Digital & Software, Industrialisasi

Manfaat Memasuki Global Lighthouse Network, Perusahaan Atasi Hambatan

ShareApa manfaat memasuki global lighthouse network dan national lighthouse network dbertransformasi melalui digital disruption platform dan Internet of Things? Dari Indonesia baru...

Written by Marinus L Toruan · 3 min read >

Apa manfaat memasuki global lighthouse network dan national lighthouse network dbertransformasi melalui digital disruption platform dan Internet of Things? Dari Indonesia baru dua perusahaan berhasil menjadi leader dalam penerapan industri transformasi sesuai era Industry 4.0. 

Para pengusaha yang mendapatkan National Lighthouse sebagai tanda keberhasilan menerapkan transformasi digital di perusahaan mereka masing-masing (Foto/@: Naganaya Indonesia)

Penulis/editor: Marinus L Toruan

mmINDUSTRI.co.id – Naganaya Indonesia (sumber): Bagi perusahaan yang ingin bergabung dalam global lighthouse network sebaiknya berkolaborasi dan bersinergi dengan perusahaan (Indonesia) yang sukses mensejajarkan leadership-nya denga 54 perusahaan dari pelbagai negara. 

Arahan itu mengemuka dari  sejumlah pelaku industri, pakar, dan pembuat kebijakan seperti Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita yang membuka  Indonesia 4.0 Conference & Expo 2023 yang digelar oleh PT Naganaya Indonesia belum lama ini.

Ribuan para pelaku industri dan pebisnis menyempatkan untuk mengetahui ragam informasi baik melalui pameran dari peserta yang menyajikan lebih dari 150 produk dan solusi teknologi terkini dan informasi terkait Industry 4.0.

Penyelenggara juga melakukan konferensi dan melakukan program yang mengedukasi yang terdapat pada kegiatan silent conference, warehouse of idea, luncheon networking session, coaching clinic, dan mencoba pengalamn ketika menggunakan alat virtual reality yang dapat kita gunakan misalnya mengunjungi pabrik pakaian wanita secara virtual tanpa harus pergi ke lokasi.

Revolusi industry 4.0 dan digital transformasi merupakan kebutuhan bagi pelaku  industri dan bisnis. Oleh sebab itu, Kementerian Perindustrian komit mendukung, mengedukasi, dan membina para pengusaha sejak diresmikan Making Indonesia 4.0 pada tahun 2018.

Kementerian Perindustrian membantu agar lebih banyak perusahaan industri di Indonesia yang sukses mencapai status melalui  global lighthouse network dan melalui national lighthouse network untuk tingkat Indonesia.

Para pelaku bisnis dan industri semakin peduli dengan tranformasi digital. Para pengunjung Indonesia 4.0 Conference & Expo 2023 menumpleki booth PT Scheider Indonesia yang salah satu anak usahanya di Batam telah memasuki Global Lighthouse Network bersama PT Petrosea Tbk.—liat video (Foto/@: PT Schneider Indonesia)

Predikat atau capaian global lighthouse network yang dicapai melalui serangkaian penilaian dan inisiatif lam World Economic Forum yang berkolaborasi dengan McKinsey & Company, dan merupakan kajian dalam bentuk laporan resmi secara ilmiah.

Tim pengkaji menilai masa depan operasi dan mempertimbangkan bagaimana penerapan  teknologi Revolusi Industri 4.0 menghasilkan produk yang lebih efisien dan berdaya saing. 

Predikat global lighthouse network adalah sebuah platform untuk mengembangkan, mereplikasi, dan meningkatkan inovasi di bidang manufaktur, menciptakan peluang untuk pembelajaran dan kolaborasi lintas perusahaan. 

Di 132 lokasi saat ini tersambung dan terlibat dalam jaringan  sehingga perusahaan-perusahaan mampu meningkatkan produktivitas, keberlanjutan, dan rantai pasokan yang tangguh.

Capaian itu  sejalan dengan target Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmta. Dua Perusahaan yang berlokasi di Indonesia relah masuk ke global lighthouse nerwork yaitu PT Schneider Electric Manufacturing  Batam dan PT Petrosea Tbk. 

“Setidaknya pada akhir 2024 terdapat dua tambahan perusahaan yang memperoleh status global lighthouse dari WEF. Dunia dapat melihat kesiapan Indonesia dalam menjawab tantangan manufaktur saat ini, seperti rantai pasok, logistic, dan pembiayaan,” jelas Agus Gumiwang Kartasasmita saat meresmikan Akbar Pusat Industri Digital 4.0 di Jakarta pada Maret 2023.

Kegiatan Indonesia 4.0 Conference & Expo 2023 merupakan wujud dukungan dari Kementerian Perindustrian, Dewan Transformasi Digital,  dan PT Naganaya Indonesia yang berkehendak percepatan implementasi Industri 4.0 dan transformasi digital yang mendukung industri inklusif dan berkelanjutan. 

Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri, Kemenperin, Doddy Rahadi, menggaris bawahi bahwa Indonesia 4.0 Conference and Expo 2023   merupaka ajang bagi para pelaku industry. Mereka  berpeluang  mendapatkan informasi terkini seputar digital transformasi dan industry 4.0.

Para pelaku industri dan bisnis seperti manufaktur dan sektor lainnya, berkesempatan saling bertukar dan bahkan mendapatkan informasi dari perwakilan World Economic Forum yang juga menjadi salah satu keynote speaker.

Mereka membahas lebih rinci tentang Global Lighthouse Industri 4.0—bertepatan dengan target Indonesia untuk menambah 2 industri yang mendapatkan rekognasi sebagai Advance manufacturing Global Lighthouse pada tahun 2024.

Ketua Dewan Transformasi Industri,  Fadli Hamsani menjelaskan Event Industry 4.0 Conference & Expo merupakan wadah yang paling tepat untuk bertemunya semua stake holder,  praktisi industri, akademisi,an pemerintah dalam satu ekosistem dalam mendorong percepatan transformasi digital industri 4.0 di Indonesia. 

Direktur Utama PT Naganaya Indonesia, Aditya Adiguna menyampaikan bahwa  Indonesia 4.0 Conference & Expo 2023 merupakan embrio dari Making Indonesia 4.0 pada 2018. 

Apa hambatan dan tantangan dalam mengimplementasikan Industry 4.0 di perusahaan? 

Mengimplementasikan transformasi digital pada umumnya pelaku industri di Indonesia mnghadapi tantangan berupa infrastruktur yang belum menyeluruh, pemanfaatan infrastruktur yang belum produktif, dan sumber daya manusia (SDM) yang belum memiliki kompetensi. 

Salah satu solusi adalah kesadaran masyarakat dan pemerintah  untuk  membangun infrastruktur yang memadai dan memanfaatkannya secara maksimal. 

Tidak kalah penting adalah program, edukasi secara berkala dan meningkatkan kesadaran bisnis dan organisasi perihal perkembangan transformasi digital yang berkelanjutaan.  

Event yang dilaksanakan oleh PT Naganaya Indonesia merupakan satu wadah bagi para pemangku kepentingan agar dapat berjumpa dan berbagi informasi, dan menjadi arahan bagi para pelaku industri dalam transformasi mereka menuju digital dan industri 4.0.

Sementara menurut studi Microsoft  dari Microsoft Digital Transformation Study, paa pengusaha menghadapi lima hambatan terbesar dalam melakukan transformasi digital seperti: keamanan dan privasi data dari ancaman serangan cyber.

Selanjunya tenaga SDM dengan keahlian digital masih sangat kurang, pengusaha sulit menemukan mitra teknologi yang tepat, ketidakpastian lingkungan ekonomi, infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi dan kebijakan pemerintah yang kurang memadai.

Bagaimana keamanan data & ancaman cyber di Indonesia? Banyak perusahaan di Indonesia yang belum menerapkan cybersecurity secara serius. 

Menurut Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), serangan cyber di tahun 2020 naik sekitar 4 kali lipat dibandingkan tahun 2019. Hal ini dipicu perubahan pola hidup masyarakat selama pandemi yang lebih bergantung pada digital. Belajar dari kasus itu, keamanan cyber harus menjadi prioritas utama bagi perusahaan yang tengah atau hendak melakukan transformasi digital. 

Salah satu solusi untuk meningkatkan keamanan cyber tanpa harus melakukan investasi secara besar-besaran adalah dengan menggunakan layanan keamanan data dan perangkat yang terpercaya dan dapat diandalkan.

Bagaimana dengan  minimnya keahlian digital SDM di Indonesia? Menurut Workday Digital Agility Index, sebanyak 68 persen perusahaan di ASEAN tidak memiliki pemahaman digital yang menyeluruh. 

Perusahaan-perusahaan di ASEAN menyatakan, lebih dari 50 persen  karyawan mereka tidak memiliki keahlian digital yang baik. 

Hasil penelitian Workday melapokan, bahwa minimnya keahlian digital diakibatkan pola pikir sebagian besar perusahaan di ASEAN yang tidak menganggap SDM sebagai sumber keunggulan bersaing perusahaan, sehingga perusahaan tidak melakukan investasi tambahan untuk merekrut dan mengembangkan SDM mereka dengan baik.

Kita tunggu Indonesia 4.0 Conference & Expo 2024 besutan PT Naganaya Indonesia.

Simak penjelasan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita melalui video https://youtu.be/XPKVsS5ESEk

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *