Industrialisasi, Sistem Produksi

Cara Meningkatkan Kinerja Mesin dengan Saling Memperbaiki

ShareBagaimana cara meningkatkan kinerja mesin dengan saling memperbaiki? Merupakan terobosan para peneliti untuk menciptakan Factory of the Futurre. Para pelaku industri  harus...

Written by Jurnalis Industri · 2 min read >
Cara meningkatkan kinerja mesin

Bagaimana cara meningkatkan kinerja mesin dengan saling memperbaiki? Merupakan terobosan para peneliti untuk menciptakan Factory of the Futurre. Para pelaku industri  harus mampu menyesuaikan diri terhadap konsep E3 atau manufaktur digital.

Cara meningkatkan kinerja mesin
Industri 4.0 salah satu kunci yang menciptakan nilai tambah terletak pada produksi batch kecil yang  diproduk secara masal. “Pabrik Masa Depan” salah satu buatan Fraunhofer bersama mitranya untuk  menunjukkan cara manufaktur digital dan teknologi yang menghasilkan perubahan terhadap proses produksi pada masa depan. Cara meningkatkan kinerja mesin (Sumber foto/©: Fraunhofer IWU)

Para ilmuwan (peneliti) bahu membahu menciptakan peningkatan peran teknologi demi pencapaian kualitas suatu produk.  Masa depan manufaktur harus disiapkan sejak sekarang. Simak pendapat  Prof. Johanna Wanka, Menteri Pendidikan dan Penelitian Federal Jerman (BMBF).

“Pemerintah mendukung proyek InnoCaT Innovation Alliance dengan bantuan dana. Oleh karena itu, para periset berkomit melanjutkan kolaborasi yang baik—peneliti dan para pelaku industri dan telah mencapai hasil yang diprioritaskan dalam penelitian.”

Dia menambahkan, dukungan terhadap penelitian memiliki efek yang langgeng. Proses produksi yang efisien atas penggunaan sumber daya mampu meningkatkan pentingnya nilai yang dicapai oleh tim peneliti.

Sementara Perdana Menteri Saxony Tillich menyatakan, kebijakan dan pengaturan penggunaan energi harus dimulai dari konsumsi. Energi demikian penting bagi perusahaan dan warga. Contohnya, setiap penghematan kilowatt per jam menguntungkan lingkungan.

Fasilitas E3-Factory yang baru diresmikan di Chemnitz, Negara Bagian Saxony, Jerman, merupakan penciptaan  yang bernilai  tinggi untuk industri. Penggunaan energi, material (bahan baku), dan limbah yang dihasilkan jauh lebih sedikit—berdampak signifikan terhadap daya saing produk.

Jika hal itu tercapai merupakan kontribusi cerdas yang dipraktikkan di sektor bisnis. Dengam demikian industri terus berkelanjutan dan memberikan keunggulan kompetitif di tiap industri.

Prof. Matthias Putz merangkap anggota Dewan Direksi Fraunhofer IWU dan Koordinator proyek E3 menyatakan, pihaknya bekerja sama dengan Technische Universität Chemnitz dan pelaku bisnis regional. Mereka menciptakan solusi yang efisien dalam proses produksi,  dan penghematan sumber daya selama 20 tahun.

Dengan fasilitas pabrik penelitian E3, para peserta berpeluang memantapkan identitas Chemnitz sebagai situs penelitian.

Pabrik penelitian berkarakter eksperimental dan uji coba itu berasal dari matriks ide. Contohnya  Factory of the Future menunjukkan cara melakukan penelitian, belajar, dan cara memproduksi.

Wakil Presiden Senior Produksi  AUDI AG merangkap Ketua Dewan Penasihat Fraunhofer Institute for Machine Tools dan Teknologi Pembentukan IWU, Dr. Hubert Waltl, menjelaskan, manufaktur digital sepenuhnya diimplementasikan di mesin-mesin secara otonom dan antarmesin dapat berkomunikasi.

Mesin-mesin itu saling memperbaiki—merupakan visi masa depan. E3-Research Factory menjadi kenyataan asalkan dilakikan dengan langkah-langkah yang inovatif, harapan Dr. Hubert Waltl.

“Model produksi memberikan peluang bagi ilmuwan untuk bekerja dan menguji desain pabrik yang hemat sumber daya dan netralisasi emisi yang layak untuk masa depan. Demikian penting arti strategis bagi grup Volkswagen,”  ujar Waltl.

Fraunhofer IWU telah menyiapkan Saxony Cluster of Excellence meliputi produk dan proses inovasi energi yangf efisien—disesuaikan dengan teknik produksi yang dimulai sejak tahun 2009.

Sejak tahun  2010 hingga tahun 2012, 60 perusahaan dan lembaga bergabung  dalam  aliansi  inovasi yang menangani  Green Car Body Technologies (InnoCaT). Tim peneliti mendesain konstruksi dan desain mobil  yang dapat menghemat energi sekitar 50 persen.

Para peneliti menerapkan rantai proses yang sangat singkat. Para ilmuwan juga mampu mengurangi input energi, konsumsi material, dan waktu pemrosesan dengan menggunakan teknologi yang lebih efisien dan menghemat langkah-langkah kerja.

Pendekatan ditunjukkan melalui pembuatan komponen khususnya pada poros penggerak. Poros lebih ringan dibandingkan dengan komponwn yang diproduksi secara konvensional. Penghematan komponen pun tercapai 30 persen (lebih sedikit), dan kualitasnya lebih baik.

Pabrik dioptimalkan sehubungan dengan konsumsi energy. Kadang-kadang mampu mandiri dengan penggunaan photovoltaics, gabungan panas dan pembangkit listrik, penukar panas, rekayasa kontrol cerdas dan dicapainya pengurangan emisi  yang optimal.

Energi dan data proses—meliputi tekanan udara, konsumsi air, energi listrik, dan data mesin didapatkan di 160 lokasi.  Lokasi ini menyediakan 1500 poin data dari fasilitas produksi dan bangunan itu sendiri yang ditampilkan dan dikorelasikan satu sama lain dalam sistem kontrol.

Semua informasi tampak di layar monitor atau perangkat mobile yang kemudian diproses. Salinan lengkap dari rantai proses itu digunakan untuk membuat pintu mobil. Artinya, proses ini menunjukkan bagaimana cara manusia dilibatkan dalam prosedur produksi secara otomatis.

Pengaturan itu dikembangkan bekerja sama dengan perusahaan Volkswagen AG. Para peneliti menganalisis prasyarat untuk menggunakan robot menggantikan fungsi manusia.

Misalnya proses asembling yang dilakukan pada posisi  baik untuk menghindari beban kerja mesin. Para pelaku industri mutlak mengetahui cara meningkatkan kinerja mesin berbasis manufaktur digital (Bahan diolah dari laman Fraunhofer IWU)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *