Industri makanan membutuhkan kemasan baru yakni kertas Pods—karya inovatif Syntegon Technology (anak usaha Bosch, Jerman) dan BillerudKorsnäs (Swedia). Kapan ke-2 perusahaan ini menggunakan singkong yang melimpah di Indonesia sebagai bahan baku kemasan?
Penulis/editor: Marinus L. Toruan
mmINDUSTRI.co.id – Kemasan berbahan plastik semakin mengancam lingkungan kita. Hasil studi yang dirilis oleh McKinsey and Co dan Ocean Conservancy, Indonesia merupakan negara penghasil sampah plastik nomor dua di dunia setelah China.
Sementara itu, Indonesia termasuk penghasil singkong yang berlimpah. Singkong dapat dijadikan sebagai bahan baku kemasan yang ramah lingkungan.
Kapan perusaaan-perusahaan di Indonesia menawarkan kerja sama kepada perusahaan BillerudKorsnäs (Swedia) dan Syntegon Technology (anak usaha grup Bosch di Jerman?
Kedua perusahaan itu baru saja meluncurkan sistem kemasan yang disebut sistem Berbentuk Kertas Pods atau mereka namakan sebagai formable FibreForm® paper. Bahan kemasan dari kertas itu ramah terhadap lingkungan. Dan singkong dapat diolah menjadi bahan kemasan pengganti plastik.
Dengan solusi baru itu, Syntegon Technology memasok peralatan manufaktur yakni mesin produksi semetara BillerudKorsnäs piawai mengonfigurasi secara tepat 3D formable FibreForm® paper yakni kertas kemasan yang telah berbentuk sesuai keinginan pengguna.
Bersama-sama dengan pemilik merek, kedua perusahaan mengembangkan solusi kemasan yang berkelanjutan. Produk disesuaikan sesuai desain, fungsi, dan sifat yang berasal dari penghambat dari bahan baku.
Bahan yang digunakan adalah kertas Thermoplastic polyurethane (TPU) yang diisikan mesin segel buatan Syntegon Technology yang sebelumnya bi bawah divisi Kemasan Teknologi milik Bosch. Bersama BillerudKorsnäs, para ahli membuat produk 3D formable FibreForm® paper.
Kertas Pods dalam 3D adalah sistem kemasan yang berbentuk unik dan dengan sentuhan lembut yang mencerminkan merek dan produk konten.
Solusi berkelanjutan baru ini sangat ideal untuk sampel produk, sisipan, isi ulang, paket porsi, dan kemasan sekali pakai yang ditunggu oleh para pemilik merek karena ramah lingkungan.
Dalam hentuk kertas TPU, mengisi dan segel mesin baru yang ramah lingkungan yakni produk Berbentuk Kertas Pods dengan volume pengisian hingga mencapai 100 mililiter.
Kertas FibreForm dibentuk oleh tekanan udara dan timbul dengan kekuatan tekanan itu. Produsen menggunakan teknologi panas penyegelan. Kertas Pod Shaped dapat dibuat bersegel dengan bahan lidding–sealable yang panas, dan hambatan benar-benar diminimalkan sesuau keinginan pengguna.
“Kami mencapai teknologi yang cocok dan bahan untuk solusi kemasan yang scalable. Teknologi ini menciptakan pengalaman yang unik untuk merek dan pelanggan interaksi,” ungkap Matthias Klauser, Ahli Keberlanjutan perusahaan Syntegon Technology yang berbasis di Jerman.
Untuk memperlihatkan kemungkinan dan fleksibilitas dari sistem, Syntegon Technology dan BillerudKorsnäs menyusun konsep kemasan rumit yang disebut Pearl.
Setelah penemuan itu, dalam bentuk apa pun maka kertas FibreForm atau dinamai Shaped Paper Pods mudah dibuat sesuai dengan ragam aplikasi yang dikendaki oleh para pelaku industri manufaktur khususnya setir kemasan makanan.
“Produk FibreForm adalah alternatif alami di mana plastik telah menjadi norma atau hukum yang harus diminimalisasi. Kita membiarkan sampai sepuluh kali lebih dalam embossing dari kertas biasa, sehingga efek 3D yang berdampak,” urai Simon Johansson, Project Manager perusahaan BillerudKorsnäs yang berlokasi di Swedia.
Apakah cookies dan kosmetik dapat dikemas dengan bahan kertas baru itu? Kenapa tidak, sebab sistem kemasan baru ini sangat ideal untuk kemasan porsi individu. Produk yang biasanya dikemas dalam blister.
Selain sampel kosmetik, produk Kertas Pods (Shaped Paper Pods) digunakan untuk mengemas produk kering seperti chunky dan produk makanan kental yang menggunakan lapisan pembatas berukuran sangat tipis.
Produk margarine, biskuit dan baki berbahan kertas—yakni kertas TPU baru dengan menggunakan mesin produksi sebagai pengisi dan penyegelan sistem untuk kemasan berkelanjutan pada output hingga 15.000 Kertas Pods atau Shaped Paper Pods per jam.
Kita tunggu kehadiran Syntegon Technology (Bosch, Jerman) dan BillerudKorsnäs (Swedia) di Indonesia untuk mengolah singkong yang mencapai 20.764,444 ton per tahun.
Singkong dapat diolah menjadi bahan kemasan ramah lingkungan sekaligus menyingkirkan kemasan plastik yang menjadikan Indonesia sebagai penghasil sampah plastik nomor dua di dunia.