Digital & Software, Industrialisasi

Bersihkan Emisi dengan Teknologi Digital Twins, Tujuan COP26 Tercapai

ShareBersihkan emisi dengan teknologi digital twins.  Para ahli dan pelaku undustri dari berbagai negara senang saat menghadiri CPO26 yang juga membahas penggunaan...

Written by Marinus L Toruan · 2 min read >
Bersihkan Emisi

Bersihkan emisi dengan teknologi digital twins.  Para ahli dan pelaku undustri dari berbagai negara senang saat menghadiri CPO26 yang juga membahas penggunaan teknologi digital twins di Glasgow,  Inggeris.  

Bersihkan Emisi
Teknologi Digital Twin salah satu bahasan pada COP26 2021. Bersihkan emisi dengan teknologi digital twins (Foto/@: CPO26)

Penulis/editor: Marinus L Toruan

mmINDUSTRI.co.id – Para ahli dan pelaku industri merasa senang karena salag satu agenda pertemuan adalah pembahasa teknologi Digital Twin pada acara COP26  yang berlangsung di Glasgow,  Inggris pada 31 Oktober hingga 2 November 2021. Acara itu dihadiri oleh Presiden Joko Widodo. 

Teknologi Digital Twins bagi para ahli merupakan bantuan potensial untuk mencegah krisis iklim yang sedang melana dunia saat ini. Berbagai pihak  menginginkan percepatan penggunaan teknologi Digital Twin tersebut. 

Para pemimpin yang begabung dalam COP26 barsepakat untuk memastikan planet mampu menjadikan dunia besih dari emisi pada pertengahan abad dengan suhu global 1,50

Negara-negara terkemuka telah menargetkan pengurangan emisi pada tahun 2030 yang selanjutnya dibahas di Skotlandia guna menyelaraskan pencapaian tujuan utama.

Beberapa contoh untuk mencapai net-zero, berbagai negara harus menghentikan penggunaan batu bara, mengurangi deforestasi, mempercepat peralihan ke kendaraan listrik, mendekarbonisasi lingkungan perkotaan, dan meningkatkan investasi dalam mengolah dan menggunakan energi terbarukan. 

Pencapaian kemajuan semakin berkembang meski ilmu pengetahuan menunjukkan bahwa masih banyak yang harus dilakukan pada tahun-tahun berikutnya.

Para ahli mengidentifikasi kota dan daerah perkotaan sebagai medan perang emisi utama, bangunan di dalam kota di seluruh dunia saat ini bertanggung jawab atas 70 persen emisi karbon dunia.

Data itu dikombinasikan dengan percepatan deforestasi dapat ditransformasikan dengan menggunakan jaringan atau Digital Twin platform secara global yang mampu mengukur, memetakan, melacak, dan menandai tindakan berkelanjutan.

Arnildo Schildt, mantan duta besar dan diplomat Brasil alumni Harvard University adalah salah satu pakar yang mengembangkan model baru untuk melindungi kawasan hutan dengan menggunakan kredit karbon dan offset yang terkait dengan Digital Twin platform tingkat internasional.

“Kami bekerja tanpa lelah selama dua tahun untuk mengembangkan model. Kami bekerja sama dengan  pemerintah, PBB, bank internasional, akademisi, pelaku industri, dan investor. Kami  memanfaatkan kekuatan teknologi Digital Twin yang mampu memecahkan dua tantangan besar bagi lingkungan,” papar Arnildo Schildt alumni Harvard University itu.

Arnildo Schildt tergabung dalam delegasi yang menghadiri COP26 dan berencana mengikuti  pertemuan kemitraan lainnya di Inggris, Kanada, dan Amerika Serikat—guna mwujudkan kasimpulan  Glasgow.

Sementara itu,  Ernst & Young melaporkan bahwa penggunaana peragkat Digital Twins dapat mengurangi emisi karbon sebesar 50-100 persen di dalam gedung, mengurangi biaya pengoperasian sebesar 35 persen, dan meningkatkan produktivitas sebesar 20 persen.

Oleh sebab itu, beberapa kota besar telah mengadopsi teknologi Digital Twin. Berbasis di Chicago, dengan kantor di Inggris dan India, salah satu penyedia Digital Twin yakni Cityzenith meluncurkan inisiatif internasional program Clean Cities Clean Future.

Melalui program itu, ditawarkan SmartWorldOS Digital Twin platform untuk digunakan oleh pengeloka kota-kota besar di berbagai negara yang berpolusi secara gratis untuk dilacak, dikelola, dan dikurangi emisi.

Kota New York dan Las Vegas telah mendaftarkan sebagai pengguna, dan kota-kota lainnya di berbagai negara diperkirakan bakal menyusul beberapa bulan ke depan.

“Penggunaan Digital Twins untuk melacak, mengelola, dan mengurangi emisi dalam lingkungan binaan tidak ada bandingannya,” tutur  Michael Jansen, pendiri dan CEO Cityzenith. Ia menjamin biaya lebih irit dan emisi semakin minim asalkan menggunakan teknologi Digital Twins. 

“Kami memiliki Digital Twins platform agar dapat bekerja secara mulus dengan kota-kota. Teknologi ini mampu menurunkan emisi dan efisien  saat membangun kembali. Kami mampu menghubungkan perangkat ini dan melindungi kehutanan dan pertanian denan menggunakan offset atau perdagangan karbon,” lanjut Michael Jansen, CEO Cityzenith itu.

Michael Jansen adalah salah seorang dari banyak tokoh yang senang karena Digital Twins termasuk topik pembicaraan pada COP26. 

“Pertemuan ini memainkan peran besar dalam pembahasan krisis iklim. Agenda COP26  membahas penggunaan teknologi seperti Digital Twins sebagai salah satu perjuangan untuk melindungi planet kita,” ujar Michael Jansen.

Sementara utusan iklim Amerika Serikat,  John Kerry yang pada awal tahun 2021 mengalihkan upaya pemerintah AS kembali ke memerangi perubahan Iklim, percaya melalui COP26 menghasilkan harapan terbaik bagi dunia agar terhindar dari krisis iklim.

“Emisi semakin naik di seluruh dunia, dan belum turun di banyak negara. Negara-negara utama mengejar kebijakan yang berbatasan dan menjadi sangat berbahaya bagi semua orang,” tandas John Kerry pakar dari Amerika Serikat itu.  

John Kerry menggaris bawahi, jika emisi gas rumah kaca tidak berkurang selama sembilan tahun ke depan secara signifikan, maka semakin tipis peluang untuk mencapai tujuan utama CPO26.

Indonesia termasuk negara yang dipuji oleh berbagai negara berkat keberhasilan Indonesia menghutankan beberapa kawasan dengan tanaman Mangrove. 

Indonesia memiliki  hutan Mangrove terluas di dunia dengan 30 persen.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *