Perangkat SaaS Cerdaskan Mesin, Kapasitas Manufaktur Meningkat

Gunakan perangkat SaaS cerdaskan mesin  maka sektor manufaktur di Asia Pasifik meningkat proses produksi sebesar 93 persen. Sedangkan perusahaan di negara EMEA hanya 75 persen. Apa artinya?

Penulis/editor: Marinus L Toruan

mmINDUSTRI.co.id – Dalam proses produksi, maka pelaku industri membutuhkan smart manufacturing atau  manufaktur cerdas.

Dengan memanfaatkan kekuatan teknologi berbasis Internet of Things (IoT) maka pelaku industri mampu mengoptimalkan proses produksi manufaktur. 

Dengan proses produksi maka semua mesin yang digunakan semakin cerdas  untuk mengidentifikasi peluang untuk mengotomatisasi operasi dan menggunakan analitik data untuk meningkatkan kapastias prdoduksi.

Salah satu teknologi yang digunakan pada mesin dinamai teknologi ERP Plex dengan muatan perangkat lunak yang disebut Software-as-a-Service (SaaS)—aplikasi yang  menggunakan model multi-penyewa canggih sehingga biaya produksu turun secara signifikan yang tentu saja berdampak terhadap skala ekonomi. 

Perangat SaaS merupakan perangkat lunak yang digunakan untuk penyampaikan aplikasi berbasis IoT. Perangkat ini tidak perlu lagi diinstal ke perangkat komputer yang kita gunakan sebab sudah tersedia di cloud computing.   

Selain tidak perlu lagi menginstal dan mengelola perangkat yang rumut itu, pengguna SaaS lebih irit—ini menciptakan daya saing produk di pasar global. 

Beberapa industri yang telah menggunakan perangkat SaaS buatan perusahaan Plex Systems Inc., adalah perusahaan di bidang  Aerospace and Defense, High Tech and Electronics, Automotive, Industrial Manufacturing, Food and Beverage, dan Precision Metalforming.

Plex Systems Inc., sebuah perusahaan anak Rockwell Automation yang dikenal sebagai salah satu perusahaan solusi manufaktur cerdas berbasis cloud, dan mengumumkan hasil studi tahunan ke-7 yang  dilakukan belum lama ini.

Studi tahunan bertajuk The State of Smart Manufacturing Report merupakan satu penelitian yang  mengungkapkan bahwa dampak adopsi atau penggunaan teknologi manufaktur cerdas maka kinerjanya dipercepat sebesar 50 persen secara global pada tahun 2021.

Penggunaan teknologi baru yang berbasis perangkat SaaS itu telah memecahkan tantangan kritis di sektor industri. 

Pengurus Organisasi Asia-Pasifik (APAC) menyatakan bahwa penggunaan SaaS pada manufaktur cerdas mencapai peningkatan sebesar 93 persen—capaian  itu merupakan kemajuan di sektor manufaktur cerdas dengan tingkat  “sangat” penting untuk lebih sukses di masa depan. 

Sebagai pembanding, kita kutip data capaiana Amerika Utara sebesar 84 persen dan negara Eropa, Timur Tengah, dan Afrika  yang disebut (EMEA) itu  mencapai hanya 75 persen.

Indikator yang mencapai 93 persen, merupakan cerminan sikap optimis pelaku industri terhadap operasional manufaktur cerdas yang beroperasi di Asia Pasifik.Apakah survei juga dikajukan di Indonesia? 

Sebagian besar organisasi perusahaan yang beroperasi di  Asia Pasifik melaporkan jangka waktu yang lebih pendek yakni dalam 7 hingga 11 bulan ke depan– untuk penerapan solusi manufaktur cerdas. 

Sedangkan perusahaan yang beroperasi di Amerika Utara dan kawasan EMEA membutuhkan 1 hingga 2 tahun ke depan. Artinya, dengan capaian 93 persen maka biaya operasi manufaktur di  kawasan Asia Pasifik lebih irit. 

Studi global dilakukan dengan mensurvei lebih dari 300 produsen di berbagai industri seperti sektor otomotif, kedirgantaraan, industri makanan dan minuman, elektronik, barang konsumsi, plastik,  industri karet, pembentukan logam presisi, dan industri lainnya. 

Laporan tahun itu dilakukan bekerja sama dengan Hannover Research.  Hasil studi menawarkan wawasan berharga tentang tren, tantangan, dan rencana masa depan yang akan dihadapi oleh  produsen atau pelaku manufaktur—tentu saja berkeinginan meningkatkan bisnis di pasar global.

“Laporan studi ini bertujuan untuk membantu produsen membuat tolok ukur strategi teknologi mereka dan menggabungkan praktik terbaik manufaktur cerdas agar tetap kompetitif dan berkembang,” ungkap Jerry Foster, Chief Technology Officer, Plex Systems.

Jerry Foster menandaskan bahwa strategi teknologi yang terukur memungkinkan untuk secara bertahap mengadopsi solusi dan mencapai nilai dengan cepat. 

Ketika produsen berupaya merampingkan proses dan memecahkan tantangan yang dihadapi, pelaku manufatur  menempatkan nilai signifikan pada penggunaan teknologi pintar untuk mengatasi dan meningkatkan hasil bisnis yang sebenarnya.

Hasil studi tersebut menunjukkan pandemi mengekspos dan memperburuk kondisi yang sudah ada sebelumnya di bidang manufaktur. 

Kekurangan pekerja terampil, persaingan, dan gangguan rantai pasokan adalah tiga tantangan utama yang dihadapi oleh perusahaan di Asia-Pasifik. 

Dengan pemikiran tersebut, sembilan dari 10 responden di APAC (93 persen)  percaya dengan menerapkan manufaktur cerdas merupakan  kunci kesuksesan masa depan perusahaan.

“Sektor manufaktur di Asia terkena dampak buruk  pandemi dan krisis global seperti kerusuhan sipil di Eropa timur. Sebagai pusat global utama untuk manufaktur yang menyumbang hampir setengah dari output manufaktur di seluruh dunia,” papar  Steven Chiu, bos penjualan Asia-Pasifik, Plex Sistem Inc.

Ia menambahkan bahwa  ekonomi Asia-Pasifik bergantung pada sektor industri untuk mendorong pemulihan pascapandemi, 

Steven Chiu  manggaris bawahi bahwa penerapan solusi manufaktur cerdas, seperti teknologi berbasis cloud merupakan keharusan bagi perusahaan di  Asia Pasifik agar tetap kompetitif dan berkembang. 

Hasil temuan seperti dilaporkan belum lama ini,  menunjukkan bahwa perusahaan di kawasan Asia Pasifik memberikan nilai yang signifikan pada penggunaan teknologi tersebut untuk mengatasi dan meningkatkan hasil bisnis yang sebenarnya, tandas Steben Chiu.

Adopsi manufaktur cerdas semakin cepat di seluruh dunia. Pada akhir 2022, 75 persen organisasi akan mengadopsi beberapa komponen manufaktur cerdas. 

Teknologi dan otomatisasi mendorong manufaktur generasi berikutnya, dan adopsi manufaktur cerdas akan terus meningkat sejak tahun 2022.

Semua komponen manufaktur diakui penting oleh lebih dari setengah organisasi yang disurvei. Di seluruh kawasan, termasuk Asia Pasifik,  sistem eksekusi manufaktur adalah 69 persen menduduki peringkat sebagai inisiatif manufaktur cerdas yang paling kritis/signifikan. 

Perencanaan sumber daya perusahaan  dan manajemen kinerja aset mengikuti ini, peringkat tepat di atas sistem manajemen Kualitas dan Perencanaan Rantai Pasokan.

 Pembelajaran mesin dan kecerdasan buatan  adalah teknologi utama yang direncanakan organisasi untuk digunakan dalam lima tahun ke depan. 

Secara global, organisasi terutama menggunakan data untuk tujuan perencanaan, seperti perencanaan/penjadwalan produk (46 persen) dan pengoptimalan proses.