Digital & Software, Industrialisasi

Peningkatan Infrastruktur yang Berkelanjutan, ini Peran Siemens

ShareBagaimana peningkatan infrastruktur berkelanjutan dilakukan? Siemens memperkenalkan teknologi perangkat lunak, dan berkolaborasi dengan Universitas Indonesia, ITB, dan ITS.     Penulis/editor: Marinus L...

Written by Marinus L Toruan · 2 min read >

Bagaimana peningkatan infrastruktur berkelanjutan dilakukan? Siemens memperkenalkan teknologi perangkat lunak, dan berkolaborasi dengan Universitas Indonesia, ITB, dan ITS.    

Presiden Direktur merangkap  CEO PT Siemens Indonesia, Dr Lamine Jendoubi (ke-3 dari kanan, gambar kiri)  foto bersama dengan para pebisnis dan pejabat. Para mahasiswa tehnik dan  insinyur di Indonesia berkesempatan magang di PT Siemens Indonesia  (Foto/@: PT Siemens Indonesia/mmINDUSTRI.co.id/Rayendra L Toruan)

Penulis/editor: Marinus L Toruan

mmINDUSTRI.co.idSiemens (sumber):  Memasuki  tahun 2023 ini, grup Siemens memperkenalkan teknologi perangkat lunak guna mendukung  infrastruktur yang berkelanjutan di Indonesia.

Dari 200-an undangan yang menghadiri agenda Siemens, sejumlah pejabat, para pebisnis, dan stakeholders lainnya menyimak penjelasan  Dr. Lamine Jendoubi, Presiden Direktur merangkap  CEO PT Siemens Indonesia.  

Acara bertajuk Siemens Smart Infra-ConneX itu berkaitan dengan:  

  • Solusi teknologi cerdas untuk mempercepat transformasi pada enam sektor industri kritikal, 
  • Portofolio perangkat keras dan lunak yang telah dikurasi pada platform Siemens Xcelerator yang dapat meningkatkan efisiensi, ketangguhan, dan hasil yang lebih cepat, dan 
  • Kolaborasi Siemens dengan fakultas teknik dari tiga perguruan tinggi untuk meningkatkan kesiapan para mahasiswa dan insinyur di Indonesia menghadapi masa depan.

Selain Lamine Jendoubi, beberapa pembicara dari pemerintah, badan usaha milik negara, lembaga pembiayaan internasional dan kredit ekspor, dan pakar teknologi (Siemens) ikut serta berdiskusi. 

Mereka membahas infrastruktur yang berkelanjutan di Indonesia dan bagaimana teknologi pintar berperan guna membantu mencapai target net-zero. 

Contohnya, Siemens Hub Industry menampilkan solusi teknologi cerdas untuk mendukung transformasi enam sektor industri kritikal yang meliputi energi, transportasi, smart urban, data center, pertambangan, dan sektor manufaktur.

“Teknologi digital merupakan pengungkit dan kunci yang memungkinkan transisi menuju infrastruktur pintar. Infrastruktur pintar adalah infrastruktur yang efisien dan berkelanjutan,” urai Dr. Lamine Jendoubi, Presiden Direktur dan CEO PT Siemens Indonesia. 

Presiden Direktur dan CEO PT Siemens Indonesia, Dr. Lamine Jendoubi (ke-2 dari kiri) bersama pejabat yang mewakili Fakultas Teknik, Universitas Indonesia dan Institut Teknologi Bandung (Foto/@: PT Siemens Indonesia)

Lamine Jendoubi menyatakan pihak Siemens memungkinkan pelanggan untuk melakukan transformasi menjadi lebih efisien, tangguh, dan cerdas  untuk membantu mereka mengubah kehidupan sehari-hari bagi 270 juta orang di Indonesia. 

Untuk mempercepat transformasi digital dan penciptaan nilai bagi pelanggan dari semua ukuran seperti  yang diterapkan di industri, gedung, jaringan listrik, dan transportasi, Siemens menciptakan   platform bisnis digital baru yang disebut Siemens Xcelerator  dan disediakan sejak  Juni  2022. 

Portofolio perangkat lunak yang dikurasi itu  terdiri dari perangkat keras yang mendukung Internet of Things (IoT) serta layanan digital berbasis interoperabilitas, fleksibilitas, keterbukaan, dan as-a-service

Siemens Xcelerator juga menyertakan pasar on line (marketplace) yang terus berkembang untuk memfasilitasi interaksi dan transaksi antara pelanggan, mitra, dan pengembang.

Sementara itu, Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi, Kementeriaan Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia, Rahmat Kaimuddin menjelaskan bahwa saat ini, Indonesia tengah mempersiapkan proyek-proyek strategis.

Pihaknya melibatkan pengembangan energi baru dan teknologi cerdas  untuk mencapai target Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060 atau bahkan lebih awal. 

“Saat pemerintah bergerak maju untuk mempromosikan pembangunan hijau dan masa depan yang cerdas, kami ingin mengundang Siemens, sebagai salah satu perusahaan teknologi terkemuka untuk berpartisipasi dalam sektor-sektor tersebut,”  Rahmat Kaimuddin mengajak Siemens ikut berperan pro-aktif.  

Kemitraan dengan 2 Pergruan Tinggi 

Sesuai dengan komitmen grup Siemens AG yang terus meningkatkan kehadiran dan perannya di Indonesia sebagai mitra teknologi dengan membangun kapasitas manufaktur dan sumber daya manusia Indonesia serta memperkuat kerja sama dengan mitra lokal. 

Dr. Lamine Jendoubi  menggaris bawahi pendidikan demikian penting untuk meningkatkan sumber daya manusia. 

Guna meningkatkan keterampilan dan kualitas teknis yang merupakan prasyarat untuk menerapkan infrastruktur yang berkelanjutan, Siemens berinisiatif  untuk berkolaborasi dengan fakultas teknik di Universitas Indonesia dan Institut Teknologi Bandung (ITB).  Kedua perguruan tinggi itu pun siap berkolaborasi dengan Siemens. 

Menurut Head Communication of PT Siemens Indonesia, Julieta Glasmacher  pihaknya berkolaborasi dengan Fakultas Teknik, Universitas Indonesia dan Institut Teknologi Bandung. 

Para pihak bersepakat mengidentifikasi topik yang cocok bagi mahasiswa tehnik guna pengembangan teknologi yang relevan yang dapat dilakukan melalui seminar dengan para pakar, sertifikasi, donasi teknologi, pemagangan, dan fasilitasi penelitian.

“Kemitraan ini akan meningkatkan kesiapan para insinyur di Indonesia pada masa depan,” tandas Dr.  Lamine Jendoubi. 

Pihak Siemens juga berencana kerja sama dengan Institut Teknologi Sepuluh Nopember yang berkampus di Surabaya. Siemens terbuka bekerja sama dengan perguruan tinggi yang ada di Indonesia demikian Julieta Glasmacher. 

Baca: Indonesia dapat Mencapai Netralitas Karbon, Apa itu Siemens Xcelerator?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *