GREEN ECONOMY, MARTIMIE RESOUCES

Potensi Ekonomi Biru di Lautan Kita, Kapan Indonesia Mengeksplorasi?

ShareBagaimana mengeksplorasi  potensi ekonomi biru atau blue economy secara berkelanjutan? Eropa sudah memulai, dan Indonesia akan membangun blue economy park.  Penulis/editor: Marinus...

Written by Marinus L Toruan · 2 min read >
Potensi Ekonomi Biru

Bagaimana mengeksplorasi  potensi ekonomi biru atau blue economy secara berkelanjutan? Eropa sudah memulai, dan Indonesia akan membangun blue economy park

Potensi Ekonomi Biru
Tikar kabel bawah air GermanRov: Empat hub ISSS memungkinkan pengembangan dan pengujian teknologi bawah air dalam semua kondisi laut yang memungkinkan (kiri). Salah satu sumber blue economy di dasar laut di Indonesia (kanan). Potensi ekonomi biru di lautan kita  (Foto/©: GermanRov, Fraunhofer IGD/ ips.lk/)

Penulis/editor: Marinus L. Toruan

mmINDUSTRRI.co.id – Jerman dan Eropa memulai penciptaan blue economy sebagai salah satu solusi yang berkelanjutan untuk menjadikan industri berbasis ekonomi biru.

Acara ditandai dengan peretmuan para ahli untuk mendengarkan presentasi ilmiah—merupakan bagian dari European Maritime Day (EMD) in My Country dan UN Decade of Ocean Research yang diselenggarakan pada 23 September 2021 di Jerman. 

Potensi Ekonomi Biru di Lautan Kita

Tim ilmuwan dari Fraunhofer-Gesellschaft bersama mitra organisasi dari negara anggota Eropa mengusung  platform yang inovatif bertajuk Sustainable Sea and Ocean Solutions ISSS atau Laut Berkelanjutan dan Ocean Solutions ISSS

Presentasi itu dilakukan secaca virtual yang melibatkan  para pakar dari beragam sains, pelaku bisnis dan industri, dan para politisi. Mereka membahas dan menjawab pertanyaan-pertanyaan terkini tentang pemanfaatan laut secara bertanggung jawab.

Lautan kita adalah ekosistem bersebelahan terbesar di dunia dan kaya akan sumber daya yang berharga ungkap rilis Fraunhofer-Gesellschaft belum lama ini. 

Akan tetapi,  bagaimana potensi dan kekayaan laut itu dapat digunakan dan pada saat yang sama secara efektif kita mampu melindungi lautan? 

Fraunhofer-Gesellschaft bersama para mitra seperti Atlantic CoLAB, AZTI, ENEA, IFREMER, RISE, SINTEF Ocean, TECNALIA, TNO, dan VTT menyepakati tujuan Bersama untuk menghadapi tantangan itu.

Dengan platform inovasi Sustainable Sea and Ocean Solutions ISSS, organisasi penelitian yang  berorientasi aplikasi di seluruh Eropa menyatukan kompetensi yang mereka miliki. 

Tujuan mereka adalah untuk mempromosikan apa yang disebut pertumbuhan ekonomi biru yang berasal dari pasar ekonomi maritim yang mapan, dan lebih muda sesuai dengan Kesepakatan Hijau di tingkat nasional dan internasional. 

Dengan niat bersama itu, mereka yang bertanggung jawab ingin secara efektif memperluas basis pengetahuan dan inovasi di bidang teknik kelautan dan teknologi bawah air, mengembangkan teknologi dan bahan baru dengan industri dan mengedepankan untuk digunakan sesegera mungkin. 

Para mitra tentu saja bergantung pada program penelitian, investasi yang terkoordinasi, dan dukungan para politisi di pemerintahan. 

Topik Dekade Riset Kelautan PBB bertujuan untuk pembangunan yang berkelanjutan dimulai dari tahun 2021 hingga 2030,  membuka peluang tambahan untuk ditingkatkan menjadi isyu internasional. 

Dalam jangka menengah, platform tersebut pengembangannya diupayakan menjadi penyedia inovasi paling efisien di dunia.

Cakupannya meliputi penelitian maritim terapan yang bekerja  sama erat dengan para pelaku bisnis dan industri serta dan masyarakat.

Untuk mencapai tujuan itu, organisasi penelitian mengawali  pembangunan 4 pusat penelitian yang berlokasi di Atlantik, Mediterania Barat,  Baltik, dan Laut Utara. 

Melalui pusat penelitian itu para ahli fokus pada subjek akuakultur, ekstraksi energi dan sumber daya, dan pembersihan laut. 

Di bidang yang disebutkan terakhir, fokus utama saat ini adalah tugas generasi membersihkan Laut Utara dan Baltik dari amunisi lama.

Sebuah dorongan untuk solusi laut dan laut yang berkelanjutan. Teknologi cerdas untuk ekonomi biru—platform ISSS pada 23 November 2021, organisasi penelitian akan mempresentasikan platform inovasi mereka sebagai bagian dari “Merck di Negara saya”. 

Tim spesialis menjelaskan solusi yang mereka ciptakan berguna untuk melindungi laut dan mempresentasikan hasil penelitian terbaru. 

Selain itu, para ahli ilmu pengetahuan, para pebisnis, dan politik akan membahas bagaimana tantangan di lautan dijadikan sebagai habitat penting dapat diatasi dengan cara yang berarti: demi ekosistem yang sehat di planet biru, terlepas dari manfaat ekonominya.

Sementara itu, melalui pengarahan kepada sejumlah rektor perguruan tinggi di Indonesia, Presiden Joko Widodo menyampaikan, Indonesia akan membangun economy blue park untuk menghasilkan produk-produk ekonomi biru yang diproduksi dengan menggunakan energi terbarukan. 

Kita tunggu tindakan dan aksi selanjutnya.  Indonesia memiliki sumber dan potensi blue economy di darat dan lautan—luasnya  lebih 70 persen dari darat Indonesia. 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *