Digital & Software, Industrialisasi

Hidup Sehat itu Mudah, Begini Caranya

ShareMasyarakat yang hidup sehat  pasti lebih senang, bahagia, lebih produktif, dan tidak membebani orang lain. Bergabunglah dengan program Fit Nation. Apakah digitalisasi...

Written by Jurnalis Industri · 2 min read >

Masyarakat yang hidup sehat  pasti lebih senang, bahagia, lebih produktif, dan tidak membebani orang lain. Bergabunglah dengan program Fit Nation. Apakah digitalisasi bakal mematikan agen asuransi?

Sebagai bentuk kepedulian AXA Mandiri terhadap kesehatan masyarakat Indonesia, instruktor (kiri ke kanan) melakukan peragaan olah raga khas Fit Nation bersama Tisye Dyah Retnojati Director of In-Branch Channel AXA Mandiri, Jean-Philippe Vandenschrick Presiden Direktur AXA Mandiri, danMelanie Putria (Putri Indonesia 2002) ikon gaya hidup sehat atau Fit Nation AXA Mandiri. (Foto: Rayendra L. Toruan)

Gaya  hidup modern bukan hanya ditandai oleh alat komunikasi seperti ponsel pintar yang kita miliki. Jika kita memerlukan bantuan medis misalnya di rumah sakit, petugas rumah sakit akan bertanya, “Dengan apa membayar, asuransi atau kartu kredit?” Oleh karena itu,  memiliki kartu asuransi atau polis merupakan keharusan bagi masyarakat yang hidup di era  digital driver.

Akan tetapi, penetrasi asuransi jiwa misalnya baru 7 persen terhadap total jumlah penduduk Indonesia yang lebih dari 255 juta jiwa pada kuartal pertama tahun 2017—seperti dilaporkan oleh Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI).

Meski kenaikan itu relatif  kecil, menurut   Kepala Departemen Komunikasi AAJI Nini Sumohandoyo pertumbuhan 7 persen itu merupakan pencapaian tertinggi dibanding tahun-tahun sebelumnya yakni, 4 persen (2014), 5 persen (2015), dan 6 persen (2016).

Total tertanggung, meningkat 1,2 persen menjadi 55,34 juta orang dari 54,66 jutaa orang di kuartal pertama 2015. Peningkatan ini terutama dipengaruhi oleh pertumbuhan jumlah tertanggung individu sebesar 10,5 persen dari 16,36 juta di kuartal pertama 2015 menjadi 18,07 juta di kuartal pertama 2016.  Namun, tertanggung kumpulan mengalami  penurunan yaitu -2,7 persen dari 38,30 juta orang di kuartal pertama 2015 menjadi 37,26 juta orang, tutur Nini.

Meningkatnya angka tertanggung individu tersebut menurut Nini tak lepas dari upaya sosialisasi dan edukasi serta membuka akses yang semakin luas bagi masyarakat seperti peningkatan rekrut tenaga pemasar yang berkualitas. Pada kuartal I-2016 tenaga pemasar meningkat 13,7 persen dibandingkan tahun 2015. Sekitar 90,7 persen dari tenaga pemasar berasal dari saluran pemasaran keagenan, disusul bancassurance, serta saluran alternatif.

 

Digitalisasi tidak mematikan agen asuran asuransi

Nini Sumohandoyo menjelaskan, bahwa  peningkatan jumlah pemasar menjadi prioritas utama bagi AAJI agar mampu menjangkau masyarakat luas dan mempercepat laju pertumbuhan industri asuransi. Saat ini jumlah agen asuransi jiwa telah mencapai 520 ribu orang. Menurutnya,  AAJI tengah menyiapkan sistem dan proses perekrutan agen yang lebih cepat sehingga bisa mendukung gerakan 10 juta agen yang dicanangkan Pemerintah dan OJK (.

Sementara itu,  AXA Mandiri merupakan pemimpin di jalur distribusi bancassurance dengan menguasai 18,6 persen pangsa pasar berdasarkan data Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia pada tahun 2016. PT AXA Mandiri Financial Services (AXA Mandiri) merupakan perusahaan patungan antara PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan AXA S.A, yang berdiri pada tahun 2003.

AXA Mandiri yang menjalankan model bisnis bancassurance memiliki jalur distribusi in-branchtelemarketing dan korporasi. Pemasaran produk dilakukan melalui lebih dari 2.000 Financial Advisor di lebih dari 1.500 cabang Bank Mandiri dan 700 cabang Bank  Syariah Mandiri di seluruh Indonesia, serta didukung lebih dari 500 Sales Officer pada jalur telemarketing dan korporat.  AXA Mandiri juga telah memanfaatkan dunia digital untuk penjualan produk secara online, serta memberikan pelayanan purna jual untuk nasabah.

Di Singapura, pekerjaan sebagai agen asuransi, agen perumahan, bank teller—termasuk sektor pekerjaan atau karier/profesi yang sudah mati. Memudarnya profesi agen asuransi dan bank teller yang disebabkan hempasan badai era digital driver. Bagaimana prospek di Indonesia?

President Director AXA Mandiri Jean-Philippe Vandenschrick mengatakan, kurang tepat membandingkan Singapura yang berpenduduk 4 juta jiwa dengan Indonesia yang berpenduduk lebih dari 250 juta jiwa.

JP (baca ji-pi) panggilan Jean-Philippe Vandenschrick pria  asal Belgia ini justru meningkatkan pengetahuan 2.000 Financial Advisor agar lebih terampil menggunakan digital untuk melayani nasabah lebih cepat, professional, dan mandiri.

“Digital bukan musuh, namun jadi bagian dari alat untuk melayani masyarakat Indonesia,” tandas JP saat ditemui pada peluncuran paket Fit Nation program olah raga yang dirancang bagi masyarakat agar lebih cerdas dan kreatif merencanakan hidup sehat.

Bagaimana masyarakat bergabung dengan program Fit Nation? Puteri Indonesia tahun 2002 yang tampak awet muda dan segar itu, Melania Putria membeberkan caranya.

[box type=”note”]

Simak AXA MANDIRI (2)
Berasuransi Bagian dari Gaya Hidup Modern

[/box]

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *