Dunia harus siapkan pabrik hidrogen masa depan yang berguna untuk menghindari ancaman yang mengerikan dari emisi dari rumah kaca dan industri.
Hidrogen sangat penting untuk keberhasilan transisi energi dan pencapaian tujuan iklim yang nuaman bagi dunia. Pabrik hidrogen seperti sebuah blok bangunan yang sangat dibutuhkan dunia sebagai kopling penggerak beragam sektor industri dan kehidupan umat manusia.
Hidrogen menawarkan opsi ramah lingkungan dengan suplai pasokan listrik, panas, dan mobilitas yang sesuai bagi para pelaku industri dan manusia.
Akan tetapi, sumber energi yang serbaguna dapat dijadikan ramah lingkungan jika dihasilkan dengan energi terbarukan. Bagaimana caranya?
Di sinilah peran tim pakar Institut Fraunhofer yang menangani Operasi Pabrik dan Otomasi IFF. Tim peneliti telah menemukan solusi modular berbasis kebutuhan, desentralisasi khususnya untuk produksi dan distribusi hidrogen hijau yang ramah lingkungan.
Pabrik Hidrogen Masa Depan
Bagaimana bentuk pabrik hidrogen di masa depan? Para peneliti Fraunhofer mengerahkan segala kemampuan untuk menghasilkan hidrogen dari pabrik biogas dan dapat dioperasikan.
Emisi gas rumah kaca atau bangunan perkantoran yang menggunakan bahan kaca harus dikurangi secara besar-besaran di seluruh dunia. Demikian juga pabrik dan transportasi yang menghasilkan emisi harus dialihkan untuk memanfaatkan eneri yang berasak dari energi terbarukan.
Dengan menggunakan hidrogen maka solusi ini dianggap oleh para peneliti sebagai satu-satunya cara untuk membatasi pemanasan global yang berkelanjutan.
Tim peneliti menawarkan teknologi Power-to-X yang menjanjikan pencapain tujuan masa depan yakni: listrik dari energi terbarukan diubah menjadi hidrogen, misalnya menjadi tenaga penggerak kendaraan yang menggunakan sel bahan bakar.
Menurut Wikipedia, Power-to-X—kadang ditulis denganP2X dan P2Y—adalah sejumlah jalur konversi, penyimpanan energi, dan konversi listrik yang menggunakan kelebihan daya listrik.
Hal itu biasanya berlangsung selama periode di mana pembangkit energi terbarukan berfluktuasi melebihi beban.
Teknologi konversi Power-to-X memungkinkan pemisahan daya dari sektor kelistrikan untuk digunakan di sektor lain—seperti transportasi atau bahan kimia—kemungkinan menggunakan daya yang telah disediakan oleh investasi tambahan dalam pembangkitan.
Sementara itu, menurut laman Siemens.com, Power-to-X merupakan teknologi untuk penggandengan sector industri menuju jalan agar dunia bebas dari dominasi karbon.
Penggunaan Power-to-X merupakan solusi untuk mendekarbonisasi ekonomi seperti diupayakan Siemens—guna mendukung dekarbonisasi global dengan mengalihkan sumber energi dari fosil ke sumber energi terbarukan.
Pengurangannya harus dilakukan secara besar-besaran terkait emisi gas rumah kaca sehingga terjadi dekarbonisasi secara global.
Perubahan iklim dan kebutuhan mendesak untuk dekarbonisasi di seluruh dunia dan dampak krisis iklim sangat jelas. Proyeksi kerusakan yang terus berlanjut yang disebabkan oleh emisi gas rumah kaca sangat mengerikan dan tak terhitung dampak negatifnya bagi manusia.
Terjadi kenaikan suhu global, penyusutan gletser, pemanasan lautan, hilangnya garis pantai, dan peningkatan bencana alam yang menyebabkan jutaan orang mengungsi, dan habitat fauna terancam.
Membatasi efek rumah kaca menjadi faktor penentu kebijakan energi di seluruh dunia demikian pakar Siemens menyimpulkan.
Sementara itu, para peneliti di Fraunhofer IFF di Magdeburg, Jerman juga telah melangkah lebih jauh. Tim peneliti menyimpulkan dengan menyiapkan pabrik hidrogen di masa depan.
Para pakar membangun konsep untuk produksi dan distribusi hidrogen hijau yang terdesentralisasi dan modular untuk industri, perdagangan, dan transportasi di sepanjang rantai nilai.
Bagagimana menyimpan hidrogen yang kemudian diubah menjadi energi untuk kendaraan?
Simak Memecah Tenaga Matahari dan Angin Menjadi Hidrogen, Lakukan Proses Elektrolisis
Memecah Tenaga Matahari dan Angin Menjadi Hidrogen, Lakukan Proses Elektrolisis 