farmasi, teknologi medis, dan kosmetik atau di sektor pertanian. 

Pada masa krisis seperti pandemi korona, berbagai industri mendapat manfaat dari robot pembersih otonom. 

Terutama ketika ada kekurangan personel, sistem otomatis buatan tim peneliti dapat menunjukkan kelebihannya. 

“Sekitar sepuluh persen karyawan dalam produksi makanan ditugaskan untuk membersihkan sendiri,” jelas  Insinyur Max Hesse. 

Ini membutuhkan spesialis yang jarang bahkan di masa normal. Kedua varian robot terus dikembangkan lebih lanjut, yang berarti bahwa kompleksitas tugas pembersihan yang akan dilakukan terus meningkat—sekaligus semakin memanjakan manusia.