Eropa sibuk mencari bahan berbasis bio untuk menggantikan fosil. Meski crude palm oil (CPO) dapat diolah menjadi bahan energi pembangkit mesin listrik, Eropa justru menolak CPO dari Indonesia. Pertamina sukses mengembangkan B30 dan B40. Mendung tak selamanya pertanda suaca buruk.
Produk atau bahan berbasis bio seperti crude palm oil (CPO) dapat diolah menjadi bahan energi yang belakangan dikenal dengan B30.
Indonesia memiliki potensi lebih besar sumber energi terbarukan dibanding milik Eropa. Penolakan Uni Eropa atas produk nabati yang berasal dari CPO, justru hikmah bagi Indonesia.
Melalui pelaksanaan Delegated Act Renewable Energy Directive II buatan Uni Eropa, CPO asal Nusantara tidak boleh masuk pasar Uni Eropa yang beranggotakan 34 negara itu.
Bahan Berbasis Bio
Material berbasis bio merupakan bahan yang diolah dari organisme hidup atau zat yang sudah mati. Bahan bio masuk ke dalam kategori yang berasal dari bioproduk atau produk berbasis bio yang mencakup bahan kimia, dan sumber daya hayati yang dapat diolah menjadi energi terbarukan.
Contohnya plastik berbasis bio yang keseluruhan atau sebagian berasal dari sumber daya hayati yang terbarukan seperti tanaman pertanian yakni tebu—setelah diproses menghasilkan etilena—kemudian menghasilkan turunan polietilen.
Sementara pati dapat diproses untuk menghasilkan asam laktat yang kemudian menghasilkan asam polilaktat atau polyactide (PLA).
Bahan Berbasis Bio
Sebagian besar campuran pati, PLA, bio-polyethylene terephthalate (PET), dan bioplastik digunakan sebagai bahan kemasan makanan dan minuman. Bahan campuran ini juga sebagai serat untuk keperluan industri tekstil, pertanian, otomotif, alas kaki, aplikasi bukan anyaman.
Menurut laman european-bioplastics.org, Eropa menghasilkansekitar 4,2 juta ton pada tahun 2016 dan meningkat menjadi 6,1 juta ton pada tahun 2021.
Uni Eropa mengembangkasn bahan berbasis bio menjadi bagian dari ekonomi yang berkelanjutan untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar pembangkit listrik yang berasal dari fosil. Uni Eropa memprogramkan sektor produk berbasis bio sebagai pengganti fosil.
Bahan Berbasis Bio
Hasil survei yang dilakukan oleh Komisi Eropa mengindikasikan bahwa bahan berbasis biofuel setara dengan Euro 57 miliar dapat dihasilkan tiap tahun dengan dukungan 300.000 orang pekerja.
Menurut perkiraan Komisi Eropa, pangsa bahan berbasis bio yakni bahan kimia naik 12,3 persen pada tahun 2015 dan 22 persen pada tahun 2020. Sedangkan tingkat pertumbuhan tahunan gabungan mendekati 20 persen.
Sebagian bahan berbasis bio berasal dari bahan biologis—di luar bahan yang berasal dari pengolahan tanaman dalam formasi geologis dan fosil.
Berbasis Bio
Dalam proses industri, enzim digunakan dalam produksi blok bangunan kimia, deterjen, bubur kertas dan kertas, tekstil, dan masih banyak turunan yang dapat dihasilkan. Dengan menggunakan fermentasi dan bio-katalisis menghasilkan sintesis kimia tradisional.
Sementara efisiensi pada proses produksi diperoleh untuk menghasilkan turunan yang berguna untuk pembangkit tenaga listrik.
Produk atau bahan berbasis bio yang didapat dari ampas tanaman seperti tebu berguna untuk energi penggerak listrik. Bahkan produk berbasis bio juga mengurangi CO2 dan menghasilkan toksisitas yang karakteristik produknya adalah bahan plastik biodegradable.
Uni Eropa berupaya meningkatkan penggunaan bahan berbasis bio yang peningkatan kontribusi industrinya terhadap PDB Uni Eropa mencapai 20 persen pada tahun 2020.
Berbasis Bio
Menurut Uni Eropa bahan berbasis bio, penemuan dan penciptaan teknologi bio merupakan prioritas utama untuk menciptakan potensi tinggi agar pertumbuhannya cukup signifikan bagi masyarakat Eropa.
Strategi dan rencana aksi bioekonomi Uni Eropa bertujuan untuk menggeser penggunaan fosil ke arah penggunaan sumber daya terbarukan yang lebih besar dan lebih berkelanjutan yang dapat dicapai dengan peningkatan bahan berbasis bio.
Strategi Uni Eropa berfokus pada pengembangan pasar dan daya saing sektor bioekonomi—seperti bahan berbasis bio untuk meningkatkan produksi primer secara berkelanjutan, melakukan konversi aliran limbah menjadi produk bernilai tambah, dan meningkatkan produksi dan efisiensi sumber daya.
Potensi Indonesia
Mendung tak selamanya pertanda cuaca buruk. Pelarangan Uni Eropa terhadap crude palm oil (CPO) jutstru menginspirasi dan memotivasi Indonesia untuk mennciptakan CPO menjadi sumber energi terbarukan.
Sebagai produsen CPO terbesar dunia, Indonesia merupakan negara pertama yang sukses mengimplementasikan biodiesel 30 persen atau disebut B30 di dunia. Peresmiannya dilakukan oleh Presiden Joko Widodo belum lama ini.
Kendaraan bermotor yang bermesin diesel menggunakan biodiesel berupa ester metil asam lemak atau fatty acid methyl ester yang bersumber dari minyak nabati atau lemak hewani.
Melalui proses esterifikasi dan transesterifikasi—seperti minyak sawit (CPO), tanaman jarak, jarak pagar, kemiri sunan, kemiri cina, nyamplung, dan lain-lain bahan berbasis bio itu dapat diolah menjadi bahan bakar kendaraan bermotor dan pembangkit mesin listrik.