Industrialisasi, Sistem Produksi

Menghadapi Persaingan Global Perusahaan harus Gunakan Teknologi 5G

ShareMenghadapi persaingan global merupakan “perang bisnis” yang ketat. Tanpa mengadopsi dan menguasai teknologi 5G berbasis digital disruption, perusahaan bisa bangkrut seketika.  Akan...

Written by Jurnalis Industri · 1 min read >
Menghadapi Persaingan Global

Menghadapi persaingan global merupakan “perang bisnis” yang ketat. Tanpa mengadopsi dan menguasai teknologi 5G berbasis digital disruption, perusahaan bisa bangkrut seketika.  Akan tetapi, perusahaan dengan belasan karyawan mampu “menjajah” pasar dunia.

Menghadapi Persaingan Global
Lembaga High Performance Center for Networked bagian Adaptive Production meneliti untuk mencapai digitalisasi dan konektitas yang dapat diterapkan di lingkungan sektor manufaktur. Menghadapi Persaingan Global (Sumber foto/©: Fraunhofer IPT)

Menghadapi persaingan global bukan lagi sekadar topik seminar yang diurai oleh para pakar. Lihat China dan negara-negara maju lainnya, terus merangsek ke berbagai negara. Beragam produk—seperti mesin dan alat  industri demikian mudah masuk ke berbagai negara—juga ke Indonesia.

Kita tidak mungkin melarang barang buatan asing membanjiri pasar domestik. Kita termasuk pelaku perdagangan internasional yang tentu saja punya hak dan kewajiban sesuai dengan hukum dagang internasional.

Salah satu cara yang lebih tepat dan baik, kita harus memberdayakan diri dengan menguasai teknologi. Ingat beberapa produk yang tadinya mendunia kini tinggal kenangan, seperti film Kodak dan Fuji yang digantikan digital. Kamera konvensional terwujud dalam smartphone.

Kini tiba era teknologi nirkabel 5G, apakah kita sudah siap? Apakah manajemen perusahaan-perusahaan yang ingin High Performance dalam memproduksi produk-produk canggih—sebagai  pesanan tunggal atau satu batch dapat menggunakan teknologi konvensional yang sudah berlalu?

Tentu saja tidak. Dengan teknologi 5G, ongkos produksi lebih efisien—mesin dioperasikan jaringan yang terdigitalisasi terhadap lini produksi. Perusahaan-perusahaan berpeluang untuk berpartisipasi dalam perkembangan teknologi 5G meski kehadirannya masih baru seperti Ericsson.

Akan tetapi, perusahaan Ericsson yang bekerja sama dengan IPH Fraunhofer justru siap menggelar temuan mereka pada Hannover Messe di Hannover, Jerman pada  23-27 April 2018.

Tim periset dari tiga lembaga Fraunhofer Institutes (Aachen) bekerja sama dengan Fraunhofer High Performance Center bagian Adaptive Production—guna mewujudkan konektivitas secara lengkap mesin dan sensor.

Tujuan konektivitas itu adalah untuk mengevaluasi semua data produksi yang tercatat dengan algoritma cerdas secara real time,  dan secara fleksibel menyesuaikan proses sejalan dengan rencana.

Tim periset telah menemukan perkiraan diagnostik dan peramalan apa yang dihasilkan untuk pembuatan produk yang diburuhkan di berbagai sektor.

Menurut ©Fraunhofer IPT, implemengasi teknologi 5G  bertujuan untuk mencapai kinerja tinggi jaringan, dan produksi adaptif—lingkungan manufaktur sepenuhnya digital yang saling terhubung.

Pengolahan komponen (parts) atau optimalisasi manufaktur selama proses produksi seringkali menghasilkan produk yang tidak layak atau hanya sebagian yang baik. Perusahaan Ericsson telah  mengadopsi dan menggunakan teknologi nirkabel 5G.

Hasil penelitian dari tiga Institut Fraunhofer di Aachen sebaiknya diadopsi oleh perusahaan agar siap menghadapi persaingan global  (Bahan diolah dari Fraunhofer IPT)

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *