Digital & Software, Industrialisasi

Menghadapi Serangan Siber, Imperva Sediakan Scrubbing Center

ShareBagaimana perusahaan  menghadapi serangan siber yang dilakukan melalui DDoS? Perusahaan Imperva dan Blue Power Technology menyediakan PoP dan Scrubbing Center di Indonesia...

Written by Marinus L Toruan · 3 min read >

Bagaimana perusahaan  menghadapi serangan siber yang dilakukan melalui DDoS? Perusahaan Imperva dan Blue Power Technology menyediakan PoP dan Scrubbing Center di Indonesia untuk memerangi serbuan Malware dan MylotBot yang lebih dominan. 

Imperva Inc. menyediakan Scrubbing Center infrastruktur keamanan lengkap dengan PoP untuk memback-up Perusahaan-perusahaan dan organisasi di Indonesia dari serangan  Malware dan MylotBot yang meningkat belakangan ini (Foto/@: Imperva Inc.)

Penulis/editor: Marinus L Toruan

mmINDUSTRI.co.idImperva Inc. (sumber):  Perusahaan harus menghadapi serangan siber yang semakin meningkat belakangan ini di Indonesia. 

Pemerintah pun menerbitkan Peraturan Pemerintah Indonesia No. 82 tahun 2012 yang salah satu pasalnya menjelaskan bahwa penyedia jasa sistem elektronik harus memiliki kompetensi di bidang Informasi Teknologi.  

Imperva Inc., perusahaan Cyber Security terdepan dalam sektor pelindung data business critical organisasi, menyediakan infrastruktur yang kedua di Scrubbing Center sejak 23 April 2024. 

Penyediaan Scrubbing Center ini bertujuan untuk menjawab kebutuhan lembaga pemerintah dan perusahaan yang  menangani beban-beban kerja kritikal—berupa data yang harud dirahasiakan dan dilindungi seperti milik lembaga keuangan, dan Perusahaan swasta dan BUMN.

Regional Sales Director Imperva Inc., Ho Fei Wen menjelaskan bahwa serangan siber saat ini tak terhindarkan, bahkan pencurian data pribadi masih menjadi tren kejahatan siber hingga tahun 2024. 

Menyimak data Badan Siber Sandi Negara (BSSN) bahwa sepanjang tahun 2023 telah terjadi anomali 403 juta trafik yang mengarah ke serangan siber ke Indonesia. Terlebih pada kondisi pertumbuhan bisnis di Indonesia yang tetap tumbuh pada tahun 2024.

“Pertumbuhan bisnis yang positif menimbulkan tantangan tersendiri bagi pelaku industri untuk memperkuat keamanan sistem informasi mereka. Pada tahun 2022, BSSN mencatat bahwa Indonesia banyak mengalami serangan siber yang kompleks,” tutur Ho Fei Wen. 

Malware dan MylotBot menjadi ancaman siber yang dominan, dan menyebabkan peningkatan kebocoran data milik perusahaan yang bepotensi disalahgunakan seperti minta uang tebusab atau mengacaukan sisten kerja di Perusahaan pemilik data. Bagaimana perusahaan menghadapi serangan siber?

Pelaku bisnis dan industri dapat mengatasi dengan Scrubbing Center dan merupakan infrastruktur yang kedua dari Imperva Inc. Fasilitas ini merupakan solusi yang disiapkan untuk meningkatkan kinerja bisnis dan memfasilitasi organisasi di Indonesia.

Dan  secara signifikan keberadaan Scrubbing Center mampu memastikan layanan keamanan yang kuat bagi organisasi atau pun perusahaan melalui Point of Presence (PoPs) yang strategis ungkap  Ho Fei Wen. 

Infrastruktur keamanan itu mampu menghadapi serangan siber dengan membersihkan lalu lintas data yang menyusup masuk ke dalam jaringan dari ancaman seperti serangan DDoS atau Distributed Denial of Service

Disarikan dari beberapa sumber, bahwa serangan DDoS menargetkan situs web dan server dengan mengganggu layanan jaringan. Selama serangan DDoS, maka serangkaian data bot atau botnet membanjiri situs web atau layanan dengan permintaan HTTP dan lalu lintas. 

Beberapa komputer menyerbu satu komputer selama serangan, mengusir pengguna yang sah dan mengakibatkan layanan tertunda atau terganggu. Serangan itu dapat mengeksploitasi kerentanan keamanan dan menargetkan titik akhir apa pun yang dapat dijangkau melalui internet. 

Kita mencatat tiga kategori utama serangan DDoS yakni:

  • Serangan volumetrik: Membanjiri lapisan jaringan dengan lalu lintas yang tampak sah. Contoh serangan ini adalah amplifikasi DNS yang menggunakan server DNS terbuka untuk membanjiri target dengan lalu lintas respons DNS.
  • Serangan protokol: Mengeksploitasi kelemahan dalam tumpukan protokol lapisan data 3 dan lapisan data 4. Contohnya adalah serangan tersinkronisasi (SYN) yang menghabiskan semua sumber daya server yang tersedia.
  • Serangan lapisan data sumber daya (Aplikasi): Menargetkan paket aplikasi web dan mengganggu transmisi data antar host. Contoh jenis serangan ini meliputi pelanggaran protokol HTTP, injeksi SQL, dan serangan lapisan data 7 lainnya.

Dengan menggunakan teknik seperti enkripsi  dan kontrol akses, maka Scrubbing Center melindungi data dan informasi sensitif dari akses ilegal, penyalahgunaan, atau pencurian. Jelasnya, Scrubbing Center bertujuan menghadapi serangan siber.

Sementara Point of Presence (PoP) merupakan lokasi fisik penyedia layanan telekomunikasi atau penyedia layanan internet (ISP) yang memiliki peralatan dan infrastruktur jaringan yang ditawarkan dalam bentuk layanan kepada pelanggan. 

PoP merupakan titik di mana jaringan penyedia terhubung dengan jaringan lain atau internet

Ho Fei Wen menambahkan, “Serangan siber saat ini semakin canggih dan mudah dilakukan. Dampaknya dapat menimbulkan kerugian baik secara finansial mau pun reputasi.” 

Oleh karena itu, melalui Scrubbing Center, Imperva menawarkan jaminan keandalan yang tinggi yang dilengkapi dengan sistem redudansi dan mekanisme failover untuk memastikan ketahanan layanan yang berkelanjutan, terutama dalam serangan-serangan DDoS tandas Ho Fei Wen. 

Selain untuk mendukung  keamanan, beberapa manfaat lainnya dari Scrubbing Center  ini  berkurangnya latensi karena lokasinya yang strategis dan uptime dengan performa yang lebih tinggi. Harus dimaklumi peningkatan skalabilitas untujuan guna menjawab permintaan bisnis yang  bertumbuh. 

Kehadiran Scrubbing Center merupakan bukti nyata dan komitmen Imperva dalam membangun keamanan siber yang andal untuk mendorong pertumbuhan bisnis di Indonesia kea rah yang  semakin baik. 

Presiden Direktur Blue Power Technology (BPT), anak perusahaan CTI Group, Erwin Urip menuturkan bahwa sebagai mitra solusi IT di Indonesia dan distributor resmi Imperva, BPT komit untuk terus menghadirkan solusi teknologi dan informasi yang andal khususnya pada sistem security. 

Hal itu  sesuai dengan Peraturan Pemerintah Indonesia No. 82 tahun 2012 dimana dalam salah satu pasalnya menjelaskan bahwa penyedia jasa sistem elektronik harus memiliki kompetensi di bidang IT. 

Tentu saja BPT menyambut peluncuran Scrubbing Center sebagai pilihan solusi yang strategis untuk memperkuat perlindungan keamanan sistem informasi dan data lembaga mau pun perusahaan demikian Erwin Urip. 

Menurut Erwin Urip dengan kehadiran Scrubbing Center di Indonesia maka perusahaan Imperva mendukung upaya pemerintah dalam menjalankan Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2022 tentang Perlindungan Data Pribadi (UU PDP) yang efektif berlaku pada bulan Oktober 2024. 

“Dengan Scrubbing Center maka kita dapat memaksimalkan upaya pemerintah dan perusahaan dalam melindungi sistem informasi dan data diri dari serangan siber yang kian canggih dan tak terhindarkan,” tegas Erwin Urip.

Jadi, Anda harus menghadapi serangan siber!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *