Industrialisasi, Teknologi Informasi

Serangan Ransomware Hacker Rusia ke Pengguna Layanan Kaseya, Dampaknya pada Bisnis?

ShareApa dampak serangan ransomware hacker Rusia ke pengguna layanan Kaseya?  Para teknisi TI dan tim keamanan siber di seluruh dunia disibukkan serangan...

Serangan Ransomware Hacker Rusia

Apa dampak serangan ransomware hacker Rusia ke pengguna layanan Kaseya?  Para teknisi TI dan tim keamanan siber di seluruh dunia disibukkan serangan ransomware menjelang akhir pekan awal Juli 2021. Apa yang diberikan Presiden AS Joe Biden kepada Presiden Rusia Vladimir Putin saat berjumpa di Swiss?     

Serangan Ransomware Hacker Rusia
VSA Remote Monitoring Management Software. Salah satu produk manajemen andalan Kaseya. (Foto/@: Kaseya/https:kaseya.com/)

Penulis/editor: Denis Stanislaus Toruan

mmINDUSTRI.co.id – Diestimasikan ada sekitar 800-1500 bisnis dan instansi yang menggunakan layanan Kaseya di seluruh dunia yang terkena serangan ransomware gang siber Rusia bernama REvil.

Kaseya adalah sebuah perusahaan teknologi berbasis di Florida, Amerika Serikat yang menyediakan solusi piranti lunak hingga layanan back-office work (sistem manajemen) bagi bisnis UKM (usaha kecil dan menengah) dan  instansi pelayanan umum yang tidak memiliki tim Teknologi Informasi (TI) yang andal. 

Salah satu piranti Kaseya itulah yang kemudian disusupi hacker dan melumpuhkan para klien Kaseya di lima benua dan setidaknya 17 negara. 

Serangan Ransomware Hacker Rusia

Peristiwa ini mengigatkan kita pada kasus terkenal serangan siber supply-chain yang menimpa SolarWind baru-baru ini.

Sistem komputer para korban klien Kaseya itu bukanlah perusahaan-perusahaan besar, rata-rata hanya berkantor sekuran klinik dokter gigi atau akuntan.

Akan tetapi,  kerugian yang paling merusak telah terjadi di Swedia—di mana ratusan supermarket harus ditutup karena mesin kasirnya tidak berfungsi. 

Sementara belasan sekolah dan TK di Selandia Baru yang harus ditutup karena komputer di Lembaga pendidikan mereka berubah menjadi offline atau tidak bisa dioperasikan.

Serangan Ransomware Hacker Rusia
Negara-negara pengguna layanan Kaseya yang terdampak karena serangan ransomware REvil. Kredit (Foto/@: ESET/welivesecurity.com/)

Para hacker REvil meminta uang tebusan total sebesar US$70 juta dalam bentuk krypto untuk memulihkan semua data di sistem komputer klien Kaseya. 

Salah satu perwakilan hacker itu mengatakan, “Bersedia untuk negosiasi secara personal kepada semua yang terdampak.” Permintaan itu dijelaskan kepada wartawan Reuters pada layanan chat laman web mereka pada Senin, 5 Juli 2021.

Hingga saat ini, Chief Executive Officer, Kaseya Fred Voccola belum memberikan jawaban definitif “iya/tidak/mungkin saja” terhadap tuntutan gang hacker Rusia REvil itu. 

Menariknya, serangan ini terjadi tidak lama setelah pertemuan bersejarah tatap muka pertama antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden AS Joe Biden beberapa pekan silam di Swiss. 

Di sela pertemuan, Biden menyerahkan kepada Putin daftar 16 sektor infrastruktur AS yang off limit terhadap serangan siber dari Rusia.

Hal ini mengindikasikan pentingnya kerja sama antarnegara-negara terhadap keamanan dari serangan hacker, maupun kebutuhan massal di seluruh penjuru dunia atas proteksi sistem siber terhadap layanan masyarakat yang sederhana atau terlihat sepele–tapi berdampak vital ke kehidupan masyarakat.Di sisi lain, para perusahaan penyedia layanan TI  dan sistem informasi dituntut untuk selalu meningkatkan keamanan layanannya, dan juga potensi atau risiko penyadapan komunikasi internal perusahaan yang rawan dieksploitasi oleh para hacker.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *