Energi, Renewable Sources

Bandara di Eropa Berbenah Diri

ShareBagaimana cara mengefisienkan penggunaan energi di gedung terminal bandara? Simak cara pengelola Bandara Internasioal Soekarno-Hatta menghemat energi.  Fasad kaca, berlantai marmer, elevator...

Written by Jurnalis Industri · 2 min read >

Bagaimana cara mengefisienkan penggunaan energi di gedung terminal bandara? Simak cara pengelola Bandara Internasioal Soekarno-Hatta menghemat energi.

Para peneliti menginvestigasi cara untuk meminimalisir konsumsi energi di bandara Fiumicino, Roma, Italia. (Sumber foto/©: mauritius images/Alamy)
Para peneliti menginvestigasi cara untuk meminimalisir konsumsi energi di bandara Fiumicino, Roma, Italia. (Sumber foto/©: mauritius images/Alamy)

 Fasad kaca, berlantai marmer, elevator yang bergerak ke atas dan kemudian turun ke bawah tanpa suara berisik, pencahayaan yang terang tanpa berlebihan merupakan suasana dan cirri khas bandara pada abad 21 ini. Tiap bandara didesain demikian bagus agar ratusan  ribu calon penumpang dan penumpang merasa nyaman. Para penumpang tidak merasa  sedang diproses secara massal di bandara.

Ruang nyaman secara arsitektural dengan suhu stabil memastikan penumpang merasa nyaman selama 24 jam, tiap hari dalam setahun. Beraneka ragam pilihan toko, lounges, dan restoran tersedia bagi penumpang yang pesawatnya delay atau kansel.

Di balik kemewahan bangunan bandara modern masih terdapat konsep logistik dan teknologi yang terperinci. “Namun, jumlah pemikiran yang masuk pada perencanaan keseimbangan energi beberapa struktur masih menyisakan banyak hal untuk diwujudkan,” jelas Nicolas Réhault dari Fraunhofer Institute for Solar Energy System ISE di Freiburg.

“Sebuah bandara rata-rata membutuhkan energi untuk pemanasan, pendinginan, dan pencahayaan sebanding dengan kebutuhan sebuah kota kecil dengan jumlah penduduk beberapa ratus ribu orang. Para ilmuwan tahu apa yang dia katakan, sebab ahli telah menghabiskan tiga tahun mengumpulkan data dan bekerja sama dengan partner dari empat negara untuk mengembangkan konsep pengurangan konsumsi energi,” tandas Nicolas.

Data statistik menunjukkan betapa pentingnya hal itu diperhatikan oleh para pengelola bandara. Misalnya lalu lintas udara di Eropa  meningkat secara stabil pada tahun-tahun belakangan ini dan terus bertumbuh. Para ahli memprediksi sekitar 20 juta penerbangan di Eropa akan terjadi pada tahun 2030. Lonjakan penumpang meningkat 2  kali lebih banyak dari penerbangan sebelumnya sehingga terjadi peningkatan konsumsi energi. Jika  asumsikan orang terus bergantung pada bahan bakar fosil–merupakan peningkatan emisi karbon dioksida.

Keadaan itu tidak sesuai dengan iklim di Eropa. Penghematan energi harus dilakukan. Pelakunya bukan hanya operator pesawat dan pembuat teknologi mesin. Gedung-gedung dan sarana lannya di bandara harus melakukan penghematan energi. Oleh sebab itu, masyarakart Eropa mendukung proyek CASCADE yang dikoordinasi oleh Nicolas Réhault.

Masalah di bandara Malpensa dan Fiumicio, Roma, Italia

Menurut Nicolas Réhault tidak ada solusi menyeluruh  untuk mengatasi masalah energi di bandara karena tiap bandara berbeda. Sebagian bandara berkembang selama puluhan tahun dengan gedung baru yang  dibangun sepanjang tahun. Manajemen energi menjadi urusan yang terpisah. Kita perlu mengidentifikasi keanekaragaman detail untuk menganalisis situasi dan dapat menghasilkan rekomendasi bagi para pengelola bandara.

Sungguh betapa rumitnya rencana penghematan energi bisa dilakukan. Simak pengalaman Nicolas Réhault bersama tim spesialis saat mengunjungi bandara Milan-Malpensa dan Roma-Fiumicino untuk pertama kalinya. Kedua bandara itu merupakan pusat industri aviasi tersibuk di Italia. Para pekerja kedua bandara itu menangani ratusan ribu penumpang setiap hari.

Delegasi ahli  pimpinan Nicolas Réhault berkeliling dan mendengarkan penjelasan manajer fasilitas kedua bandara itu. “Banyak tumpukan rencana, gambar skema, dan deskripsi sistem teknis tentang bandara. Namun, kami belum mendapatkan informasi penting seperti data teknis untuk kipas, pompa, dan motor (mesin), kenapa hal itu kurang diperhatikan?” Tanya Nicolas.

Nicolas tidak menemukan dokument yang lengkap. “Dokumen yang hilang lebih berkuasa dibandingkan pengecualian apa pun. Membangun gedung adalah sebuah masalah yang sangat kompleks. Tak terbiasa menyediakan informasi penting untuk evaluasi konsumsi energi gedung hilang dalam proses antara desain, perencanaan dan tahap operasioanal proses konstruksi,” Nicolas Réhault menimpali penjelasan manajer bandara.

Semua informasi dikumpulkan kemudian disatukan dan dianalisis oleh ISE di Freiburg,Jerman. Ilmuwan komputer menggunakan dokumentasi untuk mengembangkan algortitma yang secara otomatis dapat mendeteksi kesalahan operational dan melewatinya untuk melakukan proses dengan perangkat lunak manajemen energi yang lebih tinggi.

“Sasaran pertama kami untuk membuat dan otomasi kaitan ini, sementara di saat yang sama mengembangkan strategi cepat untuk memecahkan kerusakan apa pun,” tandas Nicolas Réhault. Apa yang dilakukan oleh tim Nicolas Réhault selanjutnya? (Bahan diolah dari Saving energy before take off tulisan Monika Weiner, Fraunhofer 2/15)

[box type=”note”]

Simak HEMAT Energi (2)
Cara Bandara Soekarno-Hatta Hemat Energi

[/box]

[box type=”info”]

Partner proyek Cascade

  • Fraunhofer Institute for Solar Energy Systems ISE, Freiburg, Jerman
  • Projects in Solar Energy PSE AG, Freiburg, Jerman
  • D’Appolonia S.p.A, Genova, Italia
  • National University of Ireland, Galway, Irlandia
  • Enerit Limited, Galway, Irlandia
  • Sensus Mi Kitalia S.r.L., Italia
  • Societa per azioni Esercizi Aeroportuali SEA Spa, Milan, Italia
  • Institut Mihajlo Pupin, Belgrade, Serbia
  • Aeroporti di Roma Spa, Italia

[/box]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *