Bagaimana menggali bijih besi di kedalaman lebih satu kilometer? Perusahaan ABB yang bermarkas di Zürich, Swiss, menanda tangani kontrak bisnis bersama LKAB perusahaan milik Swedia.
Penulis/editor: Marinus L. Toruan
mmINDUSTRI.co.id – Perusahaan milik negara Swedia, LKAB memperpanjang perjanjian kerja sama bisnis dengan ABB.
Produsen mesin pendukung tambang di bawah tanah seperti mesin kerekan atau mine hoists yang digunakan di bawah tanah dipercaya oleh LKAB untuk menyediakan peralatan tambang selama tiga tahun.
ABB dipercaya untuk menyediakan mesin pengangkat hasil tambang dari lokasi galian (tambang besi) ke lokasi yang ditentukan.
Perjanjian layanan antara ABB dan LKAB mencakup penyediaan 12 kerekan yang digunakan di lokasi tambang di Kiruna, Swedia dengan masa pelayanan hingga akhir tahun 2023.
Menggali Bijih Besi di Kedalaman lebih Satu Kilometer
Manajemen perusahaan teknologi ABB yang berkantor pusat di Zürich, Swiss itu telah menandatangani perjanjian jangka panjang dengan LKAB belum lama ini, demikian rilis ABB belum lama ini.
ABB harus menyediakan 12 mesin yakni kerekan tambang atau mine hoists dan motor pengangkat atau hoisting motors yang digunakan di tambang Kiruna.
Kiruna yang berlokasi di Swedia Utara merupakan salah satu sumber tambang bijih besi bawah tanah terbesar di dunia—menghasilkan lebih dari 85.000 ton per hari.
Oleh karena itu, ABB harus menyediakan peralatan tambang bagi LKAB yang berlokasi di Kiruna. ABB juga dipercaya memelihara dan mengoptimalisasikan siklus mine hoists dengan memaksimalkan efisiensi dan tanpa mengurangi kapasitas produksi tambang yang dimulai sejak tahun 2010.
Kontrak baru itu bertujuan memperpanjang layanan ABB hingga akhir tahun 2023 dengan kesepakatan baru bahwa perusahaan LKAB setuju menggunakan mesin buatan ABB selama tiga tahun berikutnya.
Sebagian besar bijih besi yang ditambang di Kiruna berada di kedalaman lebih dari satu kilometer, dengan lempengan padat besar dari deposit bijih besi di sepanjang beberapa ratus meter ke di bawah tanah.
Tim insinyur ABB dengan dukungan para insinyur dari anak-anak perusahaan grup ABB dari berbagai Negara (apakah termasuk Indonesia?) bekerja sama di lokasi tambang di Kiruna, Swedia.
Mereka berusaha meningkatkan kapasitas dan kinerja mine hoists dengan pengurangan waktu siklus mine hoists atau kerekan untuk mengoptimalkan produksi bijih besi.
Para insinyur telah meningkatkan penggunaan peralatan, menyeimbangkan kapasitas, dan menjaga peralatan hoists agar tidak terkena keausan atau karat.
“LKAB sangat menekankan pentingnya menjaga kesempurnaan setiap elemen dari proses penambangan di bawah tanah, dan membuat proses penambangan seirit mungkin,” tutur Peter Ylivainio, Senior Maintenance Engineer perusahaan LKAB.
“Menambang bijih besi di kedalaman lebih satu kilometer di bawah tanah merupakan tantangan logistik yang menuntut infrastruktur agar berfungsi dengan baik. Kapasitas produksi harus aman dan hemat sumber daya. Metode dan proses produksi yang dikembangkan dengan baik sangat penting,” tambah Peter Ylivainio, Senior Maintenance Engineer andalan LKAB itu.
Peter Ylivainio melanjutkan bahwa pihaknya memiliki hubungan sukses yang panjang dengan ABB. Kehadiran mereka di lokasi tambang, keahlian ABB global, dan teknologi operasi jarak jauh mendukung tujuan perusahaan LKAB.
“Dengan perjanjian baru ini, ABB memastikan kapasitas yang optimal, efisiensi yang lebih besar, konsumsi energi yang lebih rendah, dan siklus hidup peralatan yang panjang di seluruh sistem control seperti motor, drive, dan kerekan hingga tahun 2023 dan seterusnya,” tutur Erik Kjellgren, Strategic Account Manager ABB.
“Tim insinyur ABB yang berpengalaman mendukung secara reguler kegiatan tambang LKAB. Kami berharap peningkatan manfaat bagi pelanggan dalam hal wawasan dan tindakan untuk mengoptimalkan kinerja peralatan,” janji Erik Kjellgren
Apa manfaat mesin mine hoists? Mesin yang disebut kerekan ini merupakan arteri utama pada aliran produksi di tambang di Kiruna. Mesin ini mengangkat bijih besi ratusan meter dari lokasi sublevel menuju ground level di bawah tanah.
Baca: Perbedaan Mesin Kerekan dengan Crane, Bagaimana Siklus Produksi Tambang?