Tambang, Technology

Optimalkan Ekonomi Sirkular Berbasis Material Kritis, Kita lebih Kaya sebagai Pengolah

ShareBagaimana cara optimalkan ekonomi sirkular berbasis material kritis? Sumber daya alam melimpah bahkan limbah batubara dapat kita olah menjadi sumber ekonomi dan...

Written by Marinus L Toruan · 2 min read >

Bagaimana cara optimalkan ekonomi sirkular berbasis material kritis? Sumber daya alam melimpah bahkan limbah batubara dapat kita olah menjadi sumber ekonomi dan kita lebih kaya. Kuasai teknologi inovasi terbaru.   

Skema lengkap potensi REY (REE + Yttrium) mulai dari sumber supply and demand dunia dan sumber di Indonesia sampai potensi pasarnya dapat diketahui secara detail. Optimalkan ekonomi sirkular berbasis material kritis (Foto/@: Source : https://ugrg.ft.ugm.ac.id/)

Penulis: Pudji Untoro*    Editor: Marinus L Toruan

mmINDUSTRI.co.id – Dalam beberapa tahun terakhir ini, pengembangan ekonomi sirkular merupakan topik bahasan menarik bagi para ahli dan pembuat kebijakan.

Akan tetapi, pengembangan ekonomi sirkular dapat lebih optimal berputar mana kala  semua elemen penggeraknya mampu secara mandiri berjalan dan satu sama lain saling bergantung pada sinergi yang  menjadi satu kesatuan gerak bersama secara terpadu, singkron dan berkelanjutan. 

Pengembangan konsep ekonomi sirkular atau circular economy  merupakan salah satu alternatif dari ekonomi linier atau tradisional—meliputi pembuatan, penggunaan, dan pembuangan (mengelola) limbah dari proses pembuataan bahan baku.

Optimalkan Ekonomi Sirkular Berbasis Material Kritis

Dengan menerapkan konsep ekonomi sirkular maka kita berupaya untuk menjaga sumber daya agar dapat digunakan selama mungkin, mengekstraksi nilai optimal dari proses saat digunakan.

Selanjutnya, kita memulihkan dan meregenerasi produk dan material pada tingkat akhir setiap umur layanan—seperti dijelaskan laman wrap.org.uk. 

Konsep ekonomi sirkular adalah upaya pemanfaatan sumber daya dengan mengolah sumber bahan baku menjadi produk baru—dalam hal ini turunan batubara—selanjutnya upaya mendaur ulang limbah. 

Dengan pemanfaatan daur ulang maka sampah, emisi, limbah,  dan energi yang terbuang dapat diminimalisasi dan bahkan dijadikan sebagai produk baru.

Sumber daya alam (SDA) tersedia dari sumber pengadaan yang baru mau pun limbah sektor industri. Limbah itu dapat kita olah lagi dengan menggunakan teknologi  inovasi dalam proses tertentu dengan menjalankan prinsip reduce, reuse dan recycling (3-R).

Sementara, landasan industrinya sangat kita nantikan misalnya dalam bentuk yang telah disiapkan yakni Indonesia Battery Holding. 

Hal itu berpengaruh terhadap  ketersediaan dan keberlanjutan yang selalu ada dan terjamin jangka panjang seperti digambarkan pada bagan tulisan  Hasil Ekspor Batubara Minim Devisa, Lebih Besar Nilai dari Karbon Baru

Sumber daya manusia yang akan terlibat di semua sektor ekonomi harus selalu mampu mangaktualisasi diri agar mempunyai kompetensi untuk menciptakan teknologi inovasi terbaru.

Dengan demikian, dinamika sektor hulu sampai hilir selalu memicu penciptaan putaran baru ekonomi di dalam sistem ekonomi sirkular. Selanjutnya, mampu menimbulkan sistem baru yang berkembang sesuai dengan inovasi yang dihasilkan di dalam sistem baru tersebut. 

Teknologi inovasi yang dikembangkan selalu berdasarkan kebutuhan sumber bahan baku yang (dapat) selamanya tersedia dengan penyediaan yang lestari melalui Tanah untuk Pertanian. 

Selanjutnya untuk Peternakan dan Kehutanan, Air & Laut untuk Aquaponik, hidroponik, dan Perikanan serta Udara yang bersih untuk keberlanjutannya. 

Selain itu teknologi nanofikasi, gravelisasi, dan  grafenisasi untuk karbon baru harus berbasis kearifan lokal yang mempunyai potensi HAKI, dan selalu didukung proses regenarasi SDM unggul untuk menciptakan kebaruan yang dibutuhkan industri hulu sampai hilir dan pengolahan limbah. 

Sinergi UMKM

Pengembangan selanjutnya dapat diupayakan melalui sinergi dengan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan lembaga lain di daerah yang secara langsung berkaitan dengan masyarakat yang mendukung proses produksi maupun pengembangan usaha selanjutnya. 

Pengembangan usaha direncanakan berbasis pemberdayaan UMKM dan masyarakat dengan pemanfaatan teknologi inovasi secara mandiri dengan kapasitas kecil dengan kuantitas yang banyak dengan pembinaan yang intensif untuk peningkatan kualitas produksinya. 

Sumber bahan bakunya yang melimpah harus dijaga dan disiapkan serta mulai disiapkan penyimpanan material bahan baku untuk kebutuhan jangka panjang dan berkelanjutan.

Upaya tersebut dapat diimplementasikan dalam periode waktu tertentu sesuai disain yang direncanakan, maka langkah-langkahnya harus dapat dijabarkan lebih lanjut dengan melibatkan semua pemangku kepentingan terkait.

Hal itu dapat dilakukan melalui sebuah rencana implementasi yang  dijabarkan lebih detail tentang program, siapa, dan lembaga pelaksananya, waktu pelaksanaan, dan  sinergi pendanaan yang harus disiapkan agar sesuai dengan rencana. 

Penyiapan database untuk swasembada sumber daya kekuatan utama baik SDA, SDM serta infrastruktur yang sejak dini harus dibentengi oleh regulasi yang “ramah kemandirian”. 

Dukungan kekuatan utama dapat digunakan untuk mendisain pengembangan pilot industri dalam kawasan ekonomi khusus dalam mempersiapkan langkah komersialisasi selanjutnya. 

Untuk proses komersialisasinya dapat secara masif berkembang cepat, maka langkah integrasi pentahelix (Akademisi, Bisnis, Pemerintah, Masyarakat dan Komunitas) harus  berjalan sinergi dan terpadu sebagai sarana pembuktian succes story

Hal itu mudah  dikembangkan untuk daerah lain yang akan menjadi sebuah industri yang berbasis pada kearifan lokal disesuaikan dengan kekuatan utamanya. 

Dengan platform ekonomi sirkular baru dan potensi nilai tambah tinggi dapat digunakan sebagai penarik gerbong UMKM dalam payung industri hijau yang dapat bergerak cepat dengan roda-roda pentahelix pasca pandemi #Coronavirus

Kita rugi besar jika hanya bangga sebagai negara pengekspor hasil tambang (mentah). Kita lebih bangga jika mampu sebagai negara pengolah batubara. 

Kita pun mampu mengolah limbah tambangnya menjadi material kritis untuk modal pembangunan ekonomi di masa depan. Bagaimana menurut Anda?       

Dr Ing Pudji Untoro*  Komite Karbon Baru dan Material Maju (KBMM) dan Lembaga Kajian Nawacita (LKN)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *