Otomatisasi & Inovasi

Cerdaskanlah Pabrik agar Efisien

ShareIndustri yang sudah menerapkan otomatisasi menerapkan sistem kontrol seperti komputerisasi, robotika, dan teknologi informasi untuk menangani proses saling berbeda. Negara-negara super maju...

Written by Jurnalis Industri · 1 min read >

Industri yang sudah menerapkan otomatisasi menerapkan sistem kontrol seperti komputerisasi, robotika, dan teknologi informasi untuk menangani proses saling berbeda.

Era industri 4.0 sepenuhnya dikelola dengan penggunaan Internet of Things. (Foto: Rayendra L. Toruan)
Era industri 4.0 sepenuhnya dikelola dengan penggunaan Internet of Things. (Foto: Rayendra L. Toruan)

Negara-negara super maju seperti Jerman, Amerika Serikat, Jepang, dan bahkan belakangan ini Tiongkok dan Korea Selatan, sudah menerapkan otomatisasi dalam  proses industri sehingga daya saing negara-negara tersebut masuk kategori tinggi. Mesin pembuat botol minuman misalnya dioperasikan dengan teknologi otomatisasi tanpa melibatkan banyak pekerja (orang) sehingga kualitas produk lebih bagus dan produksi dapat ditargetkan dalam jumlah sesuai pesanan pelanggan.

Oleh karena itu, para pelaku manufaktur terus berkembang, kemampuan untuk beroperasi lebih cepat, ongkos produksi lebih efisien, lebih inovatif dan labih safety—merupakan faktor-faktor utama yang dibutukan pada era industri 4.0—sepenuhnya dikelola dengan penggunaan Internet of Things (IoT). Bagaimana penerapan operasional industri 4.0 di Indonesia?

Kita bersyukur bahwa Indonesia termasuk salah satu dari 10 negara yang diamati oleh United Nations Industrial Development Organization (UNIDO) atau Organisasi Pengembangan Industri PBB), Menurut hasil (terbaru) studi UNIDO, industri manufaktur di Indonesia masik kategori berpengaruh di dunia.

UNIDO memang tidak menjelaskan lebih rinci apa saja pengaruh manufaktur itu—apakah berimplikasi terhadap peningkatkan volume dan kualitas ekspor produk buatan Indonesia. Selain memungkinkan tercapainya efisiensi dan kualitas produk—merupakan efek positif otomatisasi dalam proses indistri manufaktur—penerapan otomatisasi bakal mengambil-alih peran manusia yakni para pekerja.

Jika makin banyak pelaku industri menerapkan dan menggunakan industri 4.0—sebagai pengganti generasi pendahulunya yakni industri 1.0 (dengan penggunaan kekuatan air) berlanjut ke industri 2.0 (pemanfaatan elektrisasi) , dan kemudian masuk babak komputerisasi yakni industri 3.0)—pada era revolusi industri 4.0 maka manusia bakal disingkirkan robot yang sarat dengan kandungan otomatisasi dan inovasi. Di satu sisi, kita gembira menggunakan era industri 4.0 yang tentu saja berdampak bagi manusia, utamnya para pekerja.

Akan tetapi, pendapat Mahatma Gandhi (1869-1948) pemimpin kesohor dari India itu, pernah mengatakan,  jangan masa lalu membelenggu hidup. Pendapat vegetarian yang banyak mengilhami kemerdekaan dan kebebasan (bernegara) itu layak kita implementasikan pada ranah teknologi. Masa lalu merupakan pijakan yang bermanfaat untuk menatap masa depan.

Industri 4.0 menciptakan cara baru

Oleh karena itu, Managing Director PT Omron Electronics Indonesia, Budi Sutanto berpendapat, bahwa industri manufaktur telah memasuki revolusi industri keempat atau industri 4.0. Kita dapat melihat konvergensi dari sistem fisik dan siber yang saling terhubung melalui Internet of Things (IoT).

Hal ini memperlebar jalan menuju pabrik pintar dan otomatisasi di semua lini. Meski Indonesia baru memasukin tahap awal, industri 4.0 menciptakan cara baru bagi industri untuk beroperasi melalui integrasi antara tren dan teknologi.

Sutanto menambahkan bahwa Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang terbentuk tahun 2016 akan menciptakan pasar dengan potensi jumlah konsumen yang hampir mencapai 700 juta orang. Angka ini hampir 10 persen dari total populasi dunia. Indonesia, menimbang dari luas negara dan kekayaan alamnya, merupakan negara ASEAN yang memiliki potensi terbesar menjadi penghubung industri manufaktur di kawasan tersebut.

Pada saat sektor manufaktur berusaha mengurangi biaya operasional, memperpendek siklus penyediaan barang dan melancarkan kegiatan operasional, pada saat bersamaan sektor manufaktur juga dituntut untuk meningkatkan produktivitas. Salah satu solusi mengatasi tantangan tersebut adalah dengan meningkatkan penggunaan otomatisasi industri.

[box type=”note”]

Simak artikel selanjutnya dengan topik OMRON (2)
Teknologi Otomatisasi Padukan Mesin

[/box]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *