Alat chip spectrometer ungkap tabir obat palsu dengan menggunakan smartphone. Polutan udara, kandungan racun di dalam makanan dan minuman mampu diungkapkan alat yang beratnya hanya satu gram.
Penulis/editor: Rayendra L. Toruan
mmINDUSTRI.co.id – Hati-hati membeli obat dan suplemen yang ditawarkan secara bebas. Orang sering terkecoh dengan obat palsu yang dipromosikan sebagai obat paling ampuh.
Bagaimana cara menguji sampel obat palsu yang kita lakukan sendiri? Bagaimana mengetahui kualitas udara di lingkungan kita? Bagaimana menyingkap tabir racun yang terdapat dalam makanan atau minuman?
Tidak lama lagi, pertanyaan-pertanyaan di atas mudah kita lakukan sendiri untuk mengetahui jawaban yang konkrit dan benar.
Kita hanya menggunakan smartphone milik sendiri dengan cara cepat, akurat, hemat biaya, dan langsung real time pada saat kita melakukan percobaan misalnya untuk mengetahui, apakah suatu obat atau vitamin dalam bentuk tablet atau kapsul adalah 100 persen benar atau palsu.
Proses uji coba ini dimungkinkan dengan menggunakan alat spectrometer yang memiliki chip, dan beratnya hanya satu gram—merupakan karya atau temuan para ilmuwan di Institut Fraunhofer untuk Sistem Nano Elektronik ENAS.
Para peneliti mengembangkan teknologi agar benda semacam chip spectrometer mini dapat diproduksi komponen-komponennya secara massal dengan ongkos sekitar satu euro meski teknologi yang digunakan masih termasuk konvensional.
Hati-hati terhadap jebakan informasi yang sesat dan palsu. Melalui promosi atau situs web tertentu yang menawarkan obat dengan harga yang jauh lebih rendah dari harga obat yang dijual di apotik.
Meskipun kita yakin bahwa obat-obatan yang kita beli di toko-toko lokal berkualitas seperti yang kita harapkan, namun tawar-menawar harga obat secara online makin sering terjadi. Kita pun bertanya, jangan-jangan obat atau vitamin itu palsu. Harganya koq murah banget?
Obat-obat palsu itu biasanya tidak efektif untuk menyembuhkan penyakit atau komposisinya berbeda dengan obat yang benar yang kita beli berdasarkan resep dokter yang merawat pasien.
Bagaimana menghindari salah beli obat atau vitamin palsu? Pertama, jangan mudah terkecoh terhadap promosi suatu obat, suplemen, dan vitamin yang dipromosikan serba hebat dan multi fungsi.
Kedua, Anda dapat berperan untuk mengetahui dengan cepat dan mudah tentang suatu obat, vitamin, suplemen, dan produk medis lainnya, apakah palsu atau asli.
Kita menggunakan chip spectrometer yang hasil pembangunan dan temuan para peneliti di Fraunhofer ENAS.
“Berat chip spectrometer inframerah hanya sekitar satu gram. Kami berencana untuk memproduksinya dengan biaya kurang dari satu euro,” tutur Dr Alexander Weiß, Kepala Departemen Integrasi Multi Perangkat di Fraunhofer ENAS.
“Hasil penemuan kami ini akan memungkinkan kemudahan bagi pengguna dengan mengintegrasikannya ke dalam smartphone,” imbuh Dr Alexander Weiß.
Saat ini berat spectrometer inframerah konvensional mencapai beberapa kilogram yang diproduksi dengan ribuan euro per unit.
Meskipun perangkat yang dapat diangkut dengan berat sedikit lebih ringan telah ada di pasar, alat itu tidak cocok diproduksi secara massal–baik dari segi biaya, ukuran, pengoperasian, dan keandalan hasil analisisnya.
Persyaratan lain yang penting dipenuhi agar mudah memasuki pasar secara massal dengan menggunakan teknologi yang tidak terlalu rumit.
Atau dengan kata lain, alat harus mudah dioperasikan atau digunakan. Demikian juga metode produksi harus sesuai Ketika dipasarkan secara massal.
Apakah aplikasi cukup potensial dengan objek-objek lain selain obat palsu?
“Oh chip spectrometer buatan kami cocok untuk beragam kemanfaatan. Misalnya saja, untuk menilai kematangan atau dekomposisi mikroba makanan yang dikonsumsi manusia dan hewan,” jelas Dr Alexander Weiß, Kepala Departemen Integrasi Multi Perangkat di Fraunhofer ENAS.
Dr. Alexander Weiß yang ilmuwan senior di Fraunhofer ENAS itu menambahkan, alat chip spectrometer dapat mengukur kualitas udara interior di dalam kendaraan atau mengendalikan iklim yang efektif seperti pendeteksian polutan di udara, air, dan bahan makanan.
Sama seperti spectrometer inframerah yang konvensional, spectrometer baru ini digunakan dengan memancarkan berkas cahaya dalam rentang inframerah.
Cahaya dengan panjang gelombang yang berbeda kemudian difragmentasi dengan menggunakan filter yang dapat distel, dan dialirkan ke detektor melalui panduan gelombang yang terintegrasi.
Skrup kisi dengan struktur nano menggabungkan cahaya yang dipantulkan oleh pil atau tablet yang mau diuji, misalnya ke dalam panduan gelombang yang terintegrasi.
Saat pengujian kualitas udara, cahaya memasuki sel penyerapan khusus yang terintegrasi dalam satu bidang.
Selanjutnya, kita memplot berapa banyak cahaya yang mencapai detektor sepanjang gelombang, maka kita mendapatkan spektrum karakteristik yang berbeda untuk setiap sampel yang bentuknya mirip dengan sidik jari.
Pil, vitamin atau suplemen palsu dengan bahan yang berbeda memiliki spektrum yang berbeda dengan obat asli.
Bagaimana tim peneliti berhasil mengurangi ukuran chip spectrometer secara drastic—dari beberapa kg (berat) ke satu gram tanpa mengurangi kualitas hasil uji coba dan tetap mencapai fungsi umum dengan objek serupa yang diteliti?
“Spectrometer konvensional biasanya terdiri dari komponen diskrit yang terintegrasi dengan baik. Kami mengintegrasikan panduan sinar, pemisahan panjang satuan gelombang, dan fungsi deteksi dalam satu bidang yang disebut sebagai spectrometer satu bidang,” jelas Dr Alexander Weiß, ilmuwan Fraunhofer ENAS itu.
Bagaimana mengoperasikan chip spectrometer hasil produksi massal dengan ongkos yang irit?
Baca: Peran Pembelajaran Teknologi Algoritma, Produksi Massal Tahun 2024
Peran Pembelajaran Teknologi Algoritma, Produksi Massal Tahun 2024 