Digital & Software, Industrialisasi

Kolaborasi Nanosensor dan Digital Twins, Indonesia Bangun Green Industrial Park

ShareBagaimana kolaborasi Nanosensor dan Digital Twins untuk melacak emisi di gedung-gedung dan lahan pertanian? Apa tujuan Indonesia membangun Green Industrial Park yang...

Written by Marinus L Toruan · 2 min read >
Kolaborasi Nanosensor dan Digital Twins

Bagaimana kolaborasi Nanosensor dan Digital Twins untuk melacak emisi di gedung-gedung dan lahan pertanian? Apa tujuan Indonesia membangun Green Industrial Park yang pertama di dunia? 

Kolaborasi Nanosensor dan Digital Twins
Melalui KTT Pemimpin Dunia CPO26 para pemimpin negara yang tergabung dalam CPO26 sepekat mengurangi emisi hingga nol (bersih) pada tahun 2050. (Foto/@: CPO26)

Penulis/editor: Marinus L Toruan

mmINDUSTRI.co.id – Para pemimpin dunia telah mengibarkan bendera COP26 di Glasgow, Inggeris belum lama ini. Pengibaran bendera itu merupakan wujud komitmen dunia untuk menghadapi perubahan iklim. Dunia harus bebas dari emisi.   

Menghilangkan emisi menjadi nol pada tahun 2050 membutuhkan tekad dan komitmen tiap negara sesuai dengan hasil yang dicapai pada KTT Pemimpin Dunia CPO26 yang berlangsung di Glasgow, Inggris pada 31 Oktober – 2 November 2021. 

Untuk mewujudkan kesepakatan CPO26 itu, para pakar dan pelaku industri telah membahas peran teknologi Nanosensor dan Digital Twins.   

Teknologi Nanosensor merupakan perangkat skala nano yang mengukur kuantitas fisik dan mengubahnya menjadi sinyal dan dapat dideteksi dan dianalisis. 

Para pakar mengusulkan beberapa cara perakitan dan pembuatan Nanosensor seperti litografi top-down lithography (perakitan dari atas ke bawah), bottom-up assembly (perakitan dari bawah ke atas), and molecular self-assembly (secara mandiri dalam bentuk molekuler).

Sementara Digital Twins atau kembar digital merupakan representasi dinamis yang selalu terkini dari objek atau sistem fisik. Dengan mengumpulkan secara lengkap semua data di satu tempat, maka Digital Twins mengalirkan input real-time yang berasal dari Nanosensor.

Dilansir dari situs  World Digital Foundation penyebaran miliaran Nanosensor yang sangat akurat dan aman yang saling terhubung ke jaringan Digital Twins tingkat global. Dengan cara ini memungkinkan pemantauan emisi secara real-time di lingkungan perkotaan dan pertanian.

Para delegasi KTT CPO26, bersepakat membahas peran penting Nanosensor dan Digital Twins. Menurut prediksi para ahli, penggunaan teknologi Nanosensor dan Digital Twins berdampak signifikan terhadap perubahan iklim di masa depan. 

Kolaborasi kedua teknologi itu yang memungkinkan organisasi-organisasi global—seperti negara dan PBB—lebih mudah melacak dan mengelola emisi dalam rangka menghadapi perubahan Iklim. 

Sementara negara-negara dan pelaku industri yang  belum menerapkan kesepakatan KTT CPO26 

Nanosensor mudah diimplementasikan di setiap ruang perkotaan dan pedesaan, hutan yang luas dan kota-kota yang berpolusi. Nanosensor  memungkinkan pelacakan emisi karbon secara global dan akurat secara nyata atau real time.

Penggunaan teknologi Digital Twins mampu menghitung data emisi karbon yang dikumpulkan oleh Nanosensor, memberikan representasi yang sangat akurat, dan selanjutnya  dapat dibagikan ke berbagai negara.

Dengan demikian, pihak-pihak terkait seperti negara, badan-badan internasional, perusahaan, rumah tangga, dan individu memungkinkan untuk mencari cara mengelola emisi dan berdampak terhadap penciptaan ekonomi sirkular atau sircular economy

Berbeda dengan konsep dan implementasi ekonomi linier maka konsep ekonomi sirkular atau sircular economy  masalah limbah dimasukkan dalam rancangan dan  sumber daya ekosistem yang  memaksimalkan nilainya serta menjaganya tanpa beban limbah.

Banyak negara, seperti Belanda, Finlandia, China, dan Jepang, telah mengadopsi pendekatan ini dalam agenda nasional mereka masing-masing. Kelangkaan sumber daya, harga sumber daya yang tidak stabil, dan dampak lingkungan dari ekstraksi dan penggunaan sumber daya yang berlebihan.

Sementara itu, Indonesia memulai pengembangan kawasan  Green Industrial Park di Kalimantan Utara. Luas kawasan industri  berbasis hijau itu mencapai 20 hektar dan merupakan yang di dunia.

Ketika meresmikan groundbreaking Pabrik Baterai Kendaraan Listrik Pertama di Asia Tenggara di kawasan Industri Karawang, Jawa Barat pada pertengahan September 2021, Presiden Joko Widodo menjelaskan bahwa Green Industrial Park itu menggunakan energi yang dihasilkan Sungai Kayan yang membentang di Kalimantan Utara.

Menurut Presiden Joko Widodo, sudah banyak perusahaan yang memesan lokasi yang akan dijadikan tempat pabrik atau industry yang menggunakan energi dari  energi hijau. 

Pembangunan Green Industrial Park itu merupakan aksi nyata Indonesia dalam menerapkan  strategi keberlanjutan utama seperti kesepakatan para pemimpin industri untuk menghadapi perubahan iklim.

Rilis World Digital Foundation menjelaskan bahwa model khusus untuk ekonomi sirkular masih berkembang dalam hal data dan metriks.

Indikator menunjukkan teknologi  Nanoteknologi dan Digital Twins sangat penting untuk meminta pertanggungjawaban setiap pemimpin  sambil memberi penghargaan kepada industri, pemerintah, dan publik yang telah  bekerja dan berupaya menurunkan emisi karbon ke nol dan bersih.

Inggris telah mengagendakan pembahasa Digital Twins ke pertemuan puncak COP26 yang disampaikan melalui Anglian Water, BT, dan Jaringan Listrik Inggris.

Penggunaan teknologi Nanosensor dan Digital Twins bertujuan untuk memberikan Kerangka Manajemen Informasi yang  memastikan keamanan, cara berbagi data yang tangguh dan manajemen informasi yang efektif. 

Program penggunaan teknologi Nanosensir dan Digital Twins yang mampu mengidentifikasi berbagai manfaat bagi masyarakat, bisnis, lingkungan, ekonomi yang lebih luas, dan organisasi pemerintahan baik di tingkat kota dan negara.

Baca: Bersihkan Emisi dengan Teknologi Digital Twins, Tujuan COP26 Tercapai

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *