Industrialisasi, Teknologi Informasi

Kamera Pengaman Kendaraan dari Tindak Kejahatan

ShareKamera pengaman kendaraan mutlak diperlukan untuk melawan tindak kejahatan yang bentuknya kian beragam. Teknologi mampu meminimalisasi pengrusakan dan pencurian asalkan memilih kamera...

Written by Jurnalis Industri · 2 min read >
Kamera pengaman kendaraan

Kamera pengaman kendaraan mutlak diperlukan untuk melawan tindak kejahatan yang bentuknya kian beragam. Teknologi mampu meminimalisasi pengrusakan dan pencurian asalkan memilih kamera yang tepat.  Bagaimana menghalaiu data yang tidak diperlukan?

Kamera pengaman kendaraan
Kamera dipasang pada posisi perlengkapan lampu balik. Kamera ini berguna di area parkir dan mampu mendeteksi hambatan di depan kendaraan yang sedang melaju. Teknik video kompresi digunakan untuk meminimalkan ukuran data gambar namun tampilannya jelas . Kamera pengaman kendaraan (Sumber foto/©: iStock)

 

Jumlah penggunaan kamera di mobil semakin meningkat. Akan tetapi, dengan membanjirnya data  lewat jaringan internet, fungsi kamera kendaraan seolah dibatasi—tentu saja keadan itu mengganggu.

Salah satu cara mengatasinya adalah dengan metode kompresi agar jumlah data video yang masuk, dapat diberi dengan kode. Sebab data yang masuk demikian tinggi tingkat latennya dan susah memantaunya.

Peneliti di Fraunhofer berhasil menyesuaikan kompresi video yang menyimpulkan bahwa data yang masuk secara laten hampir tidak dapat dipahami. Kondisi ini tentu mengganggu pemilik kendaraan saat melaju di jalan raya.

Jika pengemudi tidak bisa membedakan data yang dibutuhkan dan data (seperti spam) yang tidak dibutuhkan—masuk melalui internet saat berkendara—bakal menimbulan tambahan masalah baru.

Bagaimana cara membuat kamera di mobil agar tidak merekam objek yang tidak diperlukann? Tim ahli memikirkan kenyamanan pengemudi secara mandiri—tanpa gangguan data yang tidak dikehendaki yang terekam saat parkir atau melaju di jalan raya.

Tim ahli menggunakan 12 kamera sebagai model uji coba pada kendaraan baru yang dipasang dekat posisi lampu depan, lampu belakang, dan kaca spion samping.  Komputer on-board yang ditaruh di mobil menyimpan data sebagai perangkat penunjuk arah jalur.

Aplikasi di komputer pun berguna untuk digunakan saat parkir atau untuk mengenali pengguna jalan lain atau rintangan yang mungkin dihadapi di jalan raya.

“Jika pemilik kendaraan ingin mandiri dan nyaman di jalan dan ingin mengetahui keadaan di luar kendaraannya dengan cepat, jumlah permintaan atas kamera akan meningkat,”  analisis Prof. Benno Stabernack dari Institut Telekomunikasi Fraunhofer, Heinrich Hertz Institut, HHI di Berlin, Jerman.

Jika permintaan kamera makin meningkat  bakal lebih banyak tekanan pada jaringan data internal kendaraan. Hingga saat ini, mengolah volume data sekitar satu gigabit per detik—kuantitas data itu dapat direkam dengan satu kamera.

“Untuk membantu, kita gunakan metode kompresi,” ujar Stabernack. Lembaga Fraunhofer HHI  telah berkontribusi dalam pengembangan dua standar pengkodean dengan  menggunakan video H.264/Advanced Video Coding (AVC) dan H.265/MPEG High Efficiency Video Coding (HEVC).

Dengan metode itu, jumlah data dapat dikurangi secara tajam, lebih dari 10 kali jumlah data dapat ditransmisikan—merupakan hasil penemuan departemen  Video Coding and Machine Learning di Fraunhofer HHI.

Kamera mengirimkan 30-60 gambar per detik ke komputer di kendaraan (mobil). Ketika data dikompresi—terjadi penundaan transmisi data gambar yang dikenal sebagai latency.

Penundaan transmisi berlangsung selama lima sampai enam gambar per detik, ungkap Stabernack. Metode membandingkan data gambar dengan gambar yang telah dikirim bertujuan untuk menentukan perbedaan antara gambar yang dilihat seketika dan gambar sebelumunya.

Kemudian jaringan hanya mengirim perubahan dari gambar ke gambar, dan membutuhkan waktu tertentu. Akan tetapi, demikian Stabernack, kehilangan waktu bisa sangat penting saat berlalu lintas di jalan.

Untuk menghindari keadaan latency, tim profesor Stabernack menggunakan mekanisme khusus metode pengkodean H.264—menentukan perbedaan pada satu gambar tidak terjadi lagi di antara gambar-gambar justru  terjadi pada gambar itu sendiri.

 

“Dengan metode yang kami buat, penundaan transmisi kurang dari satu gambar per detik—hampir  real time. Kami pun menggunakan metode H.264 di kamera yang dipasang di kendaraan,” jelas Stabernack.

 

Teknologi itu dimasukkan dalam chip khusus yang kemudian diinsert ke kamera agar data gambar di komputer yang on-board dapat dibaca. Kalangan manakah yang membutuhkan lisensi pembuatan kamera ini?

Biasanya perusahaan otomotif, dan kendaraan pertama yang telah menggunakan teknologi buatan Fraunhofer ini sudah digunakan di kendaraan di Jerman.

Transmisi data gambar secara real time merupakan prasyarat untuk kompresi data video dari kamera mobil.  Penggunaan perangkat dengan frekuensi pengulangan gambar yang resolusinya lebih tinggi akan terus dikembangkan.

Anda sudah siap dengan kamera pengaman kendaraan namun sebaiknya tahu cara memilih kamere yang tepat  (Bahan diolah dari laman Fraunhofer HHI)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *