Industrialisasi, Otomatisasi & Inovasi

Bisnis Layanan Otomasi Global Mencapai $61,11 Miliar pada 2022, Sumbangan Asia-Pasifik?

ShareMenurut Frost & Sullivan bisnis layanan otomasi di pasar dunia mencapai $61,11 miliar pada tahun 2022. Jumlah konstribusi Asia-Pasifik—termasuk Indonesia dan ASEAN—bergantung...

Written by Marinus L Toruan · 2 min read >
Bisnis Layanan Otomasi

Menurut Frost & Sullivan bisnis layanan otomasi di pasar dunia mencapai $61,11 miliar pada tahun 2022. Jumlah konstribusi Asia-Pasifik—termasuk Indonesia dan ASEAN—bergantung pada penggunaan automation lifecycle services (ALS). Berapa sumbangan MEA dan LATAM?  

Bisnis Layanan Otomasi
Konsep perapan Industrial Internet of Things memerlukan otomatisasi dan inovasi untuk meningkatkan kapasitas produksi dengan efisiensi yang signifikan. Bisnis layanan otomasi global mencapai $61,11 miliar pada 2022 (Foto?/@: Frost & Sullivan)

Perusahaan Frost & Sullivan yang bermarkas di Santa Clara, California, Amerika Serikat itu memprediksi penggunaan otomasi dan inovasi di berbagai sektor industri  semakin meningkat. 

Bisnis Layanan Otomasi

Tahun 2022, demikian rilis Frost & Sullivan belum lama ini, bisnis layanan otomasi secara global mencapai $611,11 miliar. Sementara Asia-Pasifik—termasuk Indonesia yang bergabung dalam ASEAN—memberikan konstribusi sebesar 30,1 persen dari total automation lifecycle services (ALS). 

Hasil analisis terbaru Frost & Sullivan itu menggambarkan semangat para pelaku industri untuk meningkatkan kapasitas produktsi meski terjadi tekanan profit yang disebabkan dampak pandemi COVID-19

Salah satu cara untuk mempercepat pertumbuhan dengan menerapkan penggunaan otomasi dan inovasi melalui automation lifecycle services (ALS). 

Sejak akhir 2019 hingga tahun 2022, simpul Frost & Sullivan pasar layanan siklus perkembangan otomasi industri di dunia, cenderung mengalami pertumbuhan yang baik meskipun dihadang COVID-19. 

Pengguna akhir industri mencari pergeseran dari tempat kerja manual ke digital, perpindahan ke online dan pemantauan terus menerus meningkat, dan pergeseran ke arah model penetapan harga linier terhadap pengeluaran operasional. 

Pasar automation lifecycle services diperkirakan mencapai $61,11 miliar pada tahun 2022 dibanding  $52,64 miliar pada tahun 2020. Artinya,  tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) sebesar 7,2 persen.

“Asia-Pasifik (APAC) diharapkan menyumbang 30,1 persen dari total pasar ALS pada tahun 2022, diikuti oleh Amerika Utara sebesar 28,9 persen. Alasannya, karena commissioning pabrik proses baru dan basis pabrik besar,” ungkap Vasanth Krishnan, Analis Riset Senior dan Praktisi Industri. 

“Kehadiran pelaku industri diskrit dan hibrida, Uni Eropa menjadi yang ketiga dengan 27 persen. Wilayah MEA (Timur Tengah dan Afrika) dan LATAM (Brazil, Colombia, Ecuador, Paraguay dan Peru) menyumbang 13,9 persen, ” tutur Vasanth Krishnan.

“Meskipun Eropa dan Amerika Utara diharapkan menjadi kawasan dengan pertumbuhan tercepat dengan CAGR 8,2 persen, APAC diperkirakan akan bangkit kembali dengan kuat  setelah COVID-19.  Industri listrik, bahan kimia, dan sektor air menunjukkan tanda-tanda pemulihan yang kuat,” lanjut Vasanth Krishnan. 

Di Timur Tengah, integrasi penyulingan dan petrokimia mengarah pada konsolidasi pasar, sementara LATAM diperkirakan akan mengalami pemulihan yang kuat pada tahun 2021 dan 2022—setelah  COVID-19 mereda. 

Untuk memanfaatkan prospek pertumbuhan yang diekspos oleh pasar otomasi industri, vendor harus fokus pada hal berikut:

  • Pergeseran nilai dari perangkat keras ke perangkat lunak: Vendor otomasi harus mendukung klien agar mampu mengadopsi teknologi digital, Minimalkanlah risiko investasi dengan model bisnis baru, seperti melakukan product-as-a-service, pay-per-use, dan license.
  • Keamanan siber sebagai layanan: Pelaku pasar harus bekerja dengan keamanan siber dan vendor Teknologi Informasi untuk membangun proposisi nilai siber mereka. Fitur keamanan tambahan merupakan prioritas bagi pelanggan dengan meningkatnya kebutuhan solusi retrofit.
  • Berfokus pada negara berkembang: Lebih dari 40 persen industri pengguna akhir yang berbasis di negara berkembang, terutama di Timur Tengah dan Asia-Pasifik. Vendor otomasi harus menawarkan produk yang hemat biaya dengan dukungan layanan yang fleksibel untuk mendapatkan pangsa pasar di wilayah ini.
  • Memperkuat kapabilitas digital melalui kemitraan dan merger dan akuisisi: Selain menawarkan solusi yang siap untuk  Industrial Internet of Tings (IIoT), vendor otomatisasi harus menjalin kemitraan strategis dengan penyedia IIoT murni untuk menambah nilai pada penawaran yang ada dan memungkinkan mereka menjadi satu titik kontak untuk pengguna akhir.

Semangat untuk mencapai produktivitas dan tekanan terhadap  laba  diupayakan mempercepat pertumbuhan pasar layanan siklus hidup otomasi global. Hal ini merupakan tambahan terbaru untuk penelitian dan analisis Kontrol Proses & Otomasi Industri yang disediakan oleh  Frost & Sullivan.

Frost & Sullivan menyediakan layanan melalui Leadership Council untuk membantu organisasi mengidentifikasi aliran peluang pertumbuhan yang berkelanjutan agar sukses pada masa depan meski sukar memprediksinya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *