Engineering & Design, Industrialisasi

Robot Membedakan Lirikan Pasangannya kepada Orang lain, Apakah Dia Protes?

ShareKehebatan robot membedakan lirikan pasangannya kepada orang lain diperlukan agar tugas utama tidak terganggu. Bagaimana robot mengindikasikan bahwa jantung seorang pasien berhenti...

Written by Erwin Prasetyo · 4 min read >
Robot Membedakan Lirikan Pasangannya

Kehebatan robot membedakan lirikan pasangannya kepada orang lain diperlukan agar tugas utama tidak terganggu. Bagaimana robot mengindikasikan bahwa jantung seorang pasien berhenti berdetak?   

Robot Membedakan Lirikan Pasangannya
Berbagai zona aman di sekitar robot menentukan apakah dan bagaimana robot dan manusia dapat bekerja bersama di setiap zona. Robot membedakan lirikan pasangannya kepada orang lain (Foto/©: Fraunhofer IWU)

Kehebatan robot tidak hanya kemampuan melacak informasi yang berasal dari gerakan tangan manusia. Ia juga piawai memindai wajah orang yakni pemberi informasi.

Artinya, sebuah robot yang telah berpasangan dengan orang tertentu misalnya saat bekerja di arena industri otomotif atau pabrik minuman atau makanan, robot pasti mengingat wajah partner kerjanya.

Misalnya, jika seseorang melirik ke arah samping kiri-kanan atau ke belakang dan berbicara dengan orang lain atau melirik orang lain, robot tahu dan mampu mengabaikan makna gerakan atau lirikan yang ditujukan kepada orang lain atau kepada dirinya. 

Manusia dan robot mampu bekerja sama secara langsung dan dapat melewati bagian dan alat industri yang bekerja bolak-balik misalnya alat automatisasi pada mesin. 

Robot dapat ‘melihat’ ketika lengan atau tangannya terlalu dekat ke wajah orang yang sedang bekerja. Robot ‘sabar’ menunggu sampai ke luar dari zona bahaya sebelum menyerahkan benda berupa komponen kepada partnernya yakni manusia. 

Interaksi manusia-robot ini berasal dari algoritma pintar dan kamera 3D sehingga robot mempunyai  kekuatan untuk melihat ke arah sekitarnya termasuk melihat wajah partner kerjanya yakni manusia (human being). 

Teknologi llgoritma memungkinkan robot beraksi dan melakukan pekerjannya dengan tepat dan baik. Tim Peneliti Fraunhofer IWU telah mempresentasikan teknologi inovasi di pameran Hannover Messe pada April 2019. 

Sementara itu, menurut laman  theconversation.com yang mengulas kerja sama manusia dan robot, tahapan-tahapan tertentu yang harus dilaksanakan ketika manusia berpasangan dengan robot untuk melakukan pekerjaan yang sama namun peran masing-masing berbeda.  

Bidang pekerjaan yang dapat dilakukan oleh robot bukan lagi sekadar mesin penghisap debu di lantai rumah dan kantor. Pekerjaan yang umumnya dilakukan oleh manusia secara berulang-ulang misalnya rakitan komponen otomotif atau menempelkan tutupan botol minuman di pabrik, dikerjakan robot.  

Di perbankan misalnya, pekerjaan teler dilakukan robot. Robot juga mengganti peran manusia dan anjing pelacak bom atau ditugaskan untuk berburu di hutan.

Pekerjaan misi militer demikian penjelasan situs theconversation.com, robot darat  dapat melakukan penyisiran lokasi atau area yang dianggap memiliki bom dan ranjau. 

Pekerjaan robot semakin diperluas meliputi bidang perawatan medis seperti membantu tim bedah di ruang operasi, sektor pertanian, transportasi, manufaktur, eksplorasi ruang angkasa, dan sebagainya .

Para peneliti dan perusahaan pembuat mesin robot mengeksplorasi potensi besar untuk meningkatkan peran robot dengan menggunakan kecerdasan buatan atau Artifical Intelligent.  

Nancy Cooke Professor of Human Systems Engineering, Arizona State University, Amerika Serikat menjelaskan melalui tulisannya pada situs theconversation.com, bahwa dia sebagai ilmuwan kognitif terapan tekah melakukan penelitian mendalam tentang kerja sama tim manusia-robot.

Profesor Nancy Cooke menjelaskan bahwa pengaturan yang sangat teknis seperti sistem robot-manusia tidak tercapai maksimal jika manusia tidak mengerti cara merekayasa teknologi yang beperan efektif.

Beberapa konsep dasar dari penelitian ilmiah yang dapat membantu pengembangan dan pengelolaan hubungan manusia dan robot. 

Bagaimana jika pekerjaan berbeda dilakukan bersamaan dalam satu tim manusia dan robot? Nancy nenyebut walau pekerjaan atau tugas berbeda,  namun anggota tim saling membutuhkan.

Seperti  tim bedah yang terdiri dari perawat, ahli bedah, dan ahli anestesi yang memiliki tugas masing-masing yang meski saling berbeda namun tim saling membutuhkan. 

Tim yang beranggotakan robot-manusia tentu merupakan satu kumpulan yang melakukan berbagai elemen tugas yang kompleks dan berbeda. Robot harus melakukan pekerjaan dengan sangat baik dan sukar diselesaikan oleh manusia.

Misalnya mengangkat barang-barang berat, menguji bahan kimia, dan mengolah data yang rumit. Pekerjaan itu membutuhkan ketelitian yang sangat ketat dan prima–sepenuhnya dapat dilakukan oleh robot. 

Tim bedah robot-manusia tentu memiliki ahli bedah (manusia) yang dapat membedah dengan operasi laparoskopi atau minimal invasif dengan bantuan manipulator robot yang dilengkapi kamera, dan dimasukkan ke tubuh pasien. Ahli bedah  mengoperasi pasiean secara eksternal. 

Anggota tim yang efektif tahu bahwa setiap orang memiliki peran yang berbeda dan tetap saling mendukung ungkap Nancy Cooke. 

Rekan tim perlu memahami peran masing-masing dan harus mampu  menggunakan pengetahuan khusus untuk menghindari jangan sampai menginjak kaki rekan kerja, sambil mengantisipasi kebutuhan potensial anggota lain dalam satu tim. 

Robot yang memiliki kecerdasan buatan juga perlu memahami bagaimana bagian-bagian tugas yang dilakukan robot berhubungan dengan bagian-bagian yang dilakukan rekan satu tim manusia. 

Tim yang efektif berbagi pengetahuan tentang tujuan pekerjaan tim dan situasi atau keadaan itu memfasilitasi agar manusia dan robot saling berinteraksi dan berkomunikasi ketika tidak memungkinkan.

Apa yang dimaksud pengetahuan bersama yang memungkinkan manusia dan robot berkolaborasi dan berkoordinasi? Contohnya ketika menggembungkan balon udara panas, posisi pilot berada di satu ujung yang sedang memantau pembakar. 

Seorang anggota kru yang berada di ujung balon, memantapkannya dengan memegang tali yang terpasang di atasnya. Anggota tim tidak dapat saling melihat atau mendengar satu sama lain karena balon menghalangi pandangan dan suara pembakar propana menenggelamkan suara lainnya. 

Berkat anggota tim sudah terlatih dengan baik maka tiap anggota tidak perlu menjelaskan apa yang dilakukan orang lain, dan secara otomatis sudah tahu apa yang akan terjadi selanjutnya.

Anggota tim koneksi mendapatkan pengetahuan dari informasi dan pengetahuan yang dikembangkan melalui pengalaman bekerja bersama. 

Beberapa sarjana berpendapat bahwa robot tidak dapat membangun pengalaman dan berbagi pengetahuan dengan manusia, namun para peneliti terus berupaya menemukan cara agar robot dapat mengembangkan pengetahuannya. 

Dengan mesin pembelajaran kemungkinan itu merupakan faktor penentu untuk membantu robot agar mampu mengembangkan harapan perilaku rekan kerja yakni manusia. 

Nancy Cooker menyatakan, penggabungan kecerdasan manusia dan kecerdasan buatan memungkinkan antarpihak sama-sama berpeluang belajar tentang kemampuan, keterbatasan, dan kekhasan pihak lain.

Oleh karena itu, interaksi dan komunikasi yang efektif menghasilkan kerja sama yang efektif dan sangat bergantung pada kualitas interaksi itu sendiri. Misalnya tim rumah sakit khususnya resusitasi darurat pasien, interaksi tim dan komunikasi sangat penting. 

Tim rumah sakit terdiri atas personil medis yang terdekat dengan pasien, dan anggota tim sangat perlu mengetahui apa yang terjadi bagi seorang pasien penyakit jantung. Tim medis tahu bahwa jantung yang terus berdetak merupakan kehidupan yang dipertaruhkan.

Merupakan tantangan besar bagi orang dan robot yang memastikan tim dapat berbagi pemahaman tentang bagaimana menjelaskan kondisi pasien dan bagaimana harus menanggapi pertanyaan yang kemudian mampu mencari solusi. 

Para ahli telah menciptakan langkah besar dalam membuat kecerdasan buatan untuk memajukan kemampuan komputer yang mampu memahami, dan menghasilkan bahasa alami—seperti yang dialami banyak orang dengan perangkat asisten cerdas.

Contohnya aplikasi yang digunakan di  Amazon Alexa dan Google Home merupakan sistem pengarahan GPS berbasis gerakan yang demikian cepat.

Timbul pertanyaan, apakah komunikasi khas manusia dapat dijadikan model terbaik bagi tim robot-manusia? Kenapa tim manusia dan anjing pembau (untuk berburu atau menyadap bau barang terlarang seperti bom dan narkoba) dapat bekerja sama tanpa menggunakan bahasa? 

Binatang cerdas itu dapat bekerja bersama pada level yang sangat efektif tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Sementara lebah mengomunikasikan lokasi sumber daya dengan gerakan mirip tarian untuk mengetahui sumber gula. 

Jelasnya, komunikasi tidak harus menggunakan kata-kata (verbal)—termasuk sinyal suara dan isyarat visual. Robot merawat pasien penderita jantung segera memberikan tanda din monitor ketika jantung berhenti. Semua tim resusitasi melihat monitor (detakan jantung) hasil pekerjaan robot.

Kepercayaan interpersonal  sangat penting dalam tim manusia. Contohnya, jika kepercayaan hancur di antara tim pemadam kebakaran, mereka tidak dapat bekerja efektif untuk memadamkan suatu kebakaran.  

Demikian juga rekan setim yakni robot terbaik harus dapat dipercaya dan andal dan jika terjadi sesuatu kesalahan maka keadaan itu memerlukan solusi dan perlu dijelaskan.

Nancy Cooker mengakui bahwa robot tidak secara otomatis mampu bekerja sama dengan manusia. Manusia harus mampu dan perlu memberi  peran efektif dalam tim, memahami peran anggota lain—ini dapat dilakukan dengan baik melalui latihan yang melibatkan manusia.

Tim dapar mengembangkan pemahaman bersama, dan cara yang efektif untuk berkomunikasi antara manusia dan robot. Pengembang harus merancang dan menciptakan teknologi untuk berfungsi sebagai pemain tim yang baik bersama orang-orang lain.

Berkat kemampuan robot membedakan lirikan pasangannya, beragam peran manusia dapat dikerjakan robot.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *