Gunakan teknologi audio untuk menambah kenikmatan mendengarkan music atau menonton film. Penikmat olahraga sepakbola dapat menghilangkan suara gaduh sehingga suara komentator terdengar jernih dalam dalam 3 dimensi (3D).
Penulis/editor: Rayendra L Toruan
mmINDUSTRI.co.id – Fraunhofer (sumber): Saat streaming music, film, menonton TV yang dilakukan di dalam mobil gunakanlah teknologi audio dengan sistem MPEG-H Audio.
Penikmat hiburan leluasa sepenuhnya dalam lanskap suara dan menyesuaikannya dengan preferensinya dan sensasi yang diinginkannya sendiri.
Tiga orang peneliti yang bekerja di Fraunhofer Institute for Integrated Circuits IIS belum lama ini menerima penghargaan yang disebut Joseph von Fraunhofer Prize 2023 atas dedikasi mereka dan sukses mengembangkan sistem Audio MPEG-H yakni teknologi audio.
Penikmat hiburan bebas menaikkan volume musik atau memperbesar nada suara pemain film TV, dan atau menurunkan nada bising yang melatar belakangi hiburan. Bahkan Anda bebas memilih komentator olahraga seperti sepekbola favorit yang mudah dilakukan melalui satu sentuhan tombol.
Bagaimana mengecilkan nada drum sambi tetap mendengarkan musik? Sistem Audio MPEG-H buatan peneliti Fraunhofer Institute for Integrated Circuits IIS mempermudah personalisasi dengan suara dalam 3D.
Untuk pengembangan sistem teknologi audio tiga peneliti, Harald Fuchs, Dr. Achim Kuntz, dan Adrian Murtaza telah berhasil menyelesaikan pekerjaan mereka dengan hidiah Joseph von Fraunhofer 2023 berikut uang tunai Euro 50.000.
Apakah metadata memberi sensasi pengalaman suara individu?
Dengan sistem Audio MPEG-H menjadikan dunia suara dapat dijadikan dalam tiga dimensi (3D) yang mampu diolah dengan menggunakan beragam perangkat pemutar.
Proses yang digunakan jelas membedakan teknologi buatan Fraunhofer IIS dibanding dengan sistem suara 3D lainnya.
Alih-alih hanya menggunakan trek audio klasik, formatnya berfungsi dengan objek audio.
Objek seperti suara burung yang berkicau membutuhkan properti seperti posisi dan volume melalui metadata.
Perangkat digunakan untuk menentukan apa yang terjadi pada suara: kicau burung bergerak dalam ruang tiga dimensi, menjadi lebih keras dan atau lebih lembut bergantung keinginaan pedengar.
Semua informasi tadi dikirim ke sistem dan alat pemutar yang digabungkan dengan informasi tentang lingkungan alat pemutar.
Selanjutnya sinyal loudspeaker disiapkan—berbeda dengan format surround biasa seperti 5.1 atau 7.1.
Pendekatan baru dalam mendeskripsikan objek audio melalui metadata yang memungkinkan konten untuk dipersonalisasi: memilih di antara bahasa yang berbeda, membuat dialog film lebih keras sehingga lebih mudah didengarkan.
Dan memposisikan suara komentator olahraga secara bebas di dalam ruangan, dan mendengar lebih banyak atau lebih sedikit suara penonton secara langsung.
Audio MPEG-H merupakan sistem inovatif yang berguna sejak produksi hingga alat pemutar untuk dinikmati.
Tim ahli Fraunhofer IIS mengembangkan sistem lengkap yang mencakup seluruh rantai mulai dari produksi suara hingga transmisi dan alat pemutar.
Dan tidak hanya dalam rangkaian siaran produksi televisi.
“Kami ingin memastikan bahwa setiap situasi pada proses produksi, transmisi, dan pemutaran tercakup dalam Audio MPEG-H,” jelas peneliti Dr. Achim Kuntz.
“Dengan demikian, sistem Audio MPEG-H jauh melampaui codec audio belaka—termasuk alat produksi, format file, transmisi, dan metode pemutaran inovatif serta solusi perangkat lunak untuk integrator,” tambah Dr. Achim Kuntz.
Contoh lain dari salah satu dari banyak perkembangan seputar MPEG-H Audio adalah format musik berbasis objek 360 Reality Audio buatan perusahaan elektronik Sony.
Hal itu dapat kita temukan di banyak layanan streaming—album yang diproduksi dengan teknologi yang memenangkan Grammy untuk Album Immersive Terbaik pada tahun 2023.
Mengembangkan sistem dan teknologi audio yang komprehensif seperti itu hanya mungkin dilakukan dengan tim besar yang jumlahnya mencapai 100 orang bekerja secara bersama melalui proyek yang digarap sejak tahun 2012 hingga sekarang.
Dukungan internasional sangat penting misalnya dari pelaku industri dan teknologi dari seluruh dunia. Para ahli membantu pengembangan Audio MPEG-H agar cocok digunakan di berbagai negaraa misalnya di Brasil.
Setelah uji komparatif pada skala besar, Brasil memutuskan untuk menggunakan teknologi audio baru itu sebagai standar audio wajib untuk infrastruktur TV baru sejak Desember 2021a. Audio MPEG-H telah diuji beberapa kali di Eropa.
Singkatnya, sistem Audio MPEG-H adalah satu-satunya sistem standar terbuka di dunia untuk mentransmisikan format audio generasi berikutnya.