Industrialisasi, Sensor & Kontrol

Teknologi Sensor Mampu Membuat Warna Baru Sesuai Rencana

ShareTeknologi sensor mampu membuat  warna baru sesuai rencana dan siap diproduksi secara massal. Biayanya irit yang menguntungkan para pelaku industri. Kamera dan...

Written by Erwin Prasetyo · 2 min read >
Teknologi Sensor Mampu Membuat Warna Baru

Teknologi sensor mampu membuat  warna baru sesuai rencana dan siap diproduksi secara massal. Biayanya irit yang menguntungkan para pelaku industri. Kamera dan ponsel bermanfaat menyaring cahaya  yang tidak diperlukan. Apa fungsi lampu LED?

Teknologi Sensor Mampu Membuat Warna Baru
FOWINA yang disebut sensor mikro warna tepat diintegrasikan setingkat chip. Teknologi sensor mampu membuat warna baru sesuai rencana (Foto/©: K. Selsam, Fraunhofer ISC)

Kabar baik bagi para pelaku industri—khususnya produsen yang menggunakan sensor sebagai bagian penting dalam proses produksi.

Melalui proyek FOWINA, tim peneliti Institut Fraunhofer yang menangani Sirkuit Terpadu IIS yang berlokasi di Erlangen, bekerja sama dengan Institut Fraunhofer khusus Peneliti Silikat ISC di Würzburg, kedua lembaga itu di Jerman, berhasil mengembangkan sensor baru untuk warna.

Bagaimana cara para ahli membuatnya? Tim peneliti mengaturnya dengan menggunakan lensa khusus.  Sensor dapat diimplementasikan langsung ke tingkat chip yang kemudian menggabungkannya dengan banyak fungsi yang dilakukan di ruang terkecil.

Karena ukurannya sangat rendah, tim peneliti menawarkan berbagai aplikasi yang dapat digunakan,  misalnya dengan menggunakan perangkat seluler sedangkan pengontrolan warna luminer dengan menggunakan lampu jenis LED.

Menurut rilis Fraunhofer, FOWINA—yakni sensor mikro warna tepat digunakan untuk mengintegrasikan dengan  chip. Supaya tampilan warna sesuai, digunakan LED dan teknologi yang sebanding denan warna yang tepat—inilah fungsi sensor warna.

Khusus struktur nanoplasmonik juga dapat digunakan. Sensor menyaring cahaya yang tidak diperlukan—hanya bagian yang jelas dari spektrum warna yang mencapai permukaan detektor.

Memfilter warna bertujuan untuk menimbulkan sudut cahaya. Untuk menghindari sudut yang tidak diinginkan—sekaligus menghindari kesalahan warna.

Tim peneliti menggunakan elemen makroskopik yang bertujuan untuk meningkatkan akurasi filter pada sensor konvensional, dan secara signifikan meningkatkan seluruh struktur.

Bagaimana denhan penggunaan sensor ultra datar jika menggunakan kamera dan ponsel? Dua lembaga yakni Fraunhofer Institutes IIS dan ISC menciptakan solusi all-in-one di proyek FOWINA.

Chip sensor warna menggunakan struktur filter warna, sedangkan filter sudut untuk mengontrol insidensi cahaya,  dan evaluasi elektronik untuk pemrosesan sinyal dan fotodioda untuk konversi cahaya yang terintegrasi menjadi listrik.

Karena desainnya yang sangat kompak, sensor warna baru sangat datar agar dapat digunakan di banyak produk seperti kamera atau ponsel.

Melalui proyek FOWINA dibembentuk spektrum sudut dari sensor warna nanostruktur dengan elemen pembimbing balok mikrooptik.

Selain tingkat integrasi yang tinggi dengan menggabungkan sebanyak mungkin fungsi di area kecil, produksi juga telah disederhanakan. Dengan demikian lebih hemat biaya dibanding  metode yang diterapkan sebelumnya.

Fraunhofer IIS mengembangkan chip sensor termasuk filter warna nanoplasmonik. Ongkos pembuatannya  murah—yakni dalam proses Complementary Metal Oxide Semiconductor (CMOS) bersama dengan fotodioda dan pemancar dengan teknologi tunggal.

Lembaga lainnya yakni Fraunhofer ISC menghasilkan lapisan mikro yang berfungsi sebagai elemen filter sudut untuk sensor.

“Kami menggunakan polimerisasi dua fotonik modern untuk menghasilkan mikrostruktur berbentuk acak dan permukaan terstruktur,” jelas Dr. Sönke Steenhusen seorang ilmuwan Fraunhofer ISC.

Untuk mempercepat proses produksi, Fraunhofer ISC menggunakan teknologi nanoimprint—metode  tayangan yang presisi tinggi dan terbukti produksi—ketika mereplikasi struktur. Teknik ini juga memungkinkan kombinasi berbagai struktur dalam satu substrat.

Tim peneliti Fraunhofer ISC berhasil membatasi sudut insidensi cahaya hingga kisaran +/- 100  dengan bantuan struktur mikro optik agar kemungkinan penyaringan warna terbaik tercapai.

Misalnya, warna LED dapat disesuaikan kembali secara aktif. Selain itu, microlenses menawarkan akurasi permukaan yang sangat tinggi, sehingga cahaya menyentuh filter warna secara khusus.

Sebagai bahan untuk lapisan, Fraunhofer ISC menggunakan polimer hibrida anorganik organik khusus, yang dicirikan oleh stabilitas kimia, termal dan mekanik yang sangat tinggi dan dapat dengan mudah disesuaikan dengan kebutuhan spesifik dengan memodifikasi struktur molekul.

Tim peneliti Fraunhofer dan mitranya terus mengoptimalkan pengembangan dan produksi sensor warna untuk meningkatkan produksi ke skala industri yang saatnya masuk proses produksi massal.

Betapa pentingnya para pelaku industri memahami dan menerapkan teknologi sensor mampu membuat warna baru sesuai rencana karena ongkosnya lebih irit.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *