Digital & Software, Industrialisasi

Daya Saing Digital Indonesia Naik Peringkat, Apa Manfaatnya?

ShareTingkat daya saing digital Indonesia kalahkan India pada tahun 2023. Indonesia menjadi peringkat ke-45 dari 64 negara pada tahun 2023—berdasarkan penilaian IMD...

Written by Marinus L Toruan · 2 min read >

Tingkat daya saing digital Indonesia kalahkan India pada tahun 2023. Indonesia menjadi peringkat ke-45 dari 64 negara pada tahun 2023—berdasarkan penilaian IMD yang berbasis di Swiss.    

Indonesia perlu meningkatkan Pendidikan dan pelatihan digital bagi generasi muda (Foto/@: IMD)

Penulis/editor: Marinus L Toruan

mmINDUSTRI.co.idIMD (sumber): Apa manfaat peningkatan daya saing digital bagi Indonesia yang naik 11 tingkat dari posisi 51 tahun 2022? Indonesia menempati posisi ke-45 dari 64 negara yang disurvei oleh IMG pada tahun 2023.

IMD adalah kepanjangan International International Institute for Management Development yakni sebuah lembaga pendidikan bisnis yang cukup dikenal dan berbasis di Swiss. 

IMD memiliki reputasi global dan dikenal dengan program pendidikan eksekutif yang digelar secara teratur untuk mendapatkan peringkat terbaik misalnya di Financial Times, Bloomberg, dan Forbes demikian laman imd.org.

Sedangkan IMD World Competitiveness Center merupakan bagian dari IMD yang bertanggung jawab untuk menghasilkan laporan tentang daya saing global dan digital. 

Mereka menyusun laporan berdasarkan pada data aktual  yang berasal dari  tanggapan atau pendapat para eksekutif bisnis dan pemerintahan yang dilakukan  melalui survei ilmiah. 

Diumumkan belum lama ini, daya saing digital Indonesia naik ke posisi 45 dunia berdasarkan riset World Digital Competitiveness Ranking (WDCR 2023) yang dilakukan oleh International International Institute for Management Development (IMD). 

Indonesia tercatat peningkatan daya saing digital secara signifikan yang melonjak enam peringkat dari posisi 51 dunia pada 2022. Bahkan dalam lima tahun terakhir, daya saing digital Indonesia terus naik hingga 11 peringkat.

“Pada 2019, Indonesia masih di posisi 56 dan tahun 2023 naik ke posisi 45 dunia. Hal ini menunjukkan keberhasilan perbaikan transformasi digital yang signifikan. Kami harap laporan ini dapat membantu Indonesia mempercepat strategi digitalisasi dan pembangunan ekonomi berkelanjutan pada 2024,” jelas Professor Arturo Bris, Direktur IMD World Competitiveness Center (WCC) pelaksana riset itu.

IMD WDCR membandingkan peringkat kemapanan daya saing digital dari 64 negara. Lima negara dengan daya saing digital terbaik adalah Amerika Serikat, Belanda, Singapura, Denmark, dan Swiss

Riset ini juga menunjukkan daya saing digital Indonesia lebih unggul dibanding sejumlah negara Asia lain seperti India (peringkat 49), Filipina (59), dan Mongolia (63) meski Indonesia kalah dari Singapura (peringkat 3), Malaysia (33) dan Thailand (35).

IMD menilai ada dua faktor utama yang berhasil mendongkrak daya saing digital Indonesia. Pertama, pertumbuhan investasi yang agresif berhasil mendongkrak kesiapan digital Indonesia, terutama di sektor telekomunikasi, perbankan, dan venture capital. 

Kedua, pertumbuhan para entrepreneur teknologi turut menyokong kesiapan teknologi Indonesia di masa depan.

Manfaat daya saing digital 

Apa manfaat capaian peningkatan daya saing digital itu bagi Indonesia? Menurut laman indonesia.go.id adalah sebagai berikut:

  • Pertumbuhan investasi yang agresif di sektor telekomunikasi, perbankan, dan venture capital telah mendukung daya saing digital Indonesia. Investasi ini memperkuat infrastruktur teknologi dan mempercepat adopsi digital di berbagai sektor ekonomi.
  • Peningkatan kesiapan teknologi bsgi para entrepreneur teknologi dengan kontribusi terhadap kesiapan teknologi Indonesia di masa depan. Inovasi dan pengembangan solusi digital semakin memperkuat daya saing negara.
  • Daya saing talenta di Indonesia  mengalami peningkatan. Pelatihan dan pendidikan yang fokus pada teknologi dan digital membantu menciptakan tenaga kerja yang siap menghadapi tantangan era digital.
  • Posisi Indonesia yang lebih baik dalam peringkat daya saing digital merupakan pengakuan dari lembaga internasional. Hal itu meningkatkan citra Indonesia sebagai negara yang siap berkompetisi di pasar global.
  • Beberapa kota di Indonesia seperti Jakarta, Medan, Makassar, dan Surabaya tercatat sebagai kota pintar (smart city) dunia. Transformasi digital berdampak pada peningkatan kualitas hidup dan pelayanan publik di kota-kota tersebut.

Dan untuk terus mendorong daya saing digital, Indonesia harus meningkatkan kecepatan internet. Saat ini, kecepatan internet di Indonesia ada diposisi nyaris terakhir: urutan ke 62 dari total 64 negara yang diteliti. 

Selain itu, jumlah pengguna internet di Indonesia perlu ditingkatkan karena Indonesia masih  berada di urutan 60 dunia. Masalah maraknya pembajakan perangkat lunak (software) merupakan persoalan yang harus diatasi oleh pihak otoritas terkait agar daya saing digital Indonesia terus meningkat.

Apa factor penghambat peningkatan daya saing digital di Indonesia? (Foto/@: IMD)

Dua faktor yang menghambat peningkatan daya saing digital Indonesia adalah minimnya pendidikan dan pelatihan, dan kurangnya riset serta pengembangan teknologi. Indonesia tercatat terus mengalami penurunan dalam dua hal tersebut dalam lima tahun terakhir. IMD tidak menjelaskan penyebab penurunan itu. 

Hal lain yang perlu ditingkatkan Indonesia perlunya hibah untuk paten teknologi terbaru (high-tech) dan meningkatkan angka pekerja dengan keahlian dan pengetahuan teknologi khusus—ini melanjutkan daya saing digital. 

Indonesia perlu menambah total anggaran untuk Pendidikan dan pelatihan, rasio murid-guru di pendidikan tinggi, angka lulusan sains, jumlah sarjana perempuan, dan prestasi di pendidikan tinggi.

“Berdasarkan riset-riset yang kami lakukan, peningkatan investasi pendidikan dan pelatihan terbukti meningkatkan daya saing digital guna memenuhi kebutuhan pasar tenaga kerja yang ada. Kami perkirakan akan terjadi lonjakan permintaan tenaga kerja terkait teknologi dan kecerdasan buatan (AI),” lanjut Arturo Bris, Direktur IMD World Competitiveness Center itu.

WDCR 2023 meneliti daya saing digital dari 64 negara dengan menganalisis 3 faktor utama: pengetahuan, teknologi, dan kesiapan masa depan. 

Tahun i2024, Indonesia berhasil melakukan peningkatan di sejumlah riset yang dilakukan oleh  IMD. Pada 2023, daya saing Indonesia secara keseluruhan naik ke posisi 34 dunia, daya saing talenta Indonesia naik ke posisi 47, dan tingkat ekonomi keberlanjutan Indonesia ada di posisi 19 dunia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *