AUTO-TECH, Electrical Technology

Peran Sensor Autonomous Driving Kendaraan, Pengemudi Bebas dari Stres

ShareSeperti apa peran sensor autonomous driving agar kendaraan leluasa menembus jalanan dan membebaskan pengemudi dari tekanan stres? Kendaraan masa depan menjawabnya. Bagaimana...

Written by Jeremius Bawono · 2 min read >
Sensor Autonomous Driving

Seperti apa peran sensor autonomous driving agar kendaraan leluasa menembus jalanan dan membebaskan pengemudi dari tekanan stres? Kendaraan masa depan menjawabnya. Bagaimana mikro bus kendaraan otonom tanpa pengemudi buatan perusahaan Telkomsel?              

Sensor Autonomous Driving
Automtive machine sebuah gelaran mesin kendaraan pada pameran Autopromotec yang berlangsung di Bologna, Italia, pada Mei 2019. Penyelenggara pameran menghadirkan teknologi autonomus driving yang canggih. Autopromotec bekerja sama dengan Italian Tarde Agency mengundang para pelaku industri otomotif dan jurnalis dari berbagai dunia termasuk dari Indonesia. Autopromotec akan berlangsung pada tahun 2021 di Italia. Peran sensor autonomous driving kendaraan (Foto/@: mmINDUSTRI.co.id/Rayendra L. Toruan)

Peran sensor untuk autonomous driving atau kendaraan otonom harus andal agar pengemudi terbebas dari tekanan stres di jalan.

Sensor Autonomous Driving

Mobil masa depan atau biasa disebut autonomous vehicles sedang dikembangkan di negara-negara produsen otomotif seperti Jerman dan Italia. 

Selain para produsen otomotif, para ahli pun proaktif melakukan berbagai penelitian dan uji coba untuk menemukan teknologi seperti sensor  yang digunakan pada autonomous driving

Dengan sensor, driver atau pengendera tidak lagi memonitor lalu lintas secara langsung sehingga terbebas dari stres yang disebabkan kemacetan di jalan raya.  

Sensor Autonomous Driving

Di masa lalu, sensor yang digunakan di kendaraan melalui uji coba di jalan yang dilakukan secara ketat. Alat sensor yang digunakan pada kendaraan harus diuji-coba berulang kali di jalan raya dan tentu saja melelahkan. Bagaimana solusinya?  

Tim pakar menemukan sensor untuk autonomous driving yakni perangkat pengujian yang disebut  ATRIUM. Ini hasil karya para peneliti Institut Fraunhofer untuk Fisika Frekuensi Tinggi dan Teknik Radar FHR.

Uji coba yang tadinya harus dilaksanakan di jalan raya, sekarang hal itu tidak diperlukan lagi. Tim peneliti  berhasil memindahkan sebagian besar tes atau uji coba di jalan ke ruang laboratorium. 

Sensor Autonomous Driving

Penggunaan aplikasi ATRIUM menunjukan sensor yang melekat pada radar kendaraan dan hasilnya adalah wujud rekayasa yakni sensor untuk autonomous driving

Tim peneliti menciptakan pemandangan buatan di ruang labratorium yang bentuknya mendekati kondisi sebenarnya seperti diuji coba di jalan raya.

Kendaraan masa depan akan menyetir sendiri atau autonomous driving—inilah impian para peneliti dan pakar. Sensor sangat berperan sehingga penumpang kendaraan atau pengemudi tidak menyetir kendaraan lagi.

Autonomous Driving

Peran sopir kendaraan digantikan sensor untuk autonomous driving yang masih dikembangkan oleh para ahli. 

Jika para ahli mampu mewujudkan impian mereka, profesi sopir kendaraan suatu hari bakal digantikan oleh robot dalam bentuk sensor berbasis artificial intelligence atau kecerdasan buatan.  

Oleh karena itu, para peneliti harus mampu menciptakan teknologi yang andal. Sensor adalah faktor penentu.

Misalnya sensor radar yang sekarang ini melengkapi kendaraan telah mampu mendeteksi rintangan secara independen dan melakukan pengereman pada momen yang tepat untuk menghindari  ancaman bahaya atau kecelakaan berlalu lintas di jalan raya. 

Peran sensor-sensor dan radar diuji secara ketat sebelum dipasang di sebuah kendaraan atau mobil. Dan kendaraan otonom memerlukan tingkat keandalan yang lebih tinggi. Jika pengemudi tidak lagi memegang kemudi—artinya bebas dari tanggung jawwab jika terjadi suatu kecelakaaan.

Autonomous Driving

Oleh karena itu, produsen atau pabrikan kendaraan—secara hukum harus dimungkinkan untuk  bertanggung jawab agar kendaraan jenis autonomous driving buatan mereka benar-benar ampuh menghindari terjadinya suatu kecelakaan. 

Penemuan sensor untuk autonomous driving berdampak terhadap bisnis. Para produsen kendaraan mengajukan permintaan yang relatif tinggi atas sensor dan radar yang andal tentu saja berdampak terhadap bisnis. 

Sensor Autonomous Driving
Ilustrasi simulator target radar ATRIUM. Peran sensor autonomous driving kendaraan, pengemudi bebas dari stres (Foto/©: Fraunhofer FHR)

Produsen kendaraan menuntut sensor andal yang mampu menhindari kesalahan meski menempuh jarak yang berjuta kilometer. Artinya kendaraan jenis autonomous driving harus melewati serangkaian tes dan uji coba melalui jalan panjang. 

“Hasil yang kami capai masih jauh sekali dari target,” kata Dr.-Ing. Thomas Dallmann, Pemimpin Grup Penelitian Aachen di Institut Fraunhofer untuk Fisika Frekuensi Tinggi dan Teknik Radar FHR. 

“Beberapa sensor harus diuji untuk membuktikan keandalan secara statistik. Ini berarti beberapa kendaraan yang diuji-coba dengan sensor harus menghabiskan waktu yang cukup lama di jalan,” ujar Dr.-Ing. Thomas Dallmann. 

”Kesulitan lain adalah jika terjadi kesalahan setelah kendaraan melewati beberapa ribu kilometer, sensor harus dioptimalkan dan tes di jalan harus dimulai dari awal lagi, dan butuh proses yang lama.”

Bagaimana kendaraan autonomous driving melakukan pekerjaannya? Seperti dijelaskan di atas, bahwa kendaraan otonom mengandalkan bantuan sensor, aktuator, teknologi algoritma yanf demikian kompleks.

Bahkan sistem pembelajaran mesin dan prosesor yang tangguh menjalankan tugasnya berdasarkan bantuan perangkat lunak yakni ATRIUM. 

Sensor radar memantau posisi kendaraan lain atau objek  di sekitar dan dekat autonomous driving. Kamera video mendeteksi lampu lalu lintas, membaca rambu-rambu jalan, melacak kendaraan lain, dan menyorot para pejalan kaki agar tidak sampai tersentuh atau menyenggol.

Autonomous Driving

Apakah Indonesia telah mengembangkan sensor untuk autonomous driving? Menurut laman Kompas.com, Telkomsel pernah memperkenalkan kendaraan listrik tanpa sopir atau otonomos (autonomous) dalam bentuk mikro bus.

Kendaraan berteknologi otonomos ini merupakan yang pertama di Indonesia—menggunakan teknologi 5G Telkomsel. 

Industri otomotif sedang bergerak ke arah ramah lingkungan dan teknologi driveless car  atau self-driving car. Bagaimana cara menghentikan tabrak lari? Booming Indonesian Business

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *