Engineering & Design, Industrialisasi

Apakah Manusia dan Robot dapat Bercinta? Kolaborasi Sangat Diperlukan

SharePeran manusia dan robot dapat diwujudkan dalam satu kolaborasi untuk menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan rumit misalnya membuat komponen otomotif atau elektronik. Inilah keunggulan teknologi...

Written by Erwin Prasetyo · 2 min read >
Manusia dan Robot

Peran manusia dan robot dapat diwujudkan dalam satu kolaborasi untuk menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan rumit misalnya membuat komponen otomotif atau elektronik. Inilah keunggulan teknologi inovasi.  

Manusia dan Robot
Robot mendeteksi tiap komponen dalam genggaman pekerja dan dengan hati-hati mengikutinya sampai menyerahkan komponen itu ke tangan manusia.  Apakah manusia dan robot dapat bercinta?  (Foto/©: Fraunhofer IWU)

Meski pernah mendengarkan atau membaca informasi bahwa ada manusia berpasangan dengan robot semisal boneka, paparan berikut bukan masalah itu. 

Bagaimana manusia dan robot saling berinteraksi dalam menyelesaikan suatu pekerjaan yang harus diselesaikan? 

Wujud kerja sama dalam satu koordinasi seolah menggambarkan bahwa manusia (human being) dan robot mampu mengekpresikan rasa saling mendukung dalam mengerjakan tugas-tugas yang diemban. Robot dan manusia saling memahami atau terjadi interaksi.

Rasa cinta robot kepada manusia terwujud dalam bentuk kepatuhannya untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan yang diberikan oleh manusia.

Meski informasi tentang robot yang dapat bekerja sudah sering kita dengarkan, namun berkat pengembangan teknologi inovasi, kemajuan, dan perkembangan baru sebaiknya kita cermati. Teknologi inovasi berkembang berbasiskan smart technologies

Misalnya, penemuan para ilmuwan di Fraunhofer Institute for Machine Tools and Forming Technology IWU yang sukses mengembangkan teknologi inovatif terbaru di bidang robot.

Berkat penemuan baru itu, memungkinkan orang (human being) dan robot bekerja sama di  industri skala besar dan luas. 

Manusia dan robot saling bekerja bersama dengan cara intuitif yang tampak  seperti kerja tim antarmanusia karena kinerja robot seolah dihasilkan atau dibuat oleh manusia.

Dengan memanfaatkan keunggulan teknologi ini, robot dapat mengenali gerakan, wajah, dan postur untuk membuat kolaborasi ini jauh lebih aman dan efisien. 

Tim pakar di Fraunhofer IWU telah mempresentasikan teknologi inovasi mereka pada Hannover Messe yang berlangsung pada 5 April 2019.

Bagaimana kita melihat kolabortasi dua mahluk yang saling berbeda? Pandangan sekilas misalnya di lantai sebuah toko. Semua bidang pekerjaan dapat kita lihat atau saksikan dalam bentuk kolaborasi robot dan manusia yang berlangsung di sektor manufaktur. 

Berikutnya, pada pandangan kedua terungkap atau tampak seolah menunjukkan “pekerjaan  masing-masing dilakukan sendiri-sendiri” dan tidak memperlihatkan pekerjaan ini “kita bersama-sama” melakukannya.  

Tim ahli Fraunhofer menggali potensi teknologi inovasi yang terus dikembangkan agar robot dan manusia bekerja saling berinteriksi.  

Akan tetapi, robot yang melakukan tugas berat beroperasi bersama rekan kerjanya yakni manusia tampak seperti tanpa pagar pengaman, dan interaksi langsung belum dapat dilakukan atau diwujudkan. 

Hal itu memerlukan tindakan pencegahan keselamatan untuk menentukan bahwa robot dapat saja membeku tanpa aksi atau “terdiam” manakala manusia menginjakkan kaki di zona aman yang cukup luas di sekitar lokasi pekerjaan yang juga tempat robot.

Aman, efektif dan langsung berinteraksi merupakan cara yang lebih baik agar manusia dan robot dapat melakukan kerja sama tanpa masing-masing memperlihatkan egonya sendiri-sendiri. Bagaimana caranya?

Para pakar Fraunhofer telah menghasilkan teknologi yang belum pernah ditemukan atau digunakan  sebelumnya. Teknologi inovasi itu memungkinkan tim kerja manusia-mesin lebih efisien, menguntungkan, dan hasil pekerjaan maksimal di seluruh alur kerja di sebuah manufaktur.

“Kami menambahkan interaksi yang efektif, aman, dan fleksibel untuk teknologi yang kita wariskan kepada generasi mendatang. Penemuan pertama kali, manusia dapat berkomunikasi dan berkolaborasi secara langsung dengan robot. Tim melakukan pekerjaan berat berdasarkan gerakan tangan yang diterapkan di industri,” tutur Dr.-Ing. Mohamad Bdiwi, Kepala Departemen Robotika  Fraunhofer IWU.

Wujud kolaborasi seperti diuraikan oleh Dr.-Ing. Mohamad Bdiwi berlangsung  di lantai toko. Mesin yakni robot mengenali gerakan, wajah, dan postur manusia ketika seseorang memasuki zona kerja robot. 

Data yang masuk ke robot  berfungsi untuk membuat kerja tim lebih aman sehingga manusia mampu mengendalikan cara kerja robot

Manusia hanya memberi isyarat misalnya menggerakkan tangan dan lengan. Gerakan itu merupakan instruksi yang disampaikan kepada rekan kerja  yakni robot yang diterima secara mekanis agar robot dapat melakukan tugasnya dengan baik. 

Bagaimana robot mampu menginterpretasikan gerakan yang demikian rumit? Manusia yang diperintahkan untuk melakukan tugas saja belum tentu mudah memahami walau mendengarkan perintah disertai gerakan tubuh

“Teknologi buatan kami memiliki kontrol gerakan ke aplikasi industri. Sampai saat ini, teknologi buatan kami telah digunakan seperti dalam aplikasi game, dan bidang lainnya,” kata Dr.-Ing. Mohamad Bdiwi.

Bagaimana manusia dan robot bekerja sama? Simak langkah-langkah yang sebaiknya dilakukan—merupakan bagian cerita dari apakah manusia dan robot dapat bercinta dan saling berkolaborasi dalam melakukan pekerjaan misalnya di sektor manufaktur dan pekerjaan lain-lain.  

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *