Agenda, MICE

Plastics dan Rubber Indonesia, Impor Sampah Plastik Bermasalah

ShareKita piawai berpameran Plastics dan Rubber Indonesia namun media internasional mempermasalahkan impor sampah plastik yang dijadikan sebagai bahan pembakaran tahu di Jawa...

Written by Rayendra L. Toruan · 2 min read >
Plastics dan Rubber Indonesia

Kita piawai berpameran Plastics dan Rubber Indonesia namun media internasional mempermasalahkan impor sampah plastik yang dijadikan sebagai bahan pembakaran tahu di Jawa Timur. Telur ayam telah terkontaminasi senyawa kimia penyebab kanker dan parkinson.

Plastics dan Rubber Indonesia
Pameran Plastics dan Rubber Indonesia juga menampilkan: Drinktech, Plaspak, Mould & Die, Water dan Printech Indonesia. Pameran ini diselenggarakan oleh Pameran Indonesia di Kemayoran, Jakarta pada 20-23 November 2019. Plastics dan Rubber Indonesia (Foto/@: mmINDUSTRI.co.id/Rayendra L Toruan)

Lebih dari satu perusahaan menyelenggarakan pameran plastics dan rubber di Indonesia.  Kebanyakan yang digelar adalah mesin produksi dan teknologi—termasuk produk yang digunakan untuk kemasan makanan, minuman, dan produk-produk lainnya.

Penjualan pun berlangsung di arena pameran. Akan tetapi, belakangan ini bahan plastik menjadi isyu nasional dan internasional. 

Plastics dan Rubber Indonesia

Meningkatnya industri plastik berdampak terhadap sampah yang ditimbulkan. Indonesia disebut menduduki posisi kedua sebagai penghasil terbesar sampah plastik

Pemerintah mencoba mengendalikan peningkatan sampah plastik. Tiap toko eceran diwajibkan menjual sampah kepada konsumen yang tidak membawa kantongan plastik.  

Penyelenggaraan bank sampah di komunitas warga juga ramai seperti di tingkat RW namun efektivitasnya belum kita ketahuui terhadap pengurangan sampah plastik. Di kantor-kantor instansi kemasan air dan makanan mulai dikurangi. 

Mestinya, di komunitas warga seperti pengajian dan sebagainya, dikampanyekan penyuluhan  penggunaan plastik—dapat digantikan kresek berbahan bambu dan lain-lain.

Plastics dan Rubber Indonesia

Peningkatan penggunaan bahan plastik harus dikampanyekan secara nasional. Perusahaan untuk seluruh tingkat—termasuk Badan Usaha Milik Negara—harus meminimalisasi penggunaan bahan plastik—terutama plasticas dan rumbber k berbahan yang sukar diurai.

Menurut Kompas.com, setidaknya, 3 media besar dunia yakni New York Times, BBC, dan The Guardian mengulas masalah sampah plastik asal Amerika Serikat dan digunakan sebagai bahan bakar pada proses pembuatan tahu.

Indonesia termasuk “rajin” mengimpor sampah plastik dari Australia, Jerman, Kepulauan Marshall, Belanda, dan negara lain. 

Plastics dan Rubber Indonesia

Sampah plastik yang dijadikan sebagai bahan bakar di pabrik tahu namun pemiliknya (mungkin) tidak tahu bahwa asap pabrik tahu itu menimbulkan bahan kimia beracun dan pasti makanan yang diproduksi seperti tahu bakal terkena kontaminasi. 

Kualitas sampah lastik yang didaur ulang menjadi bahan kemasan misalnya untuk makanan—ini menjadi sorotan Eropa terutama media di Inggeris. Kita menjadi khawatir, apakah produk-produk makanan dan minuman di Indonesia cukup higenis dan sehat? 

Ekspor makanan dan minuman buatan Indonesia bakal menghadapi tantangan nanti. Contohnya saja, produk CPO dari kelapa sawit masih dipersoalkan di pasar Eropa. 

Plastics dan Rubber Indonesia

Salah satu bukti yang diungkapkan oleh Kompas.com, telur ayam yang hidup di desa lokasi pabrik tahu di Tropodo di Sidoharjo, Jawa Timur, telah terkontaminasi dengan senyawa dioxin pemicu penyakit kanker, cacat lahir, parkinson, dan sebagainya.

Bahkan media BBC memberitakan pembakaran limbah plastik impor dianggap meracuni rantai makanan di Indonesia. BBC menurunkan tulisan Western Plastic ‘ Poisoning Indonesian Food Chain—setelah mengetahui masalah pabrik tahu di Indonesia. 

Penggunaan bahan plastik ini semestinya menciptakan diversifikasi untuk menciptakan bahan baku plastik yang berasal dari nabati yang tumbuh di Indonesia seperti singkong dan sebagainya.

Saatnya kita tidak hanya mempersoalkan sampah plastik yang mengganggu lingkungan seperti sungai, dasar laut, bojek wisata, kompleks perumahan, dan sebagainya.  

Plastics dan Rubber Indonesia

Para stakeholders bekerja sama untuk meneliti bahan baku untuk dijadikan sebagai butir/biji bahan plastik. Bahan nabati demikian kaya dan potensial di Indonesia asalkan kita mampu mengolahnya dengan penerapan teknologi berbasis Industry 4.0 yang kita dengungkan melalui Making Indonesia 4.0

Sampah plastik menimbulkan neraka bagi kehidupan kita. Oleh karena itu, setiap penyelenggara pameran Plastics dan Rubber Indonesia jangan mengutamakan untung sebesar-sebesarnya.

Para event organizer officer (EO) sebaiknya tidak hanya cekatan menyelenggarakan dan menata  pameran, namun kemampuan menggali potensi teknologi dan permesinan yang menghasilkan produk ramah lingkungan—sangat diperlukan.

Penyelenggara pun mestinya melibatkan pendidikan berkalanjutan bagi generasi milenial untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan sampah plastik. Misalnya dengan menyelenggarakan pendidikan praktik selama pameran. 

Plastics dan Rubber Indonesia

Mengadakan forum pendidikan praktis saat berpemeran merupakan ciri khas sebuah EO di negara-negara maju semisal Italia dan Jerman. Sebagian dari perolehan margin disisihkan untuk membiayai forum pendidikan praktis. 

Dalam hal ini, EO bekerja sama dengan eksibitor namun meminimkan kandungan promosi.  

Sementara itu, pihak instansi terkait dan asosiasi tidak demikian mudah memberikan izin atas penyelenggaraan suatu pameran Plastik dan Rubber di Indonesia tanpa mengetaui detail sisi eksibisi. 

Selama ini, pejabat demikian mudah mengizinkan tanpa melakukan penelitian mendalam tentang suatu pameran—apa lagi pejabat terkait diminta berkata sambutan pada opening ceremony dengtan upah cinderamata—semuanya hanya normatif.

Plastics dan Rubber Indonesia

Penyelenggaraan pameran Plastics dan Rubber Indonesia semestinya bukan hanya forum jualan mesin dan teknologi.  Pameran jenis ini pada umumnya didominasi perusahaan dari China dan Taiwan dan sebagian melakukan penjualan. 

Kita tidak tahu apakah pada transaksi dimasukkan unsur pemungutan pajak. Penyelenggara pameran bukan hanya bermisi keuntungan sebesar-besanya, namun menjadikan sejenis Plastics dan Rubber Indonesia mampu menimbulkan kesadaran bagi masyarakat.

Kita menggunakan dan membuang sampah plastik bakal menimbulkan neraka untuk anak-cucu pewaris masa mendatang. 

Selamat kepada Pamerindo penyelenggara Plastics dan Rubber Indonesia. Simak Photo Stories yang menginfokan gambar dan informasi singkat  yang didapatkan dari peserta Plastics dan Rubber Indonesia 2019.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *