Digital & Software, Industrialisasi

Aggregator Berdayakan UMKM, Pulihkan Bisnis Anda di Klinik ABDSI

ShareSebagai aggregator bangun UMKM supaya lebih mumpuni gunakan online. Presiden Joko Widodo menyebut 19 juta pelaku UMKM terdaftar di e-catalog dan ditingkatkan...

Written by Marinus L Toruan · 4 min read >

Sebagai aggregator bangun UMKM supaya lebih mumpuni gunakan online. Presiden Joko Widodo menyebut 19 juta pelaku UMKM terdaftar di e-catalog dan ditingkatkan menjadi 30 juta tahun 2024. Salah satu layanan ABDSI adalah memberi kiat memulihkan bisnis dan carikan modal.

Kiri ke kanan: Salman Samad, Sekretaris Jenderal Asosiasi Business Development Services Indonesia (ABDSI);  Tengku Irham Kelana, Wakil Ketua Umum I ABDSI; Cahyadi Joko Sukmono, Ketua Umum ABDSI; Lukas Hananto, Chief Business Altiuspeole; dan Eka Julaiha, Wakil Ketua Umum II ABDSI. Aggregator bangun UMKM (Foto/@: Awie Wihartono/PT AG Indonesia)

Penulis/editor: Marinus L Toruan

mmINDUSTRI.co.id – Kontribusi para pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) semakin meningkat terhadap PDB yang mencapai 61,97 persen dari total PDB nasional.

Presiden Joko Widodo saat menyampaikan Pidato Kenegaraan pada peringatan HUT ke-77 Republik Indonesia, 19 juta UMKM telah masuk ke e-cataog—merupakan aplikasi belanja secara online. E-catalog ini dibangun oleh Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.

Dengan menjadi bagian e-catalg, maka pelaku UMKM berpeluang menjual barang/jasa kepada pemerintah (pusat dan daerah)  dan ke publik. Bisnis lebih berdaya i yang dilakukan melalui digital ecosystem platform.

Para pelaku UMKM memasuki jaringan yang kian kompleks dengan terkoneksi secara online berbasis internet of things—merupakan peluang menambah nilai bisnis.

Di hadapan anggota DPR, MPR, DPD, Presiden Joko Widodo mengharapkan agar 30 juta pelaku UMKM terdaftar di e-catalog pada tahun 2024. Harapan presiden itu bisa tercapai jika para pihak berperan sebagai aggregator.

Sementara, menurut rilis Kementerian Koordinator Bidang Ekonomi yang disampaikan oleh Menteri Airlangga Hartarto pada Mei 2021,  jumlah UMKM di Indonesia mencapai lebih 64,2 juta.

Pelaku UMKM yang berhasil masuk dalam e-catalog berkat sumber daya manusia—pelaku   usaha dan para karyawan yang telah memahami dan dapat melakukan bisnis secara online.

Untuk memberdayakan para pelaku UMKM agar lebih menguasai dan memahami role model sesuai standar digital ecosystem platform bukan hanya tugas pemerintah.

Diharapkan peran pro-aktif organisasi pebisnis seperti Kadin dan asosiasi yang berkaitan dengan sektor industri dan bisnis.

Para pelaku UMKM bersama pengurus Asosiasi Business Development Services Indonesia foto bersama saat memperingati Hari Nasioanal UMKM di Bandung pertengahan Agustus 20322 (Foto/@: Awie Wihartono/PT AG Indonesia)

Para pihak yang memberdayakan para pelaku UMKM bukan sekadar motivator dan inspirator, namun lebih berperan sebagau aggregator yang memberikan kisi-kisi membangun kekuatan agar sumber daya manusia (SDM) mereka semakin memiliki kompetensi sesuai persyaratan era digital.

Penerapan digital ecosystem platform sungguh kompleks. Meski paham cara berbinis secara online, namun belum tentu semua para pelaku usaha ingin terlibat langsung apa lagi jika memasuki e-commerce.

Kita melihat awal sepeda motor ojeg dan taksi konvensional yang paada tahun-tahun pertama mereka ogah menggunakan  aplikasi untuk mencari pelanggan.

Di sinilah peran para pihak yang bertindak sebagai fasilitator sekaligus pemandu agar para pelaku UMKM menggunakan aplikasi online–ini merupakan keharusan dan suatu budaya atau kultur di era Industry 4.0—jika tidak mau tercampak.

Salah satu organisasi yang bertindak sebagai aggregator adalah Asosiasi Business Development Services Indonesia (ABDSI). Lembaga konsultan ini berupaya memberdayakan para pelaku bisnis kecil dan menengah agar lebih terampil untuk mengoperasiokan kegiatan bisnis sehari-hari.

Pengurus ABDSI berusaha menghimpun institusi dan individu konsultan yang profesional agar pelayanan dan pendampingan bisnis yang diberikan kepada para UMKM  lebih berdayaguna dan memperoleh suatu nilai tambah.

Organisasi ABDSI bekerja sama dengan Altiuspeople yang berbendera PT AG Indonesia sebuah perusahaan pengembang aplikasi digital dengan ragam fitur unggulan.

Contohnya, hasil pengembangan aplikasi digital berbasis cloud yang dilakukan oleh Altiuspeople justru membantu  kegiatan bisnis para UMKM.

Bagaimana cara memberdayakan dan mengelola SDM? Ini dimulai dari penggunaan fitur dasar meliputi  absensi modern, payroll online, advanced seperti performance management termasuk penerapan online learning atau online training.

Tanpa gembar-gembor, ternyata pengurus ABDSI telah menjalin ke kemitraan yang strategis dengan berbagai pihak. Mewujudkan kemitraan itu, ABDSI selaku aggregator menyusun program UMKM Juara dengan Berdigital.

Program itu merupakan momentum untuk mengonsolidasikan segenap sumberdaya yang dimiliki oleh para pelaku UMKM seperti SDM yang mumpuni.

Selaku aggregator, ABDSI meningkatkan keteguhan semangat kerja kewirausahaan untuk mencapai pembangunan ekonomi yang kerakyatan.

Para pelaku UMKM mampu membangun kebanggaan dan rasa percaya diri sebagai salah satu pilar dan kekuatan ekonomi rakyat Indonesia yang tentu berdampak terhadap pencapaian kedaulatan bangsa.

ABDSI yang merupakan Perkumpulan Konsultan Bisnis dan Pendamping bagi seluruh UMKM di Indonesia memiliki moto: Bekerja Mandiri, Profesional, Inovatif, dan Andal.

Oleh karena itu, demikian rilis yang disampaikan oleh Awie Wihartono Senior Manager PT AG Indonesia, ABDSI menyusun konsep kemitraan strategis yang  dilakukan berbarengan dengan acara Temu Nasional Pendamping UMKM, Munas ABDSI,  dan peringatan Hari UMKM Nasional yang diselenggarakan di Bandung.

Acara diwarnai kegiatan seperti gala dinner, ekspo UMKM, workshop para mahasiswa dan pelaku bisnis,  layanan perizinan, serta penandatanganan kerja sama atau memory of understanding antara pengurus ABDSI dan mitra strategis.

Selaku Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki merasa senang penyelenggaraan Hari Nasional UMKM yang betajuk UMKM Juara dengan Berdigital.

Ia  mendorong para pelaku UMKM, para pendamping, penggerak yakni aggregator berperan aktif membangun kekuatan dengan kerja sama, bersinergi, dan berkolaborasi yang dapat dilakukan untuk  memajukan perekonomian Indonesia.

Teten Madsuki menandaskan agar stakeholders pro-aktif memperkuat potensi UMKM  agar lebih mampu melakukan scaling up.

Ia mencontohkan, jika satu juta pelaku  UMKM ini merupakan potensi besar untuk  membuka lapangan kerja.

“Kita memiliki Perpres kewirausahaan sebagai guidance yang jelas dan berlaku bagi semua pelaku usaha dan bisnis agar mampu meningkatkan rasio kewirausahaan dan scaling up usaha mikro,” papar Teten Madsuki mantan pegiat sosial itu.

Semenatra itu, Ketua Umum ABDSI Cahyadi Joko Sukmono menjelaskan bahwa Hari Nasional UMKM 2022 dan kerja sama dengan Altiuspeople merupakan pemicu untuk membangun kekuatan kolaborasi bagi semua stakeholders.

“Kita ingin memajukan UMKM yang harus kita buktikan bukan sekadar janji belaka yang tertulis di lembaran kertas,” imbuh Ketua Umum ABDSI itu.

Cahyadi Joko Sukmono dan mitranya telah membuktikan cita-cita membangun UMKM sejak tahun 2015.

Tanpa sudi mengisahkan lika-liku membangun KUMKM hingga tahun 2022,  Cahyadi Joko Sukmono dan kawan-kawan menunjukkan semangat bersama dan  bergandeng tangan untuk mewujudkan apa yang digelorakan sejak 2015: UMKM Kuat, bangsa Berdaulat.

Selaku aggregator di tingkat nasional,  kekuatan  ABDSI dapat disimak dengan dukungan 34 koordinato wilayah, 327 koordinator daerah, dan memiliki 714 lembaga.

Dukungan perangkat organisasi itu maka  ABDSI melaksanakan program yang dijadikan sebagai prioritas, meliputi pelaksanaan:  Pemdampingan Keperantaraan UMKM Naik Kelas, Pipa Pembiayaan, Inkubator Produk UKM Siap Ekspor, BDS Trust Fund, Perluasan Layanan BDS, dan Klinik Pemulihan Bisnis.

Selaku Chief Business of Altiuspeople  PT AG Indonesia Lukas Hananto menyatakan kegembiraanya setelah Altiuspeople dapat bekerja sama dan membantu para pelaku, penggerak,  dan pendamping UMKM yang digerakkan oleh ABDSI selaku aggregator.

Pengurus dan para ahli di Asosiasi Business Development Services Indonesia (ABDSI) melakukan akselerasi transformasi digital di UMKM yang memfokuskan pemberdayaan SDM.

Pendekatan hulu-hilir berbasis sinergi ekosistem digital itu merupakan bahan baku utama bagi transformasi digital UMKM agar mampu mengoptimalkan sepenuhnya potensi ekonomi digital—salah satu bentuk pencapaian kesejahteraan bersama di era digital.

Para pelaku UMKM dapat menghubungi Awie Wihartono Senior Marketing Manager PT AG Indonesia dan  M. Fahmi, Ketua Bidang Kemitraan dan Pengembangan Bisnis ABDSI.

Silakan menghubungi AG Indonesia – Altiuspeople salah satu anggota One GML–pusat penyedia solusi transformasi bisnis digital.

Perusaaan AG Indonesia berdiri tahun 2009—merupakan perusahaan yang menurut Awie Wihartono, Senior Marketing Manager PT AT Indonesia, terdepan untuk memberikan konsultasi jitu yang mumpuni—pro-aktif menyusun kekuatan UMKM.

“Sehingga para pelaku usaha lebih strategis dengan keandalan  organisasi bisnisnya dan lebih piawai bertransformasi ke digital ecosystem platform dengan dukungan SDM andal dan kompeten,” papar Awie Wihartono.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *