Industrialisasi, Otomatisasi & Inovasi

Sepeda Plastik Terbaru tanpa Logam, Hasil Daur Ulang Limbah Plastik

ShareGunakan sepeda plastik terbaru—hasil daur ulang limbah plastik. Indonesia menghasilkan limbah plastik  5,4 juta ton per tahun—potensi besar dijadikan sepeda tanpa korosi...

Written by Marinus L Toruan · 4 min read >

Gunakan sepeda plastik terbaru—hasil daur ulang limbah plastik. Indonesia menghasilkan limbah plastik  5,4 juta ton per tahun—potensi besar dijadikan sepeda tanpa korosi dan tak butuh pelumas seperti igus®:bike. Apakah start-up MTRL dari Belanda tertarik bekerja sama dengan Indonesia? 

Tanpa korosi dan perawatan minim, dan tidak menggunakan pelumas, sepeda plastik atau igus®:bike. Plastik yang digunakan adalah hasil daur ulang. Sepeda plastik ini merupakan yang pertama di dunia dan tepat digunakan di kota-kota yang sarat polusi. Sepeda plastik terbaru tanpa logam (Sumber: igus® GmbH)

Penulis/editor: Marinus L Toruan 

mmINDUSTRI.co.id – Sepeda plastik minim permeliharaan dan tanpa korosi—inilah produk terbaru  igus® GmbH yang menetapkan standar baru dalam mobilitas berkelanjutan di kota-kota yang terkontaminasi dengan polusi. 

Pakar di bidang plastik untuk gerak, perusahaan igus® membuat konsep rekayasa dan komponen utama yang tersedia untuk semua produsen sepeda. Caranya mudah yakni melalui igus® platform: bike yang baru atau sepeda plastik terbaru.

Para ahli bidang plastik menggunakan produk yang dapat bergerak, hasil desain igus®GmbH dengan konsep berbasis komponen daur ulang plastic—ini dapat digunakan oleh para produsen sepeda melalui igus® platform: sepeda plastik terbaru. 

Model pertama direncanakan tersedia pada akhir tahun 2022.

Dunia semakin penuh dengan sampah atau limbah plastik. Indonesia saja menghasilkan 5,4 juta ton limbah sampah tiap tahun—ini setara dengan 14 persen dari total sampah di Indonesia. 

Tumpukan limbah di lokasi Tempat Pembuangan Sampah terus menggunung. Sebagian limbah plastik terbawa air sungai dan mencemari lautan.

Selanjutnya limbah plastik itu memasuki rantai makanan dan merusak kehidupan di laut, sungai, dan  hewan seperti ikan dan ekosistem di lautan mengancam kesehatan manusia, fauna, dan flora. 

Kita harus mamu mengubah keadaan yang sangat mendesak untuk mengubah model ekonomi linier tradisional dan segera bermigrasi ke ekonomi sirkular secara penuh. 

Kita dapat belajar dari cara bertransformasi yang dilakukan oleh perusahaan igus®. Perusahaan ini jago menangani limah plastik menjadi produk yang bergerak, mengembangkannya,  dan berinvestasi dalam mewujudkan ide-ide dengan menggunakan teknologi untuk mendaur ulang limbah plastik yang telah dilakukah puluhan tahun. 

Para insinyur di perusahaan igus® memamerkan hasil karya mereka berupa sepeda plastik yang digelar pada pameran Hannover Messe 2022 di Jerman.

Konsep sepeda perkotaan yang kokoh dan tahan lama dengan seluruh bahan baku terbuat dari plastik seperti rangka, bantalan, dan sabuk bergigi. 

Salah satu fitur khusus sepeda plastik terbaru ini adalah versi daur ulang yang dibuat terutama dari limbah plastik yang berasal dari bahan “sekali pakai”. 

“Plastik di tempat pembuangan sampah di seluruh dunia menjadi sumber daya yang sanagat berharga,” tandas Frank Blasé, CEO igus® GmbH. 

Frank Blasé   pertama kali mencetuskan ide sepeda plastik yang selanjutnya disebut igus® : bike Ketika dia bersanpai di tepi pantai. 

Frank Blasé  bercakap-cakap dengan karyawan perusahaan persewaan sepeda di pantai, dan mendengarkan masalah utama pengguna sepeda pantai yang disewa. 

Sepeda yang digunakan terkena pasir terus-menerus selama bersepeda. Terpaan angin dan air asin ternyata merusak sepeda sehingga usia sepeda itu bertahan hanya tiga bulan dan harus diganti dengan sepeda baru. 

Ongkos pemeliharaan dan penggantian seringkali mahal dan membutuhkan waktu di industri sepeda.

Buat igus® : bike sepeda yang tidak berkarat demikian tekad Frank  Blasé.

Ide itu disampaikan kepada para insinyur. Mereka berhasil membuat igus®: bike yang lebih gampang  dimiliki atau dibeli oleh setiap orang dibandingkan dengan sepeda konvensional. 

Pemilik dapat mengatur sepeda dengan kecepatan tunggal di luar ruangan dalam segala cuaca. Pemilik mudah membersihkannya dalam hitungan detik dengan selang taman. 

“Karena semua komponen terbuat dari plastik, tidak ada bagian dari sepeda yang berkarat, bahkan roda gigi sepeda terbuat dari plastik tidak perlu waktu yang lama untuk membersihkannya,” puji  Frank Blasé, CEO igus® GmbH. 

Kinerja plastik tinggi dan ringan tanpa membutuhkan pelumas pada semua bagian sepeda seperti bantalan bola dua komponen di bantalan roda hingga bantalan biasa di tiang kursi, tuas rem, dan pedal. 

Semua komponen sepeda plastik memiliki pelumas padat yang terintegrasi dan memastikan pengoperasiannya kering dengan gesekan rendah – tanpa setetes pun oli pelumas yang digunakan. 

Cara ini memastikan bahwa benda seperti pasir, debu, dan kotoran lain tidak menumpuk di sepeda saat menelusuri pantai.

Tribo-plastik telah berhasil digunakan untuk waktu yang lama dan saat ini digunakan di lebih dari 70 jenis industri seperti mobil, traktor, dan robot. 

Produk memiliki banyak penggemar di industri sepeda selama beberapa dekade. Sepeda telah membuktikan nilainya untuk waktu yang lama dalam aplikasi seperti sepeda gunung dan sepeda e-cargo.

Di laboratorium pengembangan igus®, delapan pengembang mengerjakan semua komponen penggerak sepeda berbahan plastik. 

Bantalan bola, rem, sproket, roda gigi, dan penggerak dikoordinasikan oleh Andreas Hermey, Manajer Pengembangan rantai energi. Ia  bekerja sama erat dengan MTRL start-up sepeda dari Belanda. 

Mencoba dan menguji perkembangan yang ada dari igus® diadaptasi ke aplikasi baru. Hasilnya adalah komponen plastik yang beroperasi dengan mulus, tanpa berisik, dan tahan lama yang memberi kesempatan kepada pemasok di seluruh dunia untuk memanfaatkan igus® platform : bike.

Platform untuk produsen sepeda dan komponen

igus®platform : bike menawarkan kesempatan kepada produsen sepeda di seluruh dunia untuk bersama-sama memajukan teknologi ini. 

Platform terus menunjukkan status dan kemajuan semua komponen dan secara eksplisit mengundang pelaku pasar untuk berpartisipasi. 

“Kami ingin industri ini memungkinkan memproduksi sepeda plastik,” kata Frank Blasé, CEO igus® GmbH. 

Platform ini dimaksudkan untuk menjadi titik kontak bagi produsen yang ingin membuat sepeda plastik dan untuk semua produsen komponen yang sesuai, seperti rangka plastik, roda, penggerak, dan pinion. 

Platform ini sudah menjadi tuan rumah kolaborasi perusahaan awal. Salah satu contohnya adalah Helix.eco untuk plastik daur ulang. 

Apakah produsen sepeda di Indonesia akan menyusul bekerjasama dengan igus®? 

Model berfungsi pertama direncanakan untuk akhir tahun 2022. 

Mitra MTRL sebuah start-up dari Belanda telah berhasil membuat 400 sepeda berbingkai dan roda plastik di jalan-jalan Belanda. 

“Pendiri Johannes dan Benjamin Alderse Baas adalah mitra yang memiliki visi yang sama dengan kami sepenuhnya,” papar Frank Blasé, salah satu pemegang saham MTRL. 

“Kami menyempurnakan sepeda plastik. Start-up sepeda akan memulai produksi dan penjualan model sepeda anak-anak dan sepeda untuk orang dewasa. Peluncuran massal di Jerman dilakukan pada awal 2023,” cerita Frank Blasé. 

Versi lain, seperti e-bike telah direncanakan. Di masa depan, sepeda serba plastik akan tersedia dalam varian yang terbuat dari plastik baru dan yang seluruhnya terbuat dari bahan daur ulang. 

Prototipe pertama, yang berhasil diproduksi dan diuji, dibuat dari bahan jaring ikan tua bekas pakai. Sepeda dewasa yang terbuat dari plastik asli dipatok Euro 1.200 per satu sepeda. 

MTRL merencanakan fasilitas manufaktur di dekat tempat pembuangan sampah plastik di berbagai negara. 

Dari plastic limbah di laut hingga plastik gerak – konsep igus : bike memiliki apa yang diperlukan untuk menjadi produk ekologis berteknologi tinggi, demikian Frak Blasé.

“Ide kami seperti memasang monitor kondisi dengan bahan plastik pintar. Ini memungkinkan Anda menggunakan ponsel cerdas Anda untuk melihat berapa ribu kilometer lagi yang bisa ditempuh sepeda plastik. Kami ingin meyakinkan banyak orang yang masih skeptis tentang limbah plastik,” tandas Frank Blasé, CEO igus® GmbH.

Kita tunggu Frank Blasé dan MTRL investasi untuk mengolah lebih 5,4 juta ton limbah plastik tiap tahun di Indonesia. Indonesia telag mampu mengolah limbah plastik menjadi campuran aspal.  

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *