Robotic, ROBOTICS & AI

OnRobot Tingkatkan Kapasitas Produksi, Berdayakan Alat dengan Aplikasi

ShareBagaimana cara tingkatkan kapasitas produksi? OnRobot perusahaan yang berpusat di Odense, Denmark,  menggunakan aplikasi pemberdayaan alat. Bagaimana cara memeriksa bagian IMM yang...

Written by Erwin Prasetyo · 2 min read >
Tingkatkan Kapasitas Produksi

Bagaimana cara tingkatkan kapasitas produksi? OnRobot perusahaan yang berpusat di Odense, Denmark,  menggunakan aplikasi pemberdayaan alat. Bagaimana cara memeriksa bagian IMM yang kelebihan bahan atau fitur pemeriksa mesin CNC? 

Tingkatkan Kapasitas Produksi
Mata OnRobot memiliki beberapa fitur terbaru yang berguna untuk meningkatkan kapasitas produksi di industri manufaktur misalnya. OnRobot tingkatkan kapasitas produksi (Foto/@: OnRobot)

Perusahaan OnRobot komit membantu perusahaan manufaktur untuk meningkatkan kapasitas produksi yang berkelanjutan dan cepat. OnRobot yang juga berkantor di Singapura menyediakan perangkat lunak sebagai sistem dengan mata atau Eyes robot dan diluncurkan belum lama ini. 

Aplikasi itu merupakan bagian dari strategi yang luas dan berfokus untuk meningkatkan kapasitas produksi dan yang berkelanjutan—sesuai komit OnRobot kepada para pelanggan seluruh portofolio produknya.

Bagaimana jika robot tradisional masih digunakan di sektor industri? Justru keberadaan robot itu merupakan satu landasan sebagai robot periferal yang terjangkau, dan mudah digunakan kembali secara fleksibel untuk berbagai aplikasi. 

Aplikasi baru ini memberdayakan produsen untuk meningkatkan kapasitas produksi yang lebih besar dan berpengaruh terhadap investasi secara otomatis. 

OnRobot Tingkatkan Kapasitas Produksi

Perusahaan OnRobot memperluas komitmennya untuk memberdayakan pelanggan secara  berkelanjutan. Peluncuran pembaruan perangkat lunak itu merupakan sistem berbasis kamera 2.5D yang semakin dikenal.

“Pendekatan tradisional dengan otomasi industri menempatkan produk di tengah yang menghasilkan solusi berbiaya mahal dan terlalu rumit untuk masalah otomasi sederhana,” ungkap  Enrico Krog Iversen, CEO OnRobot. 

OnRobot mengambil pendekatan yang lebih praktis dan mengandalkan aplikasi yang memberi alat kepada pelanggan. Alat itu mudah digunakan dan disesuaikan dengan kebutuhan aplikasi tertentu. Sekaligus memberdayakan pelanggan melalui pembaruan pada produk yang memungkinkan penerapan dalam domain aplikasi baru,” tutur Enrico Krog Iversen.

Fitur baru itu memungkinkan Eyes digunakan sebagai aplikasi pemeriksaan kualitas dan pengaturan seluler. Juga sebagai deteksi satu bidikan untuk beberapa objek, deteksi warna, gumpalan, dan alat kalibrasi Landmark secara otomatis—dirancang untuk mempercepat waktu siklus untuk pengaturan robot seluler.

OnRobot mempunyai alat percakapan yang berguna bagi para pelanggan. Mesin juga tangkas  menanggapi percakapan dengan cepat melalui rilis baru dan pembaruan produk,” tambah Enrico Krog Iversen. 

“Pelanggan memberitahukan bahwa mereka menyukai kemudahan penggunaan Eyes. Mereka  ingin melihat fitur baru yang disesuaikan dengan tugas pemeriksaan kualitas umum. Dan pembaruan Today’s Eyes menghadirkan fungsionalitas itu,” ujar Enrico Krog Iversen.

Dengan fitur inspeksi visual baru mampu mengurangi waktu siklus dan return of invesment (ROI) lebih cepat. Fitur inspeksi baru itu memungkinkan sistem untuk dengan mudah menyortir, memeriksa,memilih, dan menempatkan objek tidak terstruktur.

Fitur menggunakan deteksi warna dan kontur—kemampuan yang melampaui sebagian besar sistem vision dibanding dengan pesaingnya. 

Metode deteksi ini tidak memerlukan pengajaran benda kerja dan menemukan item berdasarkan warna dan ukuran informasi yang dimasukkan oleh operator. 

Fitur pemeriksaan mata dan dapat digunakan untuk memeriksa bagian yang dilepaskan dari mesin  computer numerical control (CNC) misalnya. Atau untuk memeriksa bagian injection molding machine (IMM) dengan bahan yang berlebihan atau bahan tidak memadai ketika hendak dicetak. 

Alat tersebut juga mendukung inspeksi yang dilakukan secara manual. Operator dapat menyiapkan kamera dan program inspeksi (pengawasan) dan menempatkan benda kerja secara manual dan melaksanakan inspeksi dan tidak memerlikan robot.

Aplikasi pembaruan ini memberi penggunaan deteksi satu bidikan untuk beberapa objek sehingga  memungkinkan sistem untuk memilih semua benda kerja hanya dengan satu gambar. 

Dengan demikian, mengurangi kerumitan bagi pengguna dan meningkatkan waktu siklus. Pembaruan mencakup alat yang memungkinkan pengguna untuk meminta jenis benda kerja tertentu dan menentukan parameter gripper.

Dengan fitur Landmark baru yang ditambahkan ke kit tools canggih Eyes memungkinkan penyebaran robot Eyes on mobile dengan mudah. Pengaturan dengan gerobak, baki, dan palet dapat dilakukan. 

Fitur Landmark memudahkan program robot bergerak untuk berpindah dari satu stasiun ke stasiun lain. Dengan menggunakan Landmark yang ditentukan pengguna akhir sebagai panduan kerja. 

Aplikasi Landmark juga digunakan untuk memulai operasi robot tertentu. Misalnya ketika Eyes mendeteksi kedatangan gerobak seluler di ruang kerja yang dimuat dengan suku cadang untuk diambil, maka aplikasi dapat dengan mudah beralih ke rutinitas pengambilan.

“Semakin banyak pabrikan yang menggunakan mesin robot pada platform seluler untuk berbagai aplikasi pabrik dan gudang. Pembaruan ini memberi pelanggan kemampuan untuk menempatkan mata pada robot seluler, dan melakukannya tanpa mengorbankan kemudahan penggunaan yang membuat produk  menjadi proposisi yang menarik bagi produsen dari semua ukuran,” kata Enrico Krog Iversen.

Pandemi #Coronavirus mempercepat adopsi robot dan otomasi secara global termasuk di Asia Tenggara. Perusahaan menilai kembali proses produksi  untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat sekaligus mengatasi kekurangan pekerja dan pembatasan jarak sosial.

“Dampak COVID-19 terhadap bisnis adalah timbulnya kesadaran untuk memanfaatkan otomatisasi dan solusi robotik. Kami melihat lebih banyak minat di beberapa sektor termasuk manufaktur, sektor kesehatan, logistik, pendidikan, dan F&B,” urai Enrico Krog Iversen.

“Otomatisasi sangat penting, terutama bagi UKM yang lebih rentan terhadap gangguan wabah. Cadangan kas yang lebih kecil dan basis pelanggan semakin terbatas. UKM menempati antara 89 hingga 99 persen dari perusahaan di wilayah Asia Tenggara,” kata James Taylor, Manajer Umum, APAC, OnRobot. 

Perusahaan memiliki solusi ideal dengan aplikasi kolaboratif  yang menawarkan alternatif yang cepat, mudah, dan terjangkau untuk robot industri tradisional berukuran besar.

“Di  toko serba ada untuk aplikasi kolaboratif, kami berkomitmen untuk membantu para pebisnis untuk mengotomatisasi perusahaan menjadi mudah dan meningkatkan keunggulan kompetitif mereka,” demikian pandangan James Taylor melalui rilis OnRobot belum lama ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *