Industrialisasi, Teknologi Informasi

Bolehkah Setiap Orang Mengakses Data?

ShareData yang disiapkan oleh pemerintah harus  dikelola dengan baik yang kemudian dipublikasikan kepada  penduduk. Sementara privacy seseorang haruslah dijaga. Apakah pernah menerima...

Written by Jurnalis Industri · 2 min read >

Data yang disiapkan oleh pemerintah harus  dikelola dengan baik yang kemudian dipublikasikan kepada  penduduk. Sementara privacy seseorang haruslah dijaga.

Data yang terbuka akan mudah diakses warga. (Sumber foto: Fraunhoifer)

Apakah pernah menerima pesan singkat dari orang yang tidak kenal? Pesan itu bisa dikirim lewat pesan singkat (sms), Line, WA, dan sebagainya. Beragam isi pesan misalnya tawaran pinjaman uang tunai, urusan kartu kredit, dan macam-macam lagi pesan—semuanya berasal dari orang atau mengatasnamakan lembaga  misalnya bank.

Bahkan si pengirim pesan menuliskan nama kita lengkap, berani menelepon dengan menyebut nama. Kalau sekadar menawarkan jasa bagi sebagian orang (mungkin) tidak masalah.  Akan tetapi, tidak sedikit penawaran mengimingkan hadiah namun di balik tawaran itu justru berindikasi penipuan. Kita harus ekstra hati-hati. Lakukan cek, ricek, tripelcek, dan kuartercek  agar tidak terjebak.

Dari mana mereka mendapatkan data? Pertanyaan inilah yang sering kita lontarkan—terutama bagi pengirim pesan atau penelepon yang mengetahui nama kita secara lengkap. Tampaknya, data tentang orang per orang sudah diperjual-belikan.

Sebenarnya, keterbukaan data itu penting, namun harus tetap menjunjung tinggi privacy seseorang. Sebaliknya simpanan geodata, resolusi resmi, peraturan, dan statistik milik instansi pemerintah yang memiliki data yang sangat berharga  merupakan informasi (data) sangat sulit untuk diakses oleh masyarakat.

Justru data dari instansi pemerintah merupakan harta—seperti data kependudukan yang dapat digunakan untuk mengetahui demografi kependudukan dan sebagainya.

Bagaimana jika publik kesulitan mengakses data yang seharusnya terbuka? Untuk menjawab pertanyaan itu, para peneliti Fraunhofer mengembangkan suatu platform data yang terbuka agar setiap orang dapat menggunakan informasi—apa lagi data yang berkaitan dengan potensi ekonomi yang  besar. Apa jenis data yang boleh terbuka dan jenis  informasi yang bagaimana tidak boleh disebar-luaskan?

Data yang terbuka untuk umum seharusnya mengetahui seperti tingkat polusi yang disebabkan ozon. Jenis dan lokasi konstruksi yang sedang dibangun di area terbuka agar terhindari dari bahaya. Demikian juga  data pendapatan pajak yang dialokasikan oleh pemerintah (untuk apa)?

Data sangat penting bagi publik

Jawaban pertanyaan-pertanyaan di atas harus mudah ditemukan dengan mudah. Misalnya  dengan klik (internet) beberapa kali dari situs milik pemerintah  maka tempat penyimpanan data nonpersonal milik  harus tersedia bagi penduduk. Data yang disiapkan oleh pemerintah harus  dikelola dengan baik yang kemudian dipublikasikan kepada  penduduk.

Oleh karena itu, pemerintah perlu memiliki solusi teknologi yang tepat. Setelah menggarap beberapa proyek, para peneliti Fraunhofer membuat cara untuk menggunakan kembali informasi seperti data statistik yang resmi, geodata, publikasi ilmiah, pertimbangan, peraturan pemerintah, dan  keputusan parlementer.

Peneliti Fraunhofer Institute for Open Communication Systems (FOKUS), Jens Klessmann menjelaskan di Berlin, bahwa data publik jauh lebih mudah untuk digunakan ketika disiapkan dan dikemas dengan sebuah model yang tepat. Dengan kata lain pengguna tak dapat melakukan banyak hal dengan data tersebut.

Para peneliti Fraunhofer di Berlin mengerjakan sejumlah proyek data yang terbuka sehingga pengguna tak hanya dari kota-kota di Jerman tetapi juga beradal dari seluruh daratan Eropa yang dapat mengakses simpanan pengetahuan yang berharga itu.

Sebagai salah satu dari partner teknis utama, para ahli di FOKUS, ahli Fraunhofer mengembangkan komponen ini dari platform data terbuka Eropa , yang mengombinasikan data dari 39 negara yang semuanya itu mudah diakses oleh orang awam.

Pan-European Data Portal mungkin menjadi proyek Open Data paling ambisius di dunia, dan ini menjadi sebuah capaian bagi penggunaan kembali data publik di seluruh Eropa yang mencakup antar batas dan antar sektor,” kata Dr. Matthias Flügge, direktur Fraunhofer FOKUS Digital Public Service Competence Center.

“Sebuah versi beta sudah dalam posisi online dan sekarang akan diisi dengan data,” lanjut Klessmann yang mengepalai FOKUS dalam proyek UE bersama Dr. Yuri Glikman.

Satu tantangan selama perjalanan melibatkan objektif dalam meletakkan data publik yang tepat, memastikan kualitas, dan mengatur sebuah tempat penyimpanan data yang akurat. Para ahli Fraunhofer mengembangkan teknologi yang dibutuhkan, membuat penggunaan hal lain dalam mekanisme yang permanen.  (Bahan diolah dari Open for everyone tulisan  Chris Löwer, Fraunhofer)

Simak DATA Publik (2)

Mutlak, Pengembangan Model Bisnis Berbasis Informasi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *