Dengan informasi regional pada profil elevasi, gradien lembah, dan penggunaan lahan supaya dapat melaporkan peringatan dini saat akan terjadi ancamansuatu bahaya.
Di area berbukit, tanah yang mengandung air pada sisi bukit bisa mudah longsor, mengubur mobil dan rumah . Apa bila yang terburuk terjadi maka manusia bisa jadi korban. Untuk mengetahui peristiwa itu lebih awal sebuah sistem peringatan dini mengintegrasikan data geologis dan ramalan cuaca dengan resolusi tinggi yang diupdate secara reguler—dikenal dengan nowcasts. Sistem mengirimkan peringatan kepada layanan darurat ketika potensi bahaya terjadi.
Para ahli menggunakan peta yang ditandai pada bagian area berbahaya untuk menentukan probabilitas sebuah kemiringan spesifik berpotensi menjadi sebuah tanah longsor. Permasalahannya di lapangan adalah peta tersebut hanya mengkover poin spesifik pada satu waktu, dan konsekuensinya tidak mengambil kondisi cuaca terbaru ke dalam akun.
Pihak berwenang segera segera mendapatkan dukungan dari sistem peringatan dini Early Landslide Detection and Warning System (ELDEWAS). Sistem ini menggunakan ramalan dan data yang secara reguler diperbaharui, memasangkannya dengan informasi regional pada profil elevasi, gradien lembah, dan penggunaan lahan supaya dapat melaporkan peringatan dini saat akan terjadi suatu ancaman bahaya.
ELDEWAS dikembangkan oleh ilmuwan peneliti di Fraunhofer Institute of Optronics, System Technologies and Image Exploitation (IOSB) di Karlsruhe. Sistem telah melakukan pengujian awal di Burgenland Austria, dengan layanan meteorologi nasional milik Austria (ZAMG) yang menyediakan data cuaca terbaru. Apakah sudah dicoba di Indonesia yang sebagian besar area tanah mudah longsor? (Sumber: Dr. Oliver Krol, [email protected], Fraunhofer 1/14)