Industrialisasi, Teknologi Informasi

Ekspresi Budaya Orang Modern, Saling Tukar Informasi Saat Berkendara

ShareInilah ekspresi budaya orang modern yang saling tukar informasi saat berkendara. Bukan saling menyalib seperti sering terjadi di Indonesia. Penggunaan teknologi merupakan...

Written by Erwin Prasetyo · 2 min read >
Ekspresi Budaya Orang Modern

Inilah ekspresi budaya orang modern yang saling tukar informasi saat berkendara. Bukan saling menyalib seperti sering terjadi di Indonesia. Penggunaan teknologi merupakan bagian peradaban. Bagaimana jika pengemudi tiba-tiba pingsan ketika sedang menyetir?    

Ekspresi Budaya Orang Modern
Solusi radio berbasis perangkat lunak untuk komunikasi Car2X buatan  Fraunhofer HHI. Ekspresi budaya orang modern, saling tukar informasi saat berkendara (Foto/©: Fraunhofer HHI)

Inilah idealisme para pakar. Mobil di masa depan saling bertukar data atau informasi yang dilakukan  melalui radio. Para pengemudi leluasa saling memperingatkan antarmereka jika mengetahui ada hambatan atau kecelakaan di jalan.  

Tantangannya adalah alat komunikasi yakni radio. Akan tetapi, standar radio justru berbeda-beda yang digunakan oleh para pengemudi.

Kita belum atau hampir tidak dapat membandingkan standar antara radio yang satu dan radio yang digunakan oleh pengemudi-pengemudi lainnya di saat berkendara.

Oleh karena perangkat keras yang dibutuhkan belum tersedia di pasar. Nah, bagi orang kreatif apa lagi menguasai teknologi, keadaan yang menghambat itu merupakan peluang bisnis. Bagaimana caranya?

Para peneliti di Institut Telekomunikasi Fraunhofer, Institut Heinrich Hertz HHI mengembangkan sistem perangkat lunak agar dapat digunakan dengan teknologi nirkabel (tanpa menggunakan kabel. Inilah impian para insiyur menciptakan teknologi masa depan.

Aplikasi baru itu merupakan solusi yang ideal bagi produsen untuk menguji aplikasi radio yang menarik dilakukan pada tahap awal.

Perlahan tapi pasti, produsen mengembangkan kendaraan yang otonom. Setiap generasi baru atau varian baru, mobil-mobil baru ditambahkan lebih banyak fitur sebelum diproduksi massal. Contohnya radar untuk mengetahui jarak antarkendaraan yang satnadarnya hampir sama.

Di kelas menengah,  fungsi asisten kemudi yakni alat yang mampu mengemudi sendiri agar mobil terkontrol saat melintas di jalur yang benar.

Jika misalnya tiba-tiba pengemudi pingsan atau tidak hati-hati saat menyetir kemudi maka secara otomatis asisten kemudi mengambil-alih tugas pengemudi yakni sopir benaran. Dengan demikian mobil luput dari kecelakaan atau menabrak benda—termasuk kendaraan—di sekitarnya.

Mobil-mobil keluaran baru telah memiliki alat atau disebut asisten kemudi yang dapat mengganmtikan peran penyetir. Buktinya, mobil dapat melaju di jalan tanpa pengemudi (manusia).

Tim peneliti mengajukan pertanyaan yang kritis, apakah mengemudi yang dilakukan asisten kemudi (otonom) di masa depan mencakup lebih banyak peralatan agar komunikasi antarmobil berlangsung baik dan safety?

Misalnya sebuah mobil mampu memperingatkan tentang kecelakaan atau rintangan di belakang tikungan atau dilokasi lain sehingga kendaraan-kendaraan lain dapat mengetahui dan menghindari kecelakaan. Peringatan (bahaya) itu sepenuhnya dilakukan oleh asisten kemudi yakni alat.

Dengan demikian ambulans yang mendekati persimpangan—seperti lokasi kecelakaan—dengan cepat  menginformasikan ke kendaraan-kendaraan lain meski cahaya biru belum terlihat.

Maka kendaraan-kendaraan lain pun memberi sinyal agar ambulans leluasa memasuki lokasi kecelakaan.

Skenario di atas tidak lama lagi akan tercapai. Tim peneliti telah menghasilkan teknologi yang dibutuhkan dan tepat yang secara bertahap memasuki pasar.

Bukan hanya antarmobil yang dapat berkomunikasi satu sama lain. Tiap kendaraan dapat berhubungan dengan stasiun penerima informasi di sepanjang jalan.

Oleh karena itu, orang berbicara juga tentang Vehicle-to-X-Communication (V2X) yang memungkinkan komunikasi antaramobil dan berbagai penerima lainnya—berlangsung lancar.

Teknologi radio untuk komunikasi kendaraan demikian penting. Dua teknologi radio yang menjanjikan yakni alat komunikasi kendaraan masa depan sedang dibahas oleh para pelaku industri teknologi komunikasi dengan standar WLAN 802.11p.

Teknologi ini telah matang yang dapat dipasang di kendaraan dalam bentuk chip WLAN. Uji coba  praktis WLAN yang pertama telah dilakukan dengan baik dan sukses.

Teknologi kedua disebut LTE-V2X-Sidelink. Teknologi ini memiliki dua saluran komunikasi masing-masing melalui komunikasi langsung mirip dengan WLAN dan melalui antarmuka radio seluler yang standar.

Penggunaan teknologi itu memungkinkan komunikasi lancar. Di satu sisi untuk mobil yang dapat berkomunikasi langsung dengan kendaraan-kendaraan di sekitarnya.

Di sisi lain, sistem ini memungkinkan untuk saling bertukar data melalui komunikasi seluler, misalnya dengan mengunduh informasi tentang situasi lalu lintas dalam skala yang lebih luas.

Berbeda dengan standar WLAN 802.11p, belum ada chip yang tersedia untuk LTE-V2X-Sidelink di pasar. Keadaan itu merupakan hambatan bagi produsen mobil dan pengembang teknologi komunikasi yang ingin menguji sesegera mungkin.

Bagaimana dua standar 802.11p dan LTE-V2X-Sidelink ketika diraktikkan di lapangan? Investigasi komparatif yang dilakukan belum memungkinkan. Wah, tim peneliti harus eksra keras berpikir.

Teknologi radio direkonstruksi dalam perangkat lunak Pengembang di Fraunhofer HHI yang berlokasi di Berlin (Jerman), dan telah menemukan solusi untuk mengatasi rintangan tadi.

Tim peneliti telah mengembangkan sistem pengujian yang membandingkan kedua teknologi tersebut, meski belum tersedia perangkat LTE V2X Sidelink.

Bagaimana cara berkomunikasi antar asisten kemudi tanpa menggunakan kabel? Penerapan teknologi baru saat berkendara merupakan bagian peradaban manusia.

Oleh karena itu, teknologi berkendara bukan hanya menunjukkan keandalan mobil juga untuk menghindari saling menyalib yang sering terjadi di Indonesia.

Asisten kemudi secara otomatis akan mengambil-alih tugas ketika pengemudi (manusia) ugal-ugalan di jalan raya atau tiba-tiba jatuh sakit.    

Merupakan tantangan baru bagi para ahli untuk dapat mewujudkan atau merealisasikan ekspresi budaya orang modern, saling tukar informasi saat berkendara.  

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *