Human Development, MANEJEMEN&SAFETY, Video

Wanita Cerdas Sulit Mendapatkan Jodoh, Bos yang Tegas Dianggap Judes

ShareBenarkan pendapat: wanita cerdas sulit mendapatkan jodoh? Wanita yang menjabat manager/CEO perusahaan dengan leadership yang tegas dicap bos yang judes. Berapa dari...

Written by Rayendra L. Toruan · 5 min read >
Wanita Cerdas

Benarkan pendapat: wanita cerdas sulit mendapatkan jodoh? Wanita yang menjabat manager/CEO perusahaan dengan leadership yang tegas dicap bos yang judes. Berapa dari wanita menjabat CEO perusahaan besar? Melalui  IGNITE, perempuan mendapatkan panduan taktis untuk lebih sukses.  

Wanita Cerdas
Cover buku Empowering Women: A collection of thoughts from women leaders to advance the work place (Foto/@: mmINDUSTRI.co.id/Rayendra L Toruan)

Penulis/editor: Rayendra L Toruan

mmINDUSTRI.co.id – KEARNEY (sumber): Dengan nada berkelakar Mari Elka Pangestu bercerita saat dia mau melanjutkan program doktor di luar negeri, ibunya coba menahan dengan berkata, “Perempuan yang semakin cerdas akan sulit mendapatkan jodoh.”  

Pendapat ibu Mari diceritakan kepada ratusan perempuan  yang kebanyakan  menempati posisi manajerial di perusahaan dan organisasi masyarakat. Mereka menghadiri acara peluncuran buku yang berlangsung di lantai dasar Gedung Pasar Modal Jakarta belum lama ini.

Mari pernah menjabat Menteri Perdagangan, Menteri Pariwisata & Ekonomi Kreatif, dan  Direktur Pelaksana Bank Dunia. Ia ditampilkan sebagai pembicara utama.  Istri Adi Harsono sejak tahun 1990 itu, mencapai kedududukan penting di belbagai organisasi berkat kualitas pengetahuannya. 

Apakah perlakuan kepada perempuan sesuai dengan kodrat wanita? Menurut Mari yang ekonom dan ahli moneter itu, pertanyaan di atas dapat dijawab dengan mengetahui fasilitas yang memadai bagi wanita. Banyak wanita pekerja seperti pedagang di pasar, swasta, dan pemerintah.

Apakah fasilitas seperti toilet bagi wanita memadai di pasar? Bagaimana tempat menyusui bayi di kantor perusahaan, pabrik,  dan instansi pemerintah, apakah sesuai dengan standar kebutuhan wanita? 

Lebih jauh lagi, bagaimana tingkat partisipasi kaum perempuan di dalam kepemimpinan perusahaan swasta dan instansi pemerintah serta organisasi sosial masyarakat?      

Indonesia (sangat) membutuhkan lebih banyak partisipasi perempuan dalam posisi kepemimpinan demikian Kearney penyelenggara acara bertajuk Empowering Women: A collection of thoughts from women leaders to advance the work place sesuai judul buku karya tim penulis yakni 4 orang wanita. 

Tanpa menyebutkan waktu dan lokasi survei,  Kearney mengungkapkan bahwa partisipasi perempuan di lingkungan kerja  mencapai di atas 50 persen, dan pada level manager persentase itu turun menjadi 33 pesen, dan pada tingkat senior management sebanyak 24 persen.

Sementara level Chief Executive Officer (CEO)  merosot menjadi 6 persen. Berbeda dengan data yang dilaporkan oleh Biro Pusat Statistik (2020) dari 2,82 juta pekerja sebanyak 33,08 persen  jabatan manajerial ditempati oleh perempuan. 

Wanita Cerdas
Mari E Pangestu (kiri) selaku pembicara utama pada peresmian peresmian IGNITE sebuah organisasi komunitas kepemimpinan perempua yang diprakarsai oleh Kearney dan Egon Zehnder (Foto/@: OCCAM PR)

Mereka terserap di sektor jasa sebanyaj 37,9 persen, sektor industri 20,5 persen, dan pertanian sebanyak 20,08 persen. Dilansir dari laporan tahunan Gtant Thomton bertajuk Women in Business (2021), sebanyak 31 persen posisi manajemen senior di dunia dipangku oleh perempuan.   

Sementara menurut Kearney perusahaan executive search global pencetus Empowering Women sebagai forum yang mencermati tentang kebutuhan peningkatan representasi perempuan pada posisi kepemimpinan di tempat kerja. 

Acara  peluncuran Empowering Women: A collection of thoughts from women leaders to advance the work place—buku yang mengisahkan perjuangan para perempuan sampai berhasil menembus berbagai batasan dan rintangan—didukung oleh Bursa Efek Indonesia.

Perempuan mencapai puncak kepemimpinan sebagai tanda bahwa wanita pun berpeluang menorehkan keberhasilan, dan sukses mencapai tujuan organisasi.  

Tidak ketinggalan Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto yang  menekankan bahwa organisasi (wanita) harus memanfaatkan momentum. Ia mengakui bakat besar para wanita, dan melangkah tepat menuju kesetaraan gender. 

Para pemimpin, terlepas dari jenis kelamin, harus menghapus hambatan sistemik dan menjadi pahlawan keberagaman dan inklusi, dari ruang rapat hingga garis depan demikian kutipan kata pengangtar Airlangga Hartarto dalam buku Empowering Women.

Sementara Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi mengaku hambatan yang dihadapi oleh kaumnya. 

“Perempuan masih kerap menghadapi banyak bias dan diskriminasi. Berbagai industri dan posisi kepemimpinan tetap didominasi laki-laki. Banyak perempuan yang berjuang untuk menemukan work-life balance,” tulis Retno LP Marsudi.

Di masa kepemimpinan Retno LP Marsudi, jumlah keterwakilan  perempuan Indonesia mencapa 6 persen di pos diplomat dan Duta Besar di beberapa negara sahabat. 

Terlepas dalam kondisi tersebut, Retno LP Marsudi selalu terdorong untuk melihat kemajuan peran perempuan di masyarakat dalam beberapa dekade terakhir.

“Secara historis, perempuan masih kurang terwakili dalam peran-peran kepemimpinan yang mengakibatkan hilangnya kesempatan untuk pertumbuhan ekonomi, inovasi, dan kemajuan sosial,” pendapat Iman Rachman, President Director Bursa Efek Indonesia yang menghadiri acara.

Menurut Iman Rachman, dengan melibatkan para pemimpin perempuan maka hal itu  memberikan beragam sudut pandang dan pendekatan pada industri keuangan yang berkontribusi pada pemecahan masalah yang lebih inovatif dan kreatif.

Sementara Partner dan President Director untuk Kearney Indonesia, Shirley Santoso menceritakan buku yang mereka terbitkan itu merupakan wujud perayaan beberapa pemimpin perempuan yang luar biasa dan menjadi panutan bagi kaum perempuan Indonesia. 

Oleh karena itu, koten buku  bukan sekadar berisikan strategi yang normatif pula berisikan cara taktis untuk mencapai tujuan-tujuan jangka pendek agar lebih bepeluang mewujudkan cita-cita mereka di masa-masa berikutnya. 

“Kita terpanggil untuk mengenali dan mendukung potensi kepemimpinan perempuan dan menredefinisikan masa depan tempat kerja di mana supaya perempuan memiliki kesempatan yang sama untuk memimpin organisasi,” tandas Shirley Santoso. 

Sebagai langkan taktis, Kearney Indonesia mensosialisasikan IGNITE sebuah  komunitas yang menghimpun para pemimpin perempuan profesional. IGNITE merupakan pengembangan Kearney dan Egon Zehnder dan didukungan Kamar Dagang dan Industri Indonesia dan Business Coalition for Women Empowerment.

“IGNITE merupakan platform mentorship guna mendukung, mempromosikan, dan memberdayakan para manajer perempuan untuk tumbuh secara profesional dan dapat mencapai posisi eksekutif,” papar Henny Purnamawati, Managing Director untuk Egon Zehnder Indonesia. 

Melalui pelbagai program mentoring, IGNITE menghubungkan calon pemimpin perempuan bertalenta dengan para eksekutif perempuan yang sukses dan berpengalaman. Mereka membimbing, memberikan tantangan, dan memberdayakan kaumnya untuk membangun potensi tertinggi harapan Henny Purnamawati.

Apa isi buku setebal 84 halaman yang ditulis oleh tim Shirley Santoso, Lesa Dwilartanti, Henny Purnamawati dan Zhafira Loebis? Dengan menggunakan Bahasa Inggeris dan hard cover yang mewah, buku yang belum memilki ISBN itu sarat kisah inspiratif sejumlah wanita.    

Pihak IGNITE mengidentifikasi empat pilar utama sebagai langkah atau strategi yang diperlukakan untuk memberdayakan perempuan dan mendefinisikan ulang masa depan tempat kerja bagi perempuan: Attract, Nurture, Retain, dan New Ways of Working

Pilar Attract: Bagaimana membuat hal yang menarik bagi pekerja perempuan? Perusahaan dan organisasi sebaiknya  mempertimbangkan kembali cara menarik talenta perempuan dan menyampaikan nilai tempat kerja yang beragam dan inklusif. 

Perusahaan harus berkomunikasi mengenai pandangan, kemajuan, dan tujuan mereka mengenai keragaman gender dan menyampaikannya menjadi citra mereka untuk menarik kandidat.

Chief People Officer Axiata Group, Norlida Azmi menyatakan, “Salah satu cara yang dapat membantu meningkatkan karir perempuan adalah dengan membantu mereka meningkatkan kepercayaan diri. Ini adalah konsep yang relatif mendasar. Masih banyak perempuan yang berjuang untuk mengatasi hal itu.”

Langkah yang disebutkan oleh Norlida Azmi agar para pihak membantu perempuan untuk membangun kepercayaan diri—merupakan cara yang tepat untuk membina dan mendukung masa depan mereka.

Pilar Nurture: Membina dan mengembangkan bakat sehingga perempuan dengan kontribusi talenta yang mereka miliki akan berdampak kuat dan berarti bagi kemajuan mereka. Dalam organisasi, sangat penting bagi perempuan untuk merasa diterima dengan memiliki panutan kuat dari sesama perempuan, ditambah dengan akses ke sponsor, serta komitmen kepemimpinan.

Wakil Direktur Utama Bank Mandiri, Alexandra Iskandar menuturkan bahwa Bank Mandiri membuka kesempatan bagi para orang tua, terutama para ibu agar bekerja lebih fleksibel. 

“Untuk karyawan perempuan yang berminat mengembangkan karir, Bank Mandiri dukung penuh melalui pelatihan, workshop, dan mentorship,” tutur Alexandra. 

Bank Mandiri mencapai kemajuan signifikan dalam penerapan kesetaraan gender. Pada tahun 2021, karyawan perempuan mencapai 43 persen, dan 30 persen dari mereka memegang peran di tingkat kepemimpinan.

Pilar Retain: Bagaimana mempertahankan pekerja perempuan? Perusahaan dan organisasi harus memprioritaskan kembali upaya mereka untuk mempertahankan pekerja perempuan. Salah satu tantangan yang sering dihadapi para pekerja perempuan adalah mengimbangkan pekerjaan dengan keluarga. 

Salah satu alasan utama perempuan meninggalkan pekerjaannya adalah karena kurangnya kesempatan untuk berkembang secara profesional dan pribadi. Bagaimana praktiknya di lapangan? 

Founding Partner Konsultan Hukum SSEK, Ira Eddymurthy adalah salah satu eksekutif yang mengisahkan pengalamannya yang membangun lingkungan kerja terasa seperti keluarga kedua yang dapat menyediakan tempat dan aman—semua karyawan diperlakukan dengan baik dan setara.

“Sangat penting agar semua orang dapat berbicara tentang pekerjaan dan keluarga, misalnya pada masa pandemi. Kondisi seperti itu pasti mendukung karyawan saat bekerja dari rumah,” Ira Eddymurthy menambahkan. 

Pilar New Ways of Working: Pandemi COVID-19 yang menghajar dunia hampir tiga tahun, menginovasi pelaku industri untuk mampu beradaptasi dengan tempat dan cara kerja yang baru. Hal itu diterapkan untuk membangun lingkungan kerja jarak jauh yang berkelanjutan.

CEO Tinkerlust, Samira Shihab mengungkapkan bahwa melalui cara kerja yang baru, ia memberikan fleksibilitas kerja kepada karyawan perempuan dan pekerja pria. 

“Banyak dari ayah mengalami tantangan yang sama seperti menimpa ibu, bagaimana mengimbangkan pekerjaan dan keluarga? Kita mendorong perempuan untuk terus tumbuh, dan mendukung pasangannya,” papar Samira Shihab.

Strategi dan taktik yang diperkenalkan oleh Kearney perusahaan konsultan manajemen global dengan lebih dari 4,200 karyawan tersebar di 40 negara termasuk Indonesia, layak diacungi jempol terutama kalangan perempuan. 

Selama hampir 100 tahun, Kearney sukses sebagai penasihat terpercaya untuk C-suite, instansi pemerintah, dan organisasi nirlaba. Rahasia sukses Kearney? Capaian itu berkat komit dan loyalitas para  karyawan. 

Kearney bertekad untuk menjadi perbedaan antara ide besar dan mewujudkannya guna membantu klien untuk mencapai tujuan kaum perempuan. 

Selamat berkarya hai kaum perempuan! Tanpa kehadiran wanita, dunia akan sepi! 

Simak video: https://youtube.com/shorts/BauYmtZ3FCQ

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *