Bio Teknologi, Industrialisasi

Menemukan Virus Penyerang Ikan Mas dengan Teknologi Sel

ShareMenemukan virus penyerang ikan mas dengan teknologi sel. Penggemar ikan mas bakar dan ikan goreng harus ekstra hati-hati agar terhindar dari virus...

Written by Marinus L Toruan · 2 min read >
Menemukan Virus Penyerang Ikan Mas

Menemukan virus penyerang ikan mas dengan teknologi sel. Penggemar ikan mas bakar dan ikan goreng harus ekstra hati-hati agar terhindar dari virus yang mematikan. Ratusan ton ikan pernah mati di Danau Toba, Danau Maninjau, Danau Singkarang, dan juga di Jerman. Bagaimana tim ahli mendapatkan vaksin?

Menemukan Virus Penyerang Ikan Mas
Dengan diagnosis yang lebih baik, ikan mas yang terinfeksi dapat diidentifikasi secara andal dan kemudian dipisahkan dari ikan-ikan yang masih sehat. Menemukan Virus Penyerang Ikan Mas dengan Teknologi Sel (Sumber foto/©: Fraunhofer EMB)

Apakah Anda penggemar ikan mas yang dibakar dengan bumbu pedas lengkap dengan paprika atau lapisan tepung roti atau tepung terigu? Atau lebih suka ikan mas yang digoreng dan tampak mengambang di atas minyak goreng?

Ikan mas adalah salah satu ikan yang paling popular di Jerman dan di Indonesia. Contohnya di kalangan warga di Tapanuli khususnya masyarakat suku Batak. Rasanya, proses adat tidak sah tanpa ikan mas.

Ketika menyelenggarakan acara adat misalnya saat kelahiran anak, pernikahan, dan bahkan saat seseorang sakit atau terhindari dati musibah—termasuk ketika seseorang meninggal dunia, hidangan ikan mas merupakan bagian dari ritual yang sarat makna.

Cara masaknya pun khas, bukan digoreng. Bumbu kunyit lebih dominan dibanding bahan bawang dan bumbu lainnya.

Dan biasanya jumlah ikan yang diserahkan oleh orang yang lebih tinggu status kekerabatan,misalnya pihak paman kepada keponakan, selalu berjumlah ganjil, misalnya, satu ekor, tiga, lima, dan seterusnya.

Ketika berlangsung acara pernikahan, pembawa acara selalu mengumumkan daftar nama pihak yang memberikan ikan (sudah matang) kepada pengantin. Penyerahan ikan mas itu merupakan bentuk kasih saying pemberi kepada pihak yang diberikan.

Sudah barang tentu bukan hanya pasangan pengantin yang boleh menikmati semua ikan mas pemberian adat itu,  juga keluarga besar. Tidak sembarang orang yang  dapat memasak ikan mas khas adat Batak.

Bagaimana jaminan kesehatan ikan-ikan adat yang digunakan pada acara adat Batak? Apakah pernah  menemukan virus penyerang ikan mas di perairan Danau Toba dan Danau Maninjau, Sumatra Barat?

Tahun lalu, puluhan ton ikan mati secara serantak di kedua danau kebanggaan Sumatra itu. Kita belum pernah mendengarkan laporan tim peneliti (ahli) seakurat hasil penelitian yang dilakukan di Jerman.

Kita simak penelitian yang dilakukan oleh sejumlah tim ahli di Jerman. Tim ahli sukses menemukan virus herves koi dalam 15 kilogram ikan mas yang digoreng, dan kemudian menemukan virus penyerang ikan mas berdasarkan penelitian mereka di laboratorium.

Tim ahli  menyebut virus dengan sebutan herpes koi (KHV). Virus KHV  tidak aktif dalam ikan mas selama beberapa bulan, sehingga pengonsumsi tidak menyadari apakah ikan mas yang disantap tekena infeksi KHV—virus ini paling mematikan.

Menyadari keadaan itu, tim ahli berkomit untuk membantu petani yang membudidayakan ikan mas. Jerman demikian serius meneliti kesehatan ikan mas—tentu berpengaruh positif bagi warga yang gemar menyantap ikan.

Tiga orang peneliti di lembaga Fraunhofer (sejenis LIPI-nya Indonesia)  mengembangkan sebuah proses dan teknologi yang membantu mendiagnosis virus dengan cara lebih andal dan akurat.

Menurut perkiraan tim ahli, sekitar setengah dari semua ikan berasal dari akuakultur (lautan dan budidaya ikan di air tawar seperti danau dan sungai). Jika penangkapan ikan di lautan dilakukan secara besar-besaran, stok ikan di pasar demikian banyak.

Bagaimana dengan jaminan kesehatan ikan yang disimpan dalam waktu yang lama? Pengomsumsi ikan mas yang di Jerman relatif  banyak seperti di Indonesia. Warga gemar menikmati ikan mas dan ikan hasil tangkap dari laut meski tanpa ritual adat seperti dilakukan oleh warga Batak.

Contohnya di daerah Saxon Upper Lusatia—termasuk dua wilayah yakni Franconia dan Upper Palatinate dianggap sebagai daerah tangkapan ikan secara tradisional di Jerman.

Para petani umumnya  membudidayakan ikan mas di kolam-kolam berukuran sempit, tidak seperti di Tanau Toba dengan keramba ikan yang justru mengotori perairan danau.

Meski Jerman adalah raja teknologi dengan mesin dan alat yang canggih buatannya, para petani berjuang selama bertahun-tahun untuk melawan virus herpes koi yang terus menyebar dan menyebabkan infeksi KHV pada ikan.

Wabah penyakit yang melanda daerah Saxony pada tahun 2003 hingga 2005, menyebakan beberapa peternak ikan mas kehilangan  28 ton ikan yang mati. Kejadian itu merupakan peristiwa besar yang sungguh mengangetkan seantero Jerman. Apakah peristiwa yang memilukan itu dibiarkan?

Bagaimana mematikan virus yang menyerang ikan mas? Tim ahli terus bekerja untuk menemukan virus penyerang ikan mas (Bahan diolah dari laman Fraunhofer EMB dan sumber lain)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *