Energi, Renewable Sources

Ungkap Rahasia Tungku Matahari dalam Donald

ShareITER (International Thermonuclear Experimental Reactor) adalah sebuah proyek besar yang menghimpun para ahli dan peneliti dari Eropa, Jepang, Rusia, Amerika Serikat, Tiongkok,...

Written by Jurnalis Industri · 1 min read >

ITER (International Thermonuclear Experimental Reactor) adalah sebuah proyek besar yang menghimpun para ahli dan peneliti dari Eropa, Jepang, Rusia, Amerika Serikat, Tiongkok, Korea Selatan, dan India. Proyek ini didanai dengan Euro 5.5 milar. Apa tujuannya?

150420-01a
Prototipe chip bolometer. (Sumber foto/@: Faunhofer ICT)

Untuk ITER (International Thermonuclear Experimental Reactor) proyek penelitian fusi internasional, peneliti Fraunhofer mengerjakan sebuah sensor yang mampu bertahan dalam kondisi ekstrim.

Berdasarkan teorinya, menyelesaikan masalah energi yang disebabkan pertambahan populasi di planet kita secara terus-menerus tidaklah begitu sulit. Semua yang Anda butuhkan ada dalam hidrogen, sebuah elemen yang berlimpah di semesta ini. Memfusikan bersama inti atom hidrogen menghasilkan helium–dan melepaskan energi.

Energi yang sangat banyak. Tiap gram hidrogen mengandung energi yang yang sama besarnya dengan yang dikandung oleh lebih dari delapan ton minyak mentah. Dan sejak proses fusi ini menghasilkan cahaya dan panas pada bintang selama jutaan tahun, kita tahu itu pasti berhasil.

Tidak mengejutkan, kemudian, para peneliti dari seluruh dunia bermimpi menginjakkan kaki secara virtual pada sumber energi yang tak pernah lelah tersebut di bumi. Seperti yang mungkin Anda perkirakan, satu-satunya cara untuk melakukan hal tersebut adalah dengan menciptakan kondisi yang serupa dengan yang ditemukan di tungku matahari-hidrogen harus dipanaskan lebih dari ratusan juta derajat Celsius dan kemudian ditempa. Ini membutuhkan suhu dan tekanan ekstrim untuk menghasilkan energi tolakan yang normalnya dapat menjaga berpisahnya inti atomik secara positif.

Fusi di bumi: Sebuah tujuan yang mahal

Reaktor penelitian skala kecil telah diatur untuk mengkonsentrasikan hidrogen secara singkat ke titik di mana hidrogen tersbut berfusi menjadi bentuk helium. Akan tetapi, usaha ini gagal mencapai efek yang diinginkan–sebab lebih banyak energi yang dibutuhkan untuk memberi daya pada generator daripada energi yang dihasilkannya. Penelitian dilanjutkan untuk membuktikan fusi hidrogen sebenarnya dapat digunakan untuk membangkitkan tenaga untuk jaringan.

Harapan untuk menembus batas sekarang digantungkan pada ITER (International Thermonuclear Experimental Reactor). ITER adalah sebuah proyek sangat besar yang membawa para ahli partner penelitian dari Eropa, Jepang, Rusia, Amerika Serikat, Tiongkok, Korea Selatan, dan India. Mereka bersama-sama menginvestasikan dana sebesar Euro 5.5 miliar untuk membiayai proyek ITER. Ratusan orang dalam tim internasional terlibat dalam perencanaan dan pembuat keputusan.

Reaktor dijadwalkan untuk pengoperasiannya di Cadarache yang berlokasi di selatan Prancis awal dekade berikutnya. Apabila semua berjalan sesuai rencana, setiap penyalaan reaktor akan diikuti oleh fungsi stabil hingga 60 menit.

Bagian pusat dari reaktor tersebut adalah bejana vakum sirkular—yang mana di atas cetak biru menyerupai sebuah donat raksasa–dikelilingi oleh magnet superkonduksi. Para ilmuwan berencana untuk menciptakan kondisi menyerupai matahari di dalam donat dengan menggunakan radiasi microwave untuk memicu gas dalam bejana vakum tersebut.

Hal ini akan menyebabkan hidrogen membuang loop medan magnetnya hampir sama seperti mobil yang terus mengelilingi lintasan balap. Kenaikan suhu dan tekanan akhirnya akan menjadi penyebab fusi inti. (Bahan diolah dari A Peek Into the Solar Oven tulisan Monika Weiner, Fraunhofer 1/15)

[box type=”note”]

Simak artikel selanjutnya dengan topik SUMBER ENERGI (2)
Bekerja di Bawah Kondisi Ekstrim

[/box]

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *